11 - Jalan jalan pertama

2.6K 351 31
                                    

"SKAK Mas!"

Deva membulatkan matanya. Tak menyangka bahwa lawan bermain caturnya ini hampir memakan Rajanya.

"Bentar bentar. Jangan buru buru dongggg" ucap Deva sambil memindahkan sang Raja di papan caturnya.

"Boleh boleh.. Pinter juga kaburnya Mas Deva"

"Tapi saya gak jago kabur dari kenyataan kaya kamu sih, Jay" celetuk Deva, meledek lawan mainnya.

"Sabarrr sabarr. Orang sabar makin ganteng katanya"

Deva hanya tertawa sambil terus berpikir bagaimana agar menang dari Jayendra -teman dekat Zalina saat SMA.

Ditengah pergulatan yang panas antara Deva dan Jay,

"Assalamualaikum"

Dua laki - laki itu menoleh ke arah gerbang depan, "Waalaikumsalam"

"Nahh ini anaknya baru pulang"

Zalina menyalami tangan Deva terlebih dahulu, "iya tadi sekalian rekap nilai. Maless kalo di bawa kerumah. Mau langsung bobo"

"Ihh jangan bobo duluuu, gua udah nungguin dari tadi" ucap Laki - laki yang bersama Deva tadi.

"Yaudah Mas masuk duluan ya. Li, ini kamu menangin caturnya. Jangan sampe Jay yang menang"

"Yehh.. gak ah males mikir" sahut Zalina lalu duduk di kursi yang sudah di tinggalkan oleh Deva.

"Udah makan malem Zal?" Tanya Jayendra.

Zalina mengangguk lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Lo tumben bisa kesini. Biasanya shift malem"

"Iyakan shift malem gak tiap harii, Zall"

Jayendra ini adalah salah satu teman dekat Zalina saat SMA. Mereka pun satu Universitas saat mengambil gelar sarjana. Berbeda dengan Zalina, Jay mengambil Kedokteran Umum di UGM.

"Kalo Lo kesini cuma mau bahas yang kemaren. Gue maless bahasnya"

"Enggak.. gue cuma mau liat keadaan Lo doang"

Perempuan itu terdiam. Terlihat ia mencoba mengontrol nafasnya.

"Boong kalo gue bilang, gue gapapa. Tapi... ah gitu deh males bahasnya"

Jay mengulurkan tangannya, "Coba liat nomor telfonnya"

Zalina memberikan ponselnya, yang memperlihatkan sebuah nomor seseorang. Yang kemarin menghubunginya saat dirinya masih berada di rumah Madhava.

"Lo yakin ini Mahen?" Tanya Jay setelah menyimpan nomor tersebut di smartphone miliknya.

Perempuan itu hanya mengendikkan bahu, dengan pandangan masih tertuju pada taman depan rumahnya.

"Masih ada efek mual??" tanya Jayendra yang kembali membahas kejadian kemarin.

"MASIH! Bayangin dong coba, gue lagi di rumah Madhava. Terus gue muntah disana!"

"Muntahnya keluar??"

"Iya.. dikit" balas Zalina yang kembali mengecilkan suaranya.

Jayendra menghelan nafasnya pelan, "terus Lo minum obatnya lagi?"

"Iya, gak kuat banget nahannya Jayyy"

"Ck. Kebiasaan. Udah tau lagi di rumah orang. Kalo tiba tiba ketiduran disana gimana???" Omel Jayendra akhirnya.

"Gue langsung pulang kok abis minum obat. Jadi tidurnya dirumahh"

"Sama aja! Kalo efeknya muncul pas di jalan gimana?? Pulang naik busway kan?? Untung gak ketiduran di jalan Lo"

S H A N K A R A  || JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang