5| REIVARO

79 26 77
                                    

Baru saja ingin keluar dari toilet tiba-tiba pintu toilet di buka dengan kasar oleh seseorang, dan membuat Kalila kaget.

"Apa-apa tadi lo!?" tanya Vanya dengan keras.

"A, aku enggak ngelakuin apa-apa" jawab Kalila sembari menggeleng ribut.

"Alasan! batu yang dilempar tadi pasti akal-akalan lo aja kan, buat cari perhatian!" ucap Vanya dengan kasar.

"Aku serius Vanya, aku enggak ngelakuin apa-apa" ucap Kalila dengan wajah lelahnya.

"Asal lo tau ya, kejadian tadi membuat seluruh kelas panik, dan itu karena lo" Vanya menunjuk-nunjuk Kalila dengan jari telunjuk nya.

"Bukan aku Vanya, kenapa kamu nuduh?" wajah Kalila sudah memucat.
Vanya semakin lama semakin mendekat dan membuat Kalila terpojok.

"INI SEMUA KARENA LO TULI! " Vanya menjambak rambut Kalila.

"Aghh! " ringis Kalila.

"KARENA LO CAPER!" jambakan kedua melayang ke rambut Kalila yang panjang.

Kalila hanya menahan tangisnya sembari menunduk berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.

'Gapapa la, engga sakit kok' ucap Kalila didalam hati.

Setelah jambakan ke tiga, Vanya bergegas keluar dari toilet meninggalkan Kalila sendirian.

Ssetelah kepergian Vanya lepas dari kedua matanya, cewek itu menangis sekencang-kencangnya dan meremas rambutnya tak karuan, pipinya basah karena air mata. Rambutnya berantakan karena ia remas terus penampilannya kini benar-benar berantakan.

"Padahal aku engga berbuat apa-apa" isak gadis itu, ditengah tangisnya.

Setelah puas melampiaskan emosinya, Kalila keluar dari toilet dengan wajah pucat, berantakan dan langkahnya yang lunglai.

Rasa pusing mulai menyambar kepala Kalila, matanya mulai memburam namun ia harus tampak baik-baik saja.

Tapi langkah nya semakin mengecil, Kalila menyandarkan diri ditembok sebentar karena pandangannya seperti berputar di depannya.

Rasa pusing itu semakin menjadi-jadi matanya yang tadi hanya memburam kini menjadi gelap dan hitam seketika saat itu Kalila jatuh pingsan.

*****

Kalila terbangun di atas ranjang UKS, tubuhnya lemas dan wajahnya pucat.

Ia melirik seseorang yang sedang duduk disamping ranjangnya "Kenapa lo ada disini?" tanya Kalila lemah pada orang itu.

"Karena lo sakit lah" jawab orang itu santai, ia adalah Alditho sahabat sedari kecil Kalila.

"Gausah temenin gue, mending lo balik deh nanti dicariin Vanya" ucap Kalila dengan suara kecil.

"La, jujur deh sama gue siapa yang buat lo begini?" tanya Alditho dengan wajah serius, menyadari tampak Kalila yang berantakan sekarang.

"Engga ada kok, gue cuman agak kecapean aja tadi" jawab Kalila santai.

"Yang bener la" tegas Alditho kembali.

"Bener kok" jawab Kalila meyakinkan.

"Vanya yang buat lo begini?" wajah Alditho mulai menyeramkan ketika serius.

oh no! ketahuan, bagaimana ini? bagaimana ia bisa berbohong pada orang seperti Alditho ini?

"Engga aldi, gue cuman kecapean serius deh" jawab Kalila berusaha meyakinkan.

Alditho menghembuskan napas kasar "Yaudah kalau lo engga mau bilang sekarang, tapi kalau gue liat dia macem-macem sama lo gue juga bakal turun tangan" tegas Alditho.

REIVARO [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang