Kesembilan

138 26 3
                                    


         Pagi telah datang dengan matahari yang bersinar cerah, jeongwoo segera mengucek matanya kala cahaya itu menusuk penglihatannya

Ternyata dobby yang membuka tirainya, sebenarnya dimana ayah dan ibu nya? Apa masih sibuk dengan pekerjaan? Kenapa kakaknya yang harus merawatnya? Bukankah dobby juga masih remaja seperti dirinya? Yang seharusnya bersenang-senang menikmati masa remaja

"Bang"panggil jeongwoo diiringi airmata yang sudah menetes dengan deras

Dobby menoleh kearah jeongwoo sambil berjalan kearah adiknya itu

"Kenapa dek?" Tanya dobby sembari menghapus airmata jeongwoo

"Ayah sama ibu dimana? Kapan mereka pulang? Apa mereka lupa sama kita? Apa mereka udah gak say-" dobby memeluk jeongwoo dengan erat dan mencoba membuat lelaki itu tenang

"Ayah sama ibu bentar lagi pulang kok, tadi pagi mereka nelpon abang, sebentar lagi" kata dobby sembari tersenyum kearah adiknya

"BOHONG! ABANG BOHONG! KENAPA ABANG GAK JUJUR SAMA AKU? APA ABANG GAK CAPEK HARUS NUTUP- NUTUPIN INI SEMUA? AKU TAU BANG, AKU TAU MEREKA MASIH SIBUK KERJA DAN AKU TAU MEREKA UDAH LUPA SAMA AKU" entah sejak kapan jeongwoo berani membentak kakaknya sendiri, lelaki itu sangat benci kebohongan dan apakah kakaknya seorang pembohong?

"Mereka bukan lupa sama kamu, mereka bukan nggak sayang sama kamu, mereka bukan nggak peduli sama kamu, tapi mereka udah meninggal 16 tahun yang lalu saat kamu berusia genap satu tahun mereka kecelakaan waktu mereka pengen pulang dan ngerayain ulang tahun kamu dek"

Jeongwoo terduduk lemas, airmatanya tak bisa berhenti mengalir

"Kenapa abang baru ngasih tau sekarang?" Tanya jeongwoo sambil menatap dobby tajam

"Karena nggak pengen liat aku nangis? Karena nggak pengen aku nerima kenyataan kalo mereka udah gaada? Karena abang pengen aku bakal berharap terus mereka bakal balik? Bang, aku benci pembohong. 16 tahun itu lama bang, kenapa baru sekarang abang kasih tau" lanjut nya sembari mengusap airmatanya kasar

"KARENA ABANG SAYANG SAMA KAMU, ABANG NGGAK PENGEN KAMU NGERASAIN APA YANG ABANG RASAIN, ABANG NGGAK PUNYA PILIHAN KECUALI BOHONG. KAMU HARUS TAU, ANAK 4 TAHUN NGURUS ADIKNYA YG BERUMUR 1 TAHUN ITU NGGAK MUDAH, COBA KAMU BAYANGIN SIAPA YG LEBIH SAKIT?"

Jeongwoo menunduk, ia merasa sangat bersalah sudah menuduh kakak nya yang bukan-bukan tapi ia juga berhak marah karena sudah dibohongi selama 16 tahun

"Abang tau kamu marah sama abang, tapi kamu harus tau kalo abang sayang banget sama kamu dek, kalo abang nggak sayang sama kamu abang nggak mungkin mau ngerawat kamu dari kecil" jeongwoo mengangguk dan memeluk dobby dengan erat

"Maafin jeongwoo ya bang" dobby mengangguk sembari mengusap surai adiknya dengan lembut

------☆♡☆------

Hari ini jeongwoo hanya menghabiskan waktunya di kamar untuk menenangkan diri, ia masih sulit menerima kenyataan bahwa orang tuanya sudah meninggal, padahal ia belum sempat melihat wajah mereka untuk terakhir kalinya.

'Tok tok tok'

Haruto tersenyum melihat jeongwoo yang sedang melamun disamping kasur

"Lo kenapa?" Tanya haruto sembari merangkul pundak jeongwoo

Jeongwoo hanya diam, airmatanya kembali menetes dengan deras

"To...orang tua gue udah..." ucapan jeongwoo terpotong karena tiba-tiba haruto memeluknya erat

"Ikhlasin ya woo...kan ada gue sama bang dobby, kita ada disini buat lo, kita disini ada buat ngelindungin lo, lo nggak sendiri ada kita disini buat lo" kata haruto sambil tersenyum hangat yang sukses membuat jeongwoo tenang

"Makasih to..Makasih banyak udah selalu ada buat gue, makasih udah ada didunia ini dan jadi sahabat gue, gue bahagia banget di kelilingi orang-orang baik dan perhatian kaya lo sama bang dobby" haruto mengangguk dan tersenyum manis kearah jeongwoo yang ikut tersenyum

"Iya sama-sama, kita kan sahabat yang nggak bakal ninggalin dan selalu ada waktu dibutuhkan. Udah sekarang mending lo mandi trus siap-siap, gue mau ngajak lo keluar hari ini"jeongwoo mengangguk dengan penuh semangat

"Oke gue mandi sekarang" haruto mengangguk dan tersenyum manis kearah jeongwoo




Yeaayyy.....akhirnya bisa up lagi

Vote sama komen ya, biar aku semangat ngetiknya




To be continued

Best Friend, hajeongwoo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang