[4]

2.1K 234 51
                                    

PERINGATAN : TYPO ADA DI MANA-MANA






















☆SELAMAT MEMBACA☆

Chapter sebelumnya :

"Athanasia!"

Chapter sekarang :

Claude langsung bangun dengan nafas yang tersengal-sengal.Ia baru saja bermimpi buruk.

"Felix!"

Felix pun masuk kedalam kamar Claude.

"Segala keangungan dan berkat bagi matahari obelia.kenapa yang mulia memanggil saya?"tanya felix sopan.

"Dimana athanasia dan kedua putra ku ??"tanya claude yang masih mencoba menetralkan nafasnya.

Felix terkejut dengan perkataan Felix karna selama 15 tahun ini claude tidak pernah memanggil athanasia dengan namanya melainkan gadis sialan atau gadis itu tidak pernah menyebutkan nama aslinya.

"Tuan putri menghilang di bawa 2 pria berambut putih saat mau di eksekusi hukuman mati yang mulia"jelas felix sedikit takut.

'Dua pria berambut putih apa dia kedua putraku yang membawa athanasia?'batin Claude.

"Cari mereka bertiga bawa kehadapan ku dan jangan sampai melukai mereka bertiga"jelas claude.

"Segala keangungan dan berkat bagi matahari obelia.baik yang mulia saya izin undur diri"pamit felix lalu meninggalkan claude sendirian.

"Tunggu felix"felix pun belum terlalu jauh dari kamar claude jadi bisa mendengar kalau dia memanggil nya ia pun berbalik.

"Ada apa yang mulia?"

"Siapa nama kedua putra ku yang menghilang pas ia berumur 2 tahun?"claude malu tidak mengetahui nama anak laki-laki ia sangat merasa bersalah.

"Itu yang mulia kalau tidak salah namanya pangeran athan dan pangeran athannase"kata felix.

Sejak claude diam dia merutuki kebodohan an nya dengan membiarkan putra nya di culik.

"Baik kau boleh pergi"setelah mendengar perkataan claude felix pun pergi untuk mencari 3 anak claude raja obelia.

~di tempat athanasia~

Athanasia pov

Aku terbangun di tempat yang asing bagiku.aku ingin bangun tapi badan ku masih agak sakit.

"Jangan di paksa in athy"aku menoleh ke arah pintu aku melihat 2 pria tampan yang warna mata mereka sama persis dengan ku.

"Benar kata dia athy biar kami yang kesana"kata pria yang ada di sebelah nya.

Mereka berdua pun menghampiri ku dan duduk di samping ku.

"Kalian siapa?"tanya ku agak agak takut.

"Perkenalkan nama ku athan dan di sebelah ku ini athannase kami berdua kakak mu athy cuma beda ibu saja"jelas Athan.

Aku melotot tidak percaya mendengar nya soalnya di hadapan ku adalah kakak ku yang sempat menghilang.

Ternyata memang benar rumor bahwa raja obelia memiliki putra.

"Ternyata memang benar yang mulia memiliki seorang putra"kata ku pelan yang masih bisa di dengar oleh kedua kakak ku.

Athanasia pov end

Athan dan Athannase mendengar athanasia tidak memanggil claude dengan sebutan ayah melainkan yang mulia membuat mereka senang karna claude tidak pantas di panggil ayah.

"Ck athy claude bukan ayah kami maupun ayah mu"kata athannase agak kesal.

"Benar athy bahkan ia tidak pantas di panggil ayah"athan ikut setuju dengan perkataan athannase.

"Kalian ini mau bagaimana pun mereka ayah kandung kalian"kata pria berambut hitam siapa lagi kalau tidak anastacius masuk ke dalam kamar athanasia.

"Ayah"

"Yahoo"sapa anastacius

"Kamu Athanasia kan? perkenalkan aku yang merawat kakak kakak mu yang amat nakal ini sekaligus aku raja terdahulu"jelas anastacius.

Athan dan Athannase yang mendengar ia di sebut nakal rasa ingin memukul anastacius tapi karena ada adik tercinta nya jadi mereka mengurungkan niatnya.

Athanasia terkejut mendengar penjelasan anastacius karena setaunya raja terdahulu telah tiada.

Bagaimana athanasia bisa tau? karna ia selalu belajar semenjak kecil agar claude melihatnya tapi sia sia Claude tidak pernah menjenguk nya sama sekali.

"Setau saya raja terdahulu telah tiada"kata athanasia.

"Aku belum meninggal aku hanya sekarat waktu itu aku bersembunyi ke tempat yang jauh dari obelia untuk mengobati diriku butuh setahun diriku untuk sembuh"jelas anastacius sedang athanasia hanya mengangguk paham.

Athanasia pun menyoba untuk duduk tapi sia sia athan yang peka langsung membantu adik tercinta nya.

"Kak kenapa kakak tau bahwa aku bakal di eksekusi mati?"tanya athanasia takut.

"Karna selama ini kami selalu mengawasi mu bahkan kami sempat berpikir untuk menculik mu agar kamu bisa hidup bebas"bukan athan yang menjawab melainkan athannase.

Athanasia sekali lagi syok mendengar pernyataan kakak nya yang selalu mengawasi nya.

Tanpa disadari air mata athanasia berjatuhan an membuat ketiga pria tampan khawatir.

"Athy tidak apa-apa?"

"Athy kenapa nangis?"

"Athy ada yang sakit??"

Begitulah pertanyaan athan, athannase, anastacius.

Athanasia terharu karna ini pertama kali nya ia di khawatir in oleh orang lain kecuali lilian pengasuh athanasia dari bayi.

"P-papa athy boleh minta bawa lili kesini bisa tidak?"tanya athanasia tanpa sadar memanggil anastacius dengan sebutan 'papa'

Anastacius yang mendengar athanasia memanggil nya dengan sebutan 'papa' mendadak hatinya terasa sangat senang.

Ia pun mengangguk paham lalu pergi meninggalkan mereka dan menjemput lilian pengasuh athanasia.

"Wow athy kamu langsung memanggil ayah anas dengan sebutan papa"kata athannase.

"A-aku ha-hanya k-keceplosan k-kak"kata athanasia memerah karna malu.

Ia malu karna tanpa sengaja memanggil anastacius dengan sebutan 'papa'

Athan dan Athannase langsung ketawa melihat kelakuan adik tercinta nya.

"Kami bahkan belum meminta mu untuk memanggil anastacius dengan sebutan ayah tapi malah kamu duluan yang memanggil nya dengan sebutan 'papa'"jawab athan di sela tawa nya.

Athanasia langsung memerah dengan perkataan kakaknya dan langsung menutupi wajah nya dengan selimut.

"Baik baik sebaiknya kamu tidur deh nanti kalau kamu bangun lili sudah ada disini"jawab athannase mengelus rambut kuning adiknya.

'hangat'

you are not my father!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang