14 - Kurang peka sih!

2.1K 343 87
                                    

"Gimana dongg nih Channnn, Mbak Lili kayaknya marah deh sama Daddy"

Sejak matahari terbit, telinga Chandra sudah di penuhi curhatan curhatan Ayahnya. Terkait kejadian kemarin yang membuat Zalina marah pada Jovial.

Chandra sendiri belum menanggapi. Anak itu masih sibuk menyantap sereal yang ia buat, sambil menonton cartoon kesayangannya. Spongebob.

"Channn jangan diem aja donggg. Kasih solusi gitu"

Anak itu akhirnya melirik sinis ke arah Jovial, "Jangankan Mbak Lili. Achan juga SEBEL sama Daddy"

Jovial memajukan bibir bawahnya, lalu bersandar di bahu anak itu. Berusaha sebisa mungkin untuk membujuk kembali hati Chandra.

"Kan Daddy udah minta maaf.."

"Lagian! Kenapa sih itu nenek lampir bisa dateng lagi???"

Yang di tanya oleh Chandra sempat diam saja tidak menjawab.

"Hmm.. beberapa hari lalu dia dateng lagi ke kantor. Terus Daddy bilang, buat jangan temuin Daddy lagi" ucap Jovial, akhirnya bercerita.

"Ppfftt dasar Tante prik!" Celetuk Chandra.

Jovial ingin tertawa sebenarnya, tapi ia tahan. Karna suasananya sedang serius.

"Dia yang terakhir kan Dad?? Abis ini gaada lagi Tante tante genit yang nyari ribut??"

"Eum... Iya, kali ya? Gak tau. Emang ada berapa Tante sih?? Daddy lupa"

"YaAllah Dad! Sungguh Buaya dirimu!"

"Lhoo siapa yang buaya. Kan Daddy gak pacaran sama mereka"

"Sama aja!"

Jovial tersenyum geli, "terserah kamu deh Chan"

"OIYA LUPA!"

Teriak Chandra tiba tiba, yang langsung bangkit dari duduknya. Membuat kepala Jovial jadi terjatuh ke sofa.

"Heh! Achan mau kemanaaa???" Tanya Jovial sedikit berteriak, karena anaknya itu sudah berlari menuju pintu depan.

Tak ada balasan dari Chandra, anak itu langsung menghilang dari pandangan Jovial.

Sementara pria yang masih menggunakan kaus putih tanpa lengan itu hanya bisa menghela nafas pelan, kembali di tinggal seorang diri bersama TV yang masih menyala di depan.

"Dhav.." panggil Jovial, ketika melihat Madhava menuruni anak tangga.

Sikap si putra sulung di rumah itu lebih parah dari pada yang Chandra lakukan. Bahkan Madhava belum mengucapkan sepatah katapun sejak kejadian kemarin sore.

Terlihat Madhava langsung menuju dapur tanpa menghiraukan Jovial, mengambil segelas air putih, kemudian mencuci sebuah apel yang ia ambil dari lemari pendingin.

"Madhavaaa" panggil Jovial sedikit merengek, yang masih duduk di sofa depan tv.

Yang di panggil oleh Jovial masih enggan bersuara. Mulutnya seakan akan di jahit sangat rapat sejak kemarin.

Akhirnya Jovial bangkit berdiri, menghampiri keponakan yang sudah ia anggap seperti putra sulungnya sendiri.

"You wanna milkshake?" Tawar Jovial, berusaha memulai pembicaraan dengan anaknya.

Madhava masih terdiam. Masih sibuk memotong apel yang akan ia nikmati.

"Dhav.. please. I've realized my mistake, So.. don't be mad at me anymore" bujuk Jovial dengan lembut, sambil memberikan dua buah permen coklat.

S H A N K A R A  || JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang