Kesebelas

134 25 3
                                    


          Dirumah sakit, kini junkyu dan sang ayah tengah menunggu haruto yang kondisinya kini sedang kritis. Airmata june tak bisa berhenti mengalir ketika melihat tubuh kurus haruto sedang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. ia tak kuasa melihatnya dan memori-memori ketika ia memarahi haruto semakin membuat dadanya sesak.

Junkyu mencoba menenangkan ayahnya dengan pelukan nya. Jujur junkyu tidak pernah mengira bahwa haruto memiliki penyakit serius seperti ini. Apalagi selama ini junkyu selalu berbuat jahat pada adiknya demi membuat ayahnya bencci dan kasih sayangnya tetap untuk dirinya saja. Meski begitu, ini bukan saatnya untuk menyalahkan diri sendiri.

Tak lama setelah itu jeongwoo, junghwan dan dobby datang. Tatapan june berubah nyalang ketika melihat jeongwoo

"Ngapai kamu disini? Kamu kan yang udah bikin haruto kaya gini? Ngaku! Dasar anak gatau diri, sekarang kamu liat! Liat baik-baik haruto yang dulunya sehat-sehat aja sekarang jadi sakit gara-gara kamu sering ngajak bolos, iya kan? Jawab!" Bentak june yang membuat dobby kesal, namun jeongwoo melarang dobby untuk membelanya kali ini.

"Om. Semua ini bukan salah saya om...haruto memang udah mengidap penyakit ini sudah dari lama om...dia nggak berani cerita sama om, pasalnya om selalu marah-marahin dia. Jadi haruto cerita cuma ke saya aja. Saya bersyukur bisa menjadi alasan untuk haruto bertahan om dan om harus bangga punya anak kaya haruto. Karena haruto itu sayang banget sama om" june tercekat, bibirnya menjadi kelu dan airmatanya kembali menetes dengan deras. Ternyata ia baru sadar jika selama ini haruto hanya butuh kasih sayang darinya dan ia merasa gagal menjadi orang tua yang baik untuk haruto.

Dobby berjalan menghampiri jeongwoo dan memeluknya, entah mengapa jeongwoo merasa nyaman ketika sudah berada di pelukan sang kakak.

"Percaya sama allah, haruto bakal baik-baik aja kok. Kita doain haruto ya, biar cepat lekas sembuh" tutur dobby membuat jeongwoo tenang walaupun sebenarnya ia takut jika haruto pergi meninggalkannya sendirian.

Setelah selesai sholat maghrib dan berdoa, jeongwoo memutuskan untuk menunggu haruto bersama june dan junkyu. Sedangkan dobby dan junghwan, mereka pulang bersama.

"Jeongwoo, apakah ada diantara kalian yang bernama jeongwoo? Pasien terus menerus mengingau nama jeongwoo" tanya suster membuat oknum yang bernama park jeongwoo mengangkat tangan dan berdiri

"Saya sus" balas jeongwoo sembari berjalan dibelakang suster dan disinilah jeongwoo bertemu dengan haruto, disebuah ruangan serba putih dengan bau obat-obatan dan tirai kusam yang nampak tak terawat menjadi aksesorisnya.

"Jeongwoo...kamu...dimana?" Ngingau haruto membuat jeongwoo tak kuasa menahan airmatanya

"Gue disini, di samping lo" balas jeongwoo lirih dan setelah itu haruto tidak mengingau lagi.

"Mas jeongwoo boleh keluar sekarang" titah suster sembari membuka pintu untuk lelaki itu keluar

Dengan berat hati jeongwoo harus pergi dari ruangan itu. Dan ia berharap semoga haruto cepat sembuh

Setelah jeongwoo keluar, ponselnya bergetar. Ternyata junghwan memberinya pesan.

So junghwan

Jangan lupa makan, kesehatanmu jangan dilupa

Jeongwoo tersenyum kecil membaca pesan dari teman barunya itu. Meskipun junghwan sering membuatnya kesal, akan tetapi junghwan juga selalu perhatian padanya.

Karena jeongwoo bosan, lelaki itu memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi rumah sakit

"Jeongwoo, mau kemana?" Tanya junkyu ketika lelaki bermarga park itu mulai berjalan menjauh.

"Jalan-jalan keliling rumah sakit, mau ikut?" Junkyu tampak menggeleng membuat jeongwoo melanjutkan langkahnya

Jeongwoo tersenyum ketika melihat 2 anak kecil tengah mengucap sebuah janji bahwa mereka akan selalu bersama selamanya, seperti yang pernah ia lakukan dengan haruto

"Kamu janji ya...kita bakal selalu bersama apapun yang terjadi"

"Iya...kamu juga janji ya sama aku kalo kamu gabakal kemana-mana"

"Iya...kita kan sahabat, kita harus selalu bersama"

Tanpa di sadari airmata jeongwoo mengalir dengan deras, mengingat sahabatnya yang kini masih terbaring lemah diranjang rumah sakit.

"Haruto...cepet sembuh ya...gue marah kalo lo pergi" batin jeongwoo sembari menghela nafas kasar.





Hai aku up lagi nih
Semoga suka (>_<♡
Jangan lupa vote sama komen ya^_^

Enaknya happy ending or sad ending nih wkwk

Btw gw pengen ngucapin makasih banyak buat hajeongwoo lovers yang udah setia sama cerita ini...gak nyangka sih udah mau mendekati end aja

Maybe cerita ini bakal slow up lagi soalnya mulai rabu besok uda PAS, doain ya guys moga nilai gw bagus, gw juga bakal doain kalian kok guys moga nilai kalian juga baguss...aminnn🙏💚

Best Friend, hajeongwoo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang