HI EVERYONE💚
WELCOME TO INCHI WORD💚
I'M INCHI NOT KIMCHI!
ABSEN DISINI KALIAN DARI MANA AJA DENGAN EMOT APAPUN YANG WARNA IJO!!
KOMEN SETIAP PARAGRAF BIAR GEMAS💚
HAPPY READING EVERYONE 💚
✩✩✩
Prittttt!!
Suara peluit terdengar nyaring memekakkan telinga di sepanjang koridor Alexander IHS. Siswa-siswi sepanjang koridor kompak memberikan jalan ketika melihat tiga siswa berandal yang berjalan angkuh di koridor.
Guntur, siswa berbadan tinggi dan besar, berkulit sawo matang, rambut wolf cut lurus yang acak-acakan. Kelas 11 IPS 5.
Chandra, siswa berbadan tinggi, tubuhnya tidak terlalu besar, berkulit putih, berkalung salib, rambut panjang yang di kuncir. Kelas 11 IPS 5.
Raihan, siswa berbadan tinggi dan besar, berkulit kuning langsat, memakai anting perak di kedua telinganya, di lehernya menggantung kalung berbandul peluit perak, rambut acak-acakan. Kelas 11 IPS 5.
Tiga siswa bengal yang merupakan anak buah Zarathustra Anindya. Dipimpin oleh Guntur, mereka berjalan berkeliling koridor mencari kelas target mereka kali ini. Semua penghuni Alexander IHS juga tahu, jika ketiga cowok ini sudah berkeliaran tandanya tradisi perploncoan akan dilaksanakan.
Tradisi perploncoan sendiri merupakan kegiatan yang melibatkan aktivitas yang bersifat memalukan, mengintimidasi, bahkan tak jarang membahayakan.
Prittttt!!
Suara peluit terdengar semakin nyaring. Membuat sakit telinga bagi yang mendengarnya.
"Ini kan, kelasnya?" Raihan bertanya. Ketiganya saat ini sudah tiba di depan kelas tujuannya.
"Yeah! XI MIPA 1 dengan Anandika Azzahra siswi terbodoh semester ini!" Guntur bersorak semangat.
"Bisa-bisanya siswi terbodoh diletakkan di MIPA 1. Huhhh... Sakit sekolah ini! LANGSUNG SIKAT!!" Chandra menendang keras pintu bercat putih di depannya.
BRAKKK!!!
Penghuni kelas XI MIPA 1 terlonjak kaget mendapati pintu kelasnya tiba-tiba ditendang. Mereka mendapati tiga siswa yang terkenal bengal di ambang pintu. Merasa tahu apa yang akan dilakukan, semua kembali sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
Sementara itu siswi bernama Anandika Azzahra atau yang kerap disapa Anan sudah gemetar hebat di tempatnya. Wajahnya pucat pasi mendapati orang-orang suruhan Zarathustra yang bersiap menyiksanya satu semester ini.
"Anandika Azzahra! Dimana dia?!" Guntur bertanya. Cowok berkulit sawo matang tersebut menatap sekeliling. Netra hitamnya menangkap sosok gadis yang gemetar hebat di pojok kelas.
Prittttt!!!
Peluit berbunyi nyaring. Mengiringi ketiga cowok itu menghampiri targetnya.
Guntur duduk di meja kosong yang terletak di depan tempat duduk Anan. Sementara Raihan dan Chandra berdiri di belakang kursi Anan, guna berjaga-jaga jika cewek itu hendak kabur.
"Hai." Sapa Guntur halus, namun terdengar sangat mengerikan di telinga Anan.
"Aduh, jangan tegang-tegang dong manis. Baru pembukaan lho masa nggak dijawab sapaannya."
Chandra mengelus lembut punggung Anan, membuat empunya meremang. Chandra merasakan kulit tangannya seperti bersentuhan dengan kulit Anan, karena seragam sekolah Alexander IHS begitu tipis jika dikenakan tanpa blazer. Dan kondisi Anan saat ini tidak mengenakan blazer, karena ia merasakan gerah sekalipun ruang kelas ber-AC. Hal itu membuat bra dan lekuk tubuhnya tercetak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'³ | Qiano-Qianzie-Qiana
Teen Fiction🌹🍒🚩 "Hidup tak selamanya tentang kalimat, ini semua demi kebaikan mu di masa depan." ─INCHI─ "Sempurna bukan berarti bahagia. Bahagia tak hanya tentang kesempurnaan. Dan sederhana bukan berarti kesengsaraan." Tiga kalimat yang mengikat kehidupan...