HI EVERYONE💚
WELCOME TO INCHI WORD💚
I'M INCHI NOT KIMCHI!
ABSEN DISINI KALIAN DARI MANA AJA DENGAN EMOT APAPUN YANG WARNA IJO!!
HAPPY READING EVERYONE 💚
✧✧✧
Jakarta, Indonesia.
Sebuah motor sport mewah berwarna dominan hitam-merah melaju kencang memasuki halaman parkir sebuah sekolah ternama di kota Jakarta, Alexander International High School atau lebih akrab disebut Alexander IHS.
Seluruh pasang mata yang melihat si pengendara motor tersebut tercengang. Bukan karena si tampan pemilik motor tampan tersebut. Tapi, pengendaranya perempuan. Hal itulah yang membuat orang-orang berdecak kagum melihatnya.
Pengendara motor sport hitam-merah tersebut melepas helm full face-nya. Lagi-lagi orang-orang dibuat kagum dengan pahatan wajah cantik gadis tersebut. Dia adalah Qianzie, Qianzie FranshTiger Alexander. Cucu perempuan satu-satunya yang akan mewarisi tahta Alexander, baik dari jenjang pendidikan, bisnis, maupun lainnya.
"Permisi, boleh tau ruang guru dimana?" tanya Qianzie kepada siswa yang baru saja memarkirkan motor di sebelahnya.
"Eh, hai, boleh banget ayok gue antar. Lo anak baru itukan?" tanya siswa tersebut. Qianzie mengangguk memberikan jawaban.
Sok akrab sekali anak ini. Batin Qianzie.
Keduanya berjalan beriringan menuju ruang guru yang dimaksud.
"Oiya, kenalin gue Jordan Oleiopus, gue Ketua OSIS disini. Nama lo siapa?" tanya cowok tersebut membuka obrolan di perjalanan menuju ruang guru.
"Qianzie," balas Qianzie tak minat untuk berkenalan. Qianzie memasang headphone yang sejak tadi menggantung di lehernya, memberikan kode bahwa ia tak berminat untuk mengobrol.
"Lo pindahan dari mana, Qia?" tanya Jordan. Cowok itu agaknya tertarik untuk mengobrol lebih lanjut dengan Qianzie.
Ya namanya juga cowok, ada saja topik pembicaraan yang dibahasnya. Qianzie memilih diam tak membalas pertanyaan terakhir yang dilontarkan oleh Jordan. Cowok itu tak menyerah begitu saja, ia bahkan semakin gencar mengajak Qianzie mengobrol.
Tak canggung sedikitpun, cowok yang mengaku sebagai Ketua OSIS tersebut malah menceritakan apa saja yang ada di sekolah ini. Baik itu dari fasilitas, jumlah kelas yang ada, jurusan, jenjang kelas, ekstrakurikuler, bahkan jumlah siswa pun turut disebutkan perangkatannya. Cerewet sekali, pikir Qianzie.
"Qia, lo tadi dengerin apa yang gue omongin kan?" tanya Jordan karena merasa sejak tadi berbicara namun tak mendapat respon dari orang di sampingnya.
"Saya lihat mata kamu masih waras secara kamu tidak berkacamata. Apakah headphone sebesar ini kamu tidak melihatnya? Kamu buta atau rabun tidak berkacamata?" tanya Qianzie beruntun. Ia menatap lekat cowok yang berdiri di sampingnya.
"Terimakasih sudah mengatakan saya ke ruang guru," ucap Qianzie karena tak mendapat jawaban dari kalimat pertanyaan yang dilontarkannya. Selanjutnya, ia pergi meninggalkan Jordan seorang diri di depan ruang guru.
Jordan cengo dibuatnya. Baru kali ini ia mendapati cewek yang mengabaikannya ketika ia tengah berbicara.
Menarik, jangan salah kalau gue bakal ngejar lo setelah ini, Qia. Salah lo sendiri udah buat gue tertarik sama lo. Batin Jordan. Cowok yang katanya menjabat sebagai Ketua OSIS di Alexander IHS tersebut tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'³ | Qiano-Qianzie-Qiana
Teen Fiction🌹🍒🚩 "Hidup tak selamanya tentang kalimat, ini semua demi kebaikan mu di masa depan." ─INCHI─ "Sempurna bukan berarti bahagia. Bahagia tak hanya tentang kesempurnaan. Dan sederhana bukan berarti kesengsaraan." Tiga kalimat yang mengikat kehidupan...