6|REIVARO

77 27 87
                                    

Hai manteman.. absen dulu kuy pake ini💘.. enjoyy!

*****

Kalila sedang duduk di bangku taman SMP Garuda, memandangi lapangan luas yang diisi dengan murid-murid yang sedang bermain futsal.

Pandangan Kalila hanya tertuju kearah satu orang disana, Alditho. Dengan keringat yang mengucur pada wajah tampannya, juga tubuhnya yang gesit saat menggiring bola tentu membuat siapapun terpana.

Setelah beberapa kali bolanya direbut oleh lawannya, pada akhirnya Alditho dapat menerobos pertahanan lawan dan mencetak gol dengan sempurna dan mulus.

Teman se-tim Alditho berteriak senang, senyuman manis keluar dari bibir Alditho saat melihat tim nya menang. Senyum yang lebar juga merekah pada bibir Kalila,ia sangat senang melihat Alditho menang.

Karena melihat Alditho kelelahan, Kalila berinisiatif untuk memberikan Alditho minuman untuk menyegarkan tubuhnya.

Saat sudah berdiri, diseberang Kalila sudah terdapat Vanya yang menawarkan sebuah botol kepada Alditho.

"lo pasti haus kan nih gue bawain air" Vanya menyodorkan botol yang sudah basah karena dingin.

"oh, thanks ya" jawab Alditho menerima botol itu dengan senyumnya, lalu meneguk air itu secara perlahan.

Saat itu juga Kalila mengurungkan niatnya untuk memberikan air kepada Alditho.

'yah, mungkin nanti aku bisa kasih buat dia' gumam Kalila didalam hatinya disertai senyum tipis.
'lagi pula aku bukan siapa-siapa dia' lanjutnya di akhiri dengan tawa hambar.

Kalila mengalihkan pandangannya dari Alditho dan Vanya, dan berdiri untuk pergi dari taman.

Saat itu Alditho yang menyadari adanya Kalila di seberangnya, berlari menghampiri Kalila, "La!".

Kalila yang sadar namanya terpanggil pun segera menoleh ke asal suara.

"la, gue menang tadi lo liat gak?" tanya Alditho didepan Kalila dengan senyum kudanya.

Seperti itulah Alditho terhadap Kalila, seperti seorang adik yang sedang menyombongkan diri pada kakaknya.

"Liat kok, keren lo" puji Kalila dengan senyum tulusnya.

"Malem ini bang Rei lembur? Perlu gue temenin?" tanya Alditho, ia khawatir Kalila sendirian dirumah apalagi nenek Kalila juga jarang ada dirumah untuk menemani Kalila.

"Iya,  gak apa-apa gue bisa sendiri, lagipula ada nenek juga yang temenin," jawab Kalila berbohong.
Sebenarnya, sore ini neneknya ingin pergi keluar sampai malam, Kalila berbohong agar mempercepat waktu karena takut Vanya akan marah padanya, jika Alditho terlalu lama berbicara dengan Kalila.

"Oh, yaudah kalo gitu gue duluan ya la" ucap Alditho berlari melambaikan tangannya kearah Kalila.

"Iyaa" jawab Kalila dengan senyumnya saat menatap sendu punggung Alditho semakin menjauh.

Sekilas Vanya menatap Kalila yang sedang tersenyum dengan tatapan jijik.

*****

Reivaro sedang menatap sengit Benza didepan nya, lawan nya kali ini.

Tadi, Benza menantang Reivaro untuk adu bulutangkis, jika Reivaro menolak Benza mengancam akan merusak nama baik kelas nya. Tentu Reivaro tak terima hal itu terjadi dan mengiyakan tantangan itu.

"Kok dari tadi gue bingung, ga selesai-selesai ini tanding nya" ujar Devan yang sejak tadi setia menonton mereka berdua bertanding, kekuatan Reivaro dan Benza sama-sama kuat hingga keduanya sulit dikalahkan, sejak tadi mereka bertanding tak ada perubahan.

REIVARO [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang