Kesepuluh

126 23 3
                                    


        Haruto tersentak ketika ayahnya tiba-tiba menamparnya.

"Ayah sekolahin kamu bukan untuk main. Tapi ini apa? Kamu malah bolos sama sahabat kamu yang gajelas itu. Ayah gamau ya, kamu sahabatan lagi sama anak itu" marah sang ayah lalu pergi kearah kamar.

Haruto hanya bisa menghela nafas dan bersabar. Ayahnya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi tak apa, haruto yang salah. Seharusnya ia sarapan pagi tadi, agar penyakit mag nya tidak kambuh dan tidak membuat ayahnya salah paham seperti ini.

Iya, haruto memiliki penyakit mag. Oleh sebab itu jeongwoo membawanya kerumah sakit. Haruto sempat menolak, tapi jeongwoo memaksanya, ia takut bila terjadi apa-apa pada sahabat satu-satunya itu.

"Lain kali, cari sahabat tuh yang bener, waktunya sekolah ya sekolah, dasar anak jaman sekarang, keluyuran aja kerjaannya" kata junkyu sembari berjalan keluar rumah

Haruto lagi-lagi hanya bisa pasrah dan bersabar. Seandainya ibunya masih hidup, pasti haruto akan merasa Aman.

Jeongwoo menghela nafas panjang. Akhirnya tugas yang selama ini ia tumpuk bisa selesai juga

"Yeay, akhirnya gue bisa main game lagi" serunya sambil membuka aplikasi game nya

"Main game mulu, udah selesai belum tugasnya? Inget besok ujian, belajar yang bener" tutur dobby sambil mengusap surai rambut jeongwoo dengan lembut

"Iya-iya nanti malem belajar kok" balas jeongwoo yang sedikit membuat dobby kesal. Pasalnya jeongwoo tidak menoleh sama sekali kearah kakaknya itu

"Kalo lagi diajak ngomong atau ngejawab, liat orangnya. Kamu kebiasaan kaya gini ga sopan loh dek" omel dobby kesal membuat jeongwoo menghentikkan acara main gamenya dan kini fokus menatap kearah dobby

"Iya abangku sayang, udah ya jeongwoo mau main game. Udah abang keluar aja ya, nanti jangan lupa kunci pintunya" kata jeongwoo sembari mendorong tubuh dobby agar mau keluar.

"Iya-iya abang keluar" balas dobby lantas berjalan keluar

Kini haruto tengah merebahkan dirinya diatas kasur, dadanya tiba-tiba sesak dan hidungnya mengeluarkan banyak darah

"Astagfirulloh, kenapa lagi ini?" Monolog haruto sembari merubah posisinya menjadi duduk. Tangan kanannya sibuk merogoh laci untuk menemukan tisu agar darahnya berhenti mengalir dan tangan kirinya memegang dadanya agar tidak terlalu sakit.

"Har...haruto astagfirulloh kamu kenapa?" Panik junkyu sembari berjalan menghampiri haruto

"Gapapa kok kak, haruto baik-baik aja" kata haruto yang masih bisa tersenyum walau ia sedang sakit

"Gapapa gimana? Liat darahnya gabisa berhenti ngalir. Dibawa kerumah sakit ya?" Ujar junkyu yang hanya mendapat gelengan dari haruto

Tak lama kemudian pandangan haruto memburam dan seketika menjadi gelap

Ketika jeongwoo hampir mau menang, tiba-tiba ada panggilan masuk dari junghwan

"Anjir si junghwan ngapain sih pake nelpon-nelpon gue segala" umpatt jeongwoo kesal lalu melempar hp nya kearah kasur dan seketika ia teringat haruto yang pagi tadi sakit mag. Ia mendadak khawatir bila terjadi apa-apa pada sahabatnya itu. Dan tak sengaja ia menjatuhkan foto dirinya bersama haruto hingga bingkai kacanya pecah. Firasat jeongwoo semakin memperkuat bahwa haruto sedang tidak baik-baik saja.







Hai hajeongwoo lovers🤓aku up lagi nih, jangan lupa vote sama komen. Insyaallah besok aku up lagi.

Btw mau nanya nih, kalian bosen nggak sama cerita ini? Pliss jawab🙏

Best Friend, hajeongwoo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang