9 - Janji Kelingking

2.5K 381 26
                                    

"ihh iya! beneran nendang"

"Kok giliran Achan yang megang gak nendang sih???"

"Kamu jelek Chan. Dedeknya tau mana yang ganteng"

"Sabar Achan sabar. Orang sabar makin ganteng katanya"

"HAHAHA kalian lucu banget sih berdua ribut muluu" Shasa tertawa melihat perdebatan kecil yang di lakukan oleh Madhava dan Chandra.

Di Sabtu pagi ini, Dhava, Chandra dan Shasa sudah berada di kamar rawat inap milik Zalina. Dua anak itu sedang bermain dengan perut besar Shalina, karena babynya terus menendang permukaan kulit.

Jovial sendiri pun belum meninggalkan ruangan itu sejak kemarin malam. Ia masih senantiasa duduk di samping tempat tidur Zalina hingga pagi datang.

Sementara Deva, saat ini sedang menyusul ke rumah sakit. Setelah tadi sempat pergi ke Show Room sebentar.

"Jadi ini cewe atau cowo, Mbak Shasa??" Tanya Madhava akhirnya.

"Hm.. belom tau"

"Emang belom di check ke dokter Mbak?" Tanya Chandra.

"Udaah, tapi sengaja minta ke dokternya jangan dikasih tau. Supaya surprisee hehe"

"Nanti beli bajunya gimana? Kan jadi bingungg"

"Beli warna yang netral dulu dongg Dhav"

"Tauu nih. Gimana sih Kak Dhava, gitu aja gak paham" balas Chandra dengan nada tidak santai.

Dhava hanya memutar matanya malas, "Semoga kalo Cowo, ganteng sama sifatnya kaya Dhava ya Mbak. Jangan sampe kaya Achan"

Shalina tertawa lagi, sementara Chandra sudah bersiap melempar protesnya pada sang Kakak.

Di sisi lain, Jovial sudah sibuk dengan laptopnya di samping tempat tidur Zalina. Perempuan itu pun masih belum bangun dari tidurnya. Karena semalam, keduanya baru mulai tidur sekitar pukul lima.
 

"Iya. Saya minta designnya di ganti yang baru ya, saya kurang cocok dengan yang kemarin"
 

Jovial sibuk mengangkat banyak panggilan sejak tadi. Mengingat Pabrik barunya akan beroperasi minggu depan. Serta produk baru miliknya akan launching sebentar lagi.

"Tolong ubah jadwal saya lagi ya, Sania. Batalkan rapat offline tiga hari kedepan. Saya hanya bisa pantau dari rumah, tidak bisa ke kantor"

"Hmm.."

Tiba - tiba Zalina bergumam di tengah tidurnya. Membuat Jovial jadi menoleh ke arah perempuan itu.

"Iya, terimakasih ya. Kabari saya setelah ini" ucap Jovial sebelum memutuskan panggilan secara sepihak pada orang di sebrang sana.

Atensi Pria itu langsung beralih pada Zalina yang sedang membuka matanya.

"Saya berisik ya?" Tanya Jovial, saat perempuan itu sudah melihat kearahnya.

Zalina menggeleng pelan, lalu mengedarkan pandangan ke sudut lain. Melihat Shasa, Dhava dan Chandra yang sedang berbincang asik di sofa yang terletak di ujung ruangan.

"Mereka dari kapan disini Mas?"

"Hm.. tadi sekitar jam tujuh"

Perempuan itu hanya mengangguk, lalu mencoba untuk duduk dari tidurnya. Jovial dengan tanggap langsung membantu menaikkan kerangka kepala tempat tidur agar sedikit terangkat keatas.

"Mau sarapan apa Li?"

Zalina menggeleng pelan, "Makan mulu. Kan tadi subuh udah makan"

Sekitar jam 4 pagi tadi, keduanya akhirnya jadi membeli McDonalds untuk mengisi perut mereka. Alhasil, Jovial dan Zalina baru sempat tidur sehabis Sholat Subuh.

S H A N K A R A  || JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang