one shoot 5

1K 81 1
                                    

"Asahi?."

"Apasih ganggu banget Lo Cio!."

Asahi membuka matanya dan menampilkan sosok manusia yang selama ini ia sukai.

"HAH?! APA!? Asahi hampir terjungkal kebelakang saat ia tau orang di depannya nya ini Haruto, Orang yang di sukai nya.

"Jangan ngegas dong, Saa. masih pagi Btw Lo ngapain duduk di bangku gue?." Tanpa aba-aba Haruto duduk di kursi sebelah Asahi.

"Hah e-emang ini b-bangku Lo? Buka-

OO MASHIHO ASUU !!." ASAHI meneriaki nama temannya yang tak berahlak itu. Asahi jadi menanggung malu karna ia salah duduk.

"sttt, jangan ngomong kasar ah." Haruto menahan tangan Asahi yang ingin beranjak dari duduknya.

"Udah Lo duduk di sini aja gapapa, biar Mashiho duduk sama Junkyu."

Asahi lemah. Asahi meleleh rasanya, Asahi mau pulang, mau teriak. Ga sanggup duduk sebelahan sama masCrush - ucap Asahi dalam hati.

"Hah? Yaudah."
.
.
.
.
.

Selama pelajaran berlangsung, Asahi tidak fokus karena ia gugup dan tangan kanannya selalu menyenggol tangan kiri Haruto yang ada di meja.

"Haaahhh~." Haruto meregangkan tubuhnya dan melipat tangannya di atas meja.

"Saa, gue tidur bentar ya? Kalo udah bel istirahat, bangunin aja." Ucap Haruto sebelum matanya tertutup.

telah berpulang ke Rahmatullah Watanabe(canda) SKIPP

"I-iya tidur aja."
.
.
.
.
.
Istirahat tiba, Haruto masih stay menutup matanya dan Asahi yang masih memperhatikan wajah orang yang ia sukai itu secara seksama.

"Haruu..."

"Hhmmh...kenapa saa? Oh udah istirahat ya.?" Tanya Haruto yang langsung membuka matanya.

"Iya... Itu temen-temen Lo udah nungguin di luar.."

"Yaudah gue cabut dulu ya, Lo mau nitip gak? Siapa tau lagi males ke kantin." Tanya Haruto.

"Eh...gak usah deh haru..gue gak lagi bawa duit nih hehe." Jawab Asahi canggung.

Ya Tuhan Asahi gak kuat di tatap Haruto kaya gini..

"Oh ok, gue cabut ya." Haruto mengusap kepala Asahi sebelum benar-benar keluar kelas.
.
.
.
.
.
Skipp ke jam pelajaran

"Asahi."

"Kenapa haru?."

"Ayo, bolos gue bosen." Ga heran sih kalo Haruto suka bolos, apalagi pas pelajaran fisika.

"HAH ?!."

"HAMADA ASAHI !!."

"eh maaf pak."

"Lo serius harr?." Tanya Asahi tak percaya dengan ajakan Haruto.

"Iya, gue serius. Gue izin ke kamar mandi bentar, terus 5 menit selang itu Lo nyusul gue izin juga ya."

"eh tap-"

Belum sempat menjawab Haruto lebih dulu berdiri dan meminta izin ke 'kamar mandi'.

Sebelum Haruto meninggalkan kelas, Haruto menatap Asahi dan tersenyum lembut ke arah pemuda itu.

'AJG AJG AJG !! GUE DI SENYUMIN !! '

selang 5 menit, Asahi akhirnya ikut- ikutan Haruto izin ke 'kamar mandi'.

"Haruto di mana ya."

"Oi, Asahi." Asahi menoleh ke sumber suara. Ternyata itu Haruto yang ada di depan tangga menuju rofftop.

Asahi menghampiri Haruto.

"Ke rofftop aja, itu tempat paling aman." Asahi hanya mengangguk dan mengikuti Haruto dari belakang.
.
.
.
.
.

"Asahi, sini duduk di sebelah gue." Haruto menepuk pelan tempat kosong yang ada di sebelah nya. Menyuruh lelaki manis itu duduk di sebelahnya.

Asahi cuman nurut.

Keduanya sama-sama terdiam memandang langit.

"Saa." Panggil Haruto.

"I-iya..?." Asahi menoleh dan sedikit memiringkan kepalanya, membuat lelaki bernama Hamada Asahi itu terlihat menggemaskan di mata Haruto.

"Random tapi gue mau nanya. Lo udah pernah di cium belom?."

Mendengar pertanyaan Haruto membuat pikiran Asahi makin ke sini makin ke sana.

"H-hah? maksudnya?."

"Lo pernah di cium sama orang? Di bibir?." Haruto mengulang perkataannya dan menatap Asahi.

"Ehh...emmm..belum pernah sih sejauh ini..kenapa?." Tanya Asahi.

"Mau cium."

"HAH ?!?!?."

Asahi masih tidak percaya dengan ucapan Haruto.

"Gue mau nyium Lo, kiss after cigarette. Gue mau nyoba itu, boleh? Oh ya, to be honest juga gue suka sama Lo dari SMP, Saa."

"HAH ?!?!."

Asahi gak percaya, ini pasti mimpi. -Batin Asahi.

"ini ga mimpi kok. Gue tau isi pikiran Lo. Jadi? Lo mau pacaran sama gue?."

"Iya gue terima tapi gue beneran mimpi haru. Bay gue mau meninggal."

Asahi merebahkan tubuhnya di lantai rofftop karena masih tidak percaya Haruto, orang yang ia sukai menyukainya balik.

Haruto yang liat kelakuan pacarnya ini cuma bisa ketawa dan mengecup bibir Asahi sekilas.

Ternyata kisah cinta Asahi tidak bertepuk sebelah tangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
End
.
.
.
.
.
Jangan lupa VOTE, kritik dan saran silahkan tinggalkan di KOMENTAR♡♡♡

Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang