Last

159 18 0
                                    


   Dahulu kita bukan apa-apa

Setiap hari kita bertemu tanpa bertegur sapa

Dahulu kita sangat asing

Namun setelah tragedi kebakaran rumahku, disaat itulah kita dekat

Haruto membantuku memadamkan api

Dia tersenyum manis dan berkata "semua pasti akan baik-baik saja"

Jujur saja, seumur hidupku aku belum pernah mendengar kalimat tulus itu keluar dari mulut siapapun, namun hari itu adalah hari yang bersejarah karna aku dan dia resmi berteman

Saat itu aku masih berumur 6 tahun, dan kakak ku kim doyoung berumur 7 tahun. Aku bisa tau bagaimana khawatirnya ia ketika melihat lenganku terluka karna api, anak sekecil itu harus menanggung beratnya kehidupan seorang diri, mengurusku seorang diri dan mencari nafkah untukku

Namun apa yang aku lakukan? Aku sering kali melukai perasaannya, aku sering kali membuatnya kesakitan karna ulahku

"Aku gamau makan masakan kakak, gak enak! Asin!"

"Pokoknya aku mau sepeda baru, sepedaku yang ini jelek"

Dengan sabar kak doyoung menjelaskan bahwa untuk saat ini ia masih bekerja dan belum menerima upah

"Kakak janji kalo udah punya banyak uang nanti, kamu boleh minta apapun"

Setelah berkata demikian, kak doyoung pergi. Terlihat dari kejauhan kak doyoung mengusap matanya dengan telapak tangan

Apakah dia menangis? Apakah aku menyakitinya? Saat itu aku masih sangat kecil, aku suka berbicara apapun tanpa berpikir bahwa itu akan menyakiti perasaan orang lain

Aku menghela nafas dan berjalan keluar rumah, disana sudah terlihat haruto yang membawa mainannya

"Ayo main" ajaknya penuh riang, sedangkan aku merasa sangat bersalah dengan kak doyoung

"Hei kau kenapa wowo?" Tanya haruto yang memanggilku wowo

"Aku udah bentak kak doy, aku harus minta maaf" aku memang tak tau dimana kakakku bekerja, yang menjadi tujuanku sekarang adalah meminta maaf

Aku berlari menerobos kendaraan, haruto ikut mengejar dan meneriaki namaku namun aku bandel aku terus berlari membuat para pengendara mengumpatiku karna kesal

Saat itu lampu merah, dan aku bisa melihat dengan jelas kakakku tengah membuang sampah di tong sampang pinggir jalan

Ketika aku hendak berlari menyusul kakakku tiba-tiba haruto memegang lenganku

"Kau mau kemana? Ayo main jangan keluyuran dijalan kata bapak gak baik" aku yang masih kurang paham pun segera melepaskan genggaman lengan haruto, tanpa membuang banyak waktu aku segera berlari kearah kakakku

"JEONGWOO AWAS!!!'' Teriak kakakku yang tak kudengarkan hingga tiba-tiba badan ringkihku menyatu dengan jalan trotoar yang penuh kerikil, kepalaku terbentur keras hingga darah segar mengenangi jalan trotoar itu

Semua orang mengerumuniku, kak doyoung dan haruto sangat panik dan bahkan menangis

Ini semua salahku, aku memang pantas mendapatkannya

"Maafin aku kak"

Kejadian itu tidak pernah bisa aku lupakan hingga saat ini

Kisahnya sangat singkat namun membekas

Pada akhirnya aku yang harus banyak mengerti

Pada akhirnya aku yang harus banyak mengetahui

Bahwa dunia tidak berporos pada hidupku saja namun orang lain juga, mereka juga butuh bahagia bukan hanya aku

4 tahun berlalu, aku dan haruto menjadi sahabat hingga sekarang

Sahabat bukan hanya datang saat butuh saja namun yang setiap hari selalu ada dan siap membantu

Sahabat bukan yang menghilang ketika dibutuhkan, haruto selalu ada saat aku membutuhkannya

Begitupun aku. Sahabat adalah mereka yang menghargai hubungan pertemanan tanpa melibatkan ego masing-masing

Sahabat adalah mereka yang setia ada untuk kita ketika tertimpa musibah

Sahabat adalah mereka yang tulus berteman dengan kita apapun keadaannya

Sahabat adalah mereka yang selalu berusaha menjaga dan melindungi

Itulah arti sahabat

Dan haruto bagiku adalah teman terbaikku

Best friend

"Terimakasih sudah ada bersamaku, dunia terlalu baik untuk aku yang buruk" - park jeongwoo

"Tak perlu berterimakasih, tuhan menakdirkan aku untuk menjadi sahabatmu agar kau tak merasa sendirian lagi"































TAMAT~

Best Friend, hajeongwoo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang