2|REIVARO

107 17 5
                                    

"Morning!!" suara lantang itu berbunyi bebarengan dengan suara pintu kelas yang di dobrak membuyarkan lamunan Reivaro. 

"Kok berisik banget sih lu, sakit kuping gue" Reivaro memegangi telinga nya menatap sinis Devan. 

"Itu semangat pagi gue Rei" Devan menyengir kuda. 

"Girang banget, mau ngapain lagi lo? mau PDKT lagi sama Lista?" Reivaro menopang kepala dengan lengan nya. 

"Jangan patahin semangat pagi gue dong Rei," Devan menatap Reivaro dengan wajah yang meminta pengertian. 

"Iya, iya terserah lo deh" Reivaro memutar bola matanya malas. 

Devan sahabat lama Reivaro, sama seperti Reivaro yang berteman dengan Varel mereka sudah berteman lama. Sedangkan Lista ia adalah anak kelas sebelah yang Devan sukai, Devan tak pernah berani untuk menyatakan perasaannya dan memilih untuk mendekatinya secara perlahan tapi pasti walaupun terkadang ia tertolak mentah-mentah. 

"Sebentar lagi bel cantikku, kamu balik ke kelas kamu lagi, gih" suara lembut itu berasal dari Alvino kepada Kiara, yang sejak tadi duduk bersandar disamping Alvino. 

"Ih, padahal aku masih pengen lebih lama disini" Kiara menunjukkan wajah memelas nya. 

"Yaudah, sebentar aja ya?" Alvino  meletakkan lengannya di rambut Kiara yang lembut dan dibalas anggukan oleh Kiara.

"Mesra-mesraan terosss" Devan menatap sinis kedua pasangan itu lalu memutar bola matanya malas. 

"Apaan sih lo, iri? bilang boss!" pacar dari Alvino itu menantang Devan. 

"Ish, ble! " Devan membalas Kiara dengan menjulurkan lidahnya dan dihiraukan oleh Kiara. 

"Rei, ntar lo bebas ga?" kini Devan menengok ke arah Reivaro disampingnya yang sedang mengerjakan PR kemarin yang lupa Reivaro kerjakan. 

"Jam berapa?" jawab Reivaro. 

"Pulang sekolah" balas Devan. 

"Ngapain pulang sekolah? warnet?" Reivaro menghentikan acara menulisnya dan mulai fokus menatap Devan. 

"Temenin gue bawa jalan Lista, hehe" Devan menyengir. 

"ha? jalan sama Lista? ko gue di ajak si, kan yang mau pdkt elo" Reivaro menatap Devan tak percaya. 

"Temenin gue Rei, pliss gue gugup kalo gak ada yang nemenin" Devan mulai memelas kepada Reivaro. 

"Bukannya kalo ada yang temenin nanti malah jadi ganggu?" tanya Reivaro. 

"Tapi serius kalo ga di temenin gue ga berani Rei" jawab Devan yang mulai gelisah. 

"Dih, enggak gue sibuk. minta sama Varel atau sama Alvino aja sana!" Reivaro mulai melanjutkan tulisannya. 

"Yah, si Alvino ada rapat OSIS ntar dia, kalo si Varel dia les, masa iya gue bawa si Kiara yang ada malah ganggu ntar dia, cuma lo satu-satunya harapan gue Rei, " Devan mengguncang kan lengan Reivaro yang sedang menulis agar Reivaro memperhatikannya. 

"Ih, gak bisa diem si lu ntar kecoret tulisan gue!" Reivaro mulai marah. 

"Lagian, lo nya sibuk banget si emang lo ada acara? ada urusan?" tanya Devan.

"hm" dibalas dehaman oleh Reivaro. 

"Yah, serius nih gak bisa?" tanya Devan sekali lagi. 

"Yaudah, nanti gue ikut" putus Reivaro. 

"Horee makasih dugong" Devan memeluk Reivaro. 

"ih, apaan sih lo! jangan malu-maluin" dengan cepat Reivaro melepas pelukan dari Devan. 

REIVARO [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang