one shoot 3

1.5K 108 5
                                    

.
.
.
.
.

Warning +++++ homophobia skip, kalo mau lanjut dosa tanggung masing-masing 🔞⚠️
.
.
.
.
.
"Anjir lah Bosen gue, Setiap Hari Duit gue cuman cukup buat beli mie instan aja." Keluh pemuda manis, ia terduduk di kasur singgle bed.

Hamada Asahi, Pemuda manis yang hidup tidak berkecukupan, Dengan Sehari-harinya ia hanya bisa membeli mie instan untuk mengisi Perutnya. Ia Berkuliah di university YGENMENT, Pun dengan Jalur Prestasi.

Ia hanya tinggal di kost'an sempit yang hanya ada satu ruangan  yang tidak di Sekat dengan benda apapun, hanya berisi kamar, dapur juga satu kamar mandi yang di sebelah dapurnya.

Asahi pun, Hanya Bekerja Menjadi tukang cuci mobil keliling yang gaji nya pun tidak seberapa.

"Capek gue kalo hidup begini Trus." Gumamnya sambil mengacak surai nya frustasi.

Drrrttt.

Asahi menolehkan kepalanya ke arah benda pipih yang ada di atas kasurnya, ia segera melihat si penelepon dan langsung menggeserkannya ke tombol hijau.

"Halo? Kenapa Mashi."

"Asahi."

"Ada perlu apa?."

"Sekarang udah dapet pekerjaan belum?." Tanya Mashiho.

Asahi mengeryitkan dahinya bingung, tak biasanya teman setingkat nya -Takata Mashiho- Menanyakan Hal ini.

"Kalau lagi ada YA Kerja, Kalo Ngga ada YA gitu."

"Asahi mau gak kerja sama temennya mas Junkyu?."

Manik Asahi berbinar dan Tersenyum Lebar.

"Mau, Emangnya kerjaan nya kayak gimana? Kan aku Masih Kuliah, bisa paruh waktu kan?."

"Tanda Tangan Kontrak Aja, Trus Setujuin Syarat-syarat  yang udah di tentuinnya."

Asahi mengangguk, Walau Pria manis yang meneleponnya  tak tengah melihatnya.

"Kapan Mulainya?."

"Kalau Asahi mau, Sekarang juga Orangnya Udah Nunggu Kok. Sahi  siap-siap aja nanti aku Shareloc Tempat perusahaannya."

"Oke! Aku siap-siap dulu, Nanti Shareloc Ya. Btw Makasih Ya Shiho."

"Sip! Sama-sama santai aja, yaudah aku tutup ya telfon nya. Bye saa."

"Bye!."

Setelah itu Asahi langsung melempar ponselnya ke Atas kasur, ia harus Cepat-cepat merapikan penampilannya, agar tidak di cap buruk oleh boss waktu pertama pertemuannya nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang disini Asahi berada, di hadapan terdapat pintu kokoh berwarna coklat pekat, dan terdapat ukiran cantik di pintu kokoh itu.

Dengan ragu Asahi mengetuk pintu di hadapannya itu.

Tok tok tok.

"Masuk."

Setelah mendengar perintah dari pemilik perusahaan yang mengajaknya kerja sama, Asahi perlahan membuka pintu kokoh itu.

"Permisi pak."

Ketika Asahi mendongakkan kepala, dengan seperkian detik ia sangat terkesima dengan pria yang ada di hadapannya ini.

Dengan hanya memakai kemeja putih sedikit transparan, juga 2 kancing kemeja terbuka dan terlihat otot perut yang tercetak jelas. Dengan tangan kemeja nya yang ia gulungkan sampai siku-siku tangannya.

Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang