9

51 6 0
                                    

Akara menghadiri pemakaman Bagaskara di temani dengan Talita dan Dika yang terus memegangi akara.

Setelah pemakaman ia izin pulang dengan ibu Bagaskara "kapan-kapan kamu mampir ya sayang" kata ibu Bagaskara sambil mengelus kepalanya

Akara pulang ke rumah Talita dan sang adik pulang ke rumahnya, ia masih enggan untuk pulang

Lagian bundanya yang mengusirnya pergi ia sudah muak dengan sikap bundanya terutama ia mendengar kalau ibunya membawa laki-laki ke rumahnya

Dia semakin muak, ia tau itu pasti selingkuhan sang bunda karena bundanya telah selingkuh saat ayahnya masih hidup

Ayah nya mengetahui hal itu tapi karena rasa sayang sang ayah ke bundanya sang ayah masih bertahan sampai akhir hayatnya

Ia tak memberi tau adik nya takut sang adik membenci bundanya, cukup dia saja yang memendamnya

Ia juga tau kalau bundanya sudah punya anak dari selingkuhan nya itu tapi ia hanya diam tak ingin memberi tau siapapun

Biar dia yang merasakan sakit nya biar dia yang menderita asal keluarganya bahagia

Sesekali ia mampir ke rumah untuk melihat dari jauh terkadang ia melihat adik, bunda dan selingkuhan sang bunda sedang tertawa bersama ia senang mereka melihat akur.

Melihat hal itu saja akara sudah bahagia apa lagi jiga sang bunda memperlakukan nya seperti itu.

~~~

Akara pergi berjalan-jalan di sore hari saat langit mulai menggelap karena mendung

Pikirannya cukup bahagia saat mengingat wajah bahagia sang bunda, wajahnya masih terbayang-bayang di benaknya

Hujan mulai turun tapi itu tak menggentarkan hati akara untuk berjalan lebih cepat ia memiliki untuk berjalan santai saja sambil menikmati hujan.

Ia menikmati setiap tetes air yang mengenai dirinya rasa bahagia menyelimutinya saat ini

Ia baru saja bercerita dengan Talita lewat telfon kalau hari ini ia sangat bahagia

Dan Talita senang karena mendengar suara tawa akara yang benar-benar terdengar cukup senang

Mereka mengakhiri telfon karena hujan dan Talita menyuruh akara untuk segera pulang

Akara mengiyakan dan mengucapkan banyak terima kasih ke Talita dan ia mengirim pesan ke adiknya dan menceritakan rasa bahagianya lagi-lagi ia mengucapkan terimakasih

Akara menikmati setiap tetes hujan benar-benar sebuah ketenangan, akara melihat ke arah langit dan tampak langit yang mendukung membuat keindahan semakin terlihat.

Akara merasa sudah waktunya dia pulang ke rumah nya yaitu Bagaskara, tapi bagaimana caranya itu yang membuat akara bingung.

"Aku berharap kita bersama lagi Bagas, terima kasih atas segalanya Tuhan aku bersyukur dengan apa yang engkau berikan" akara melihat ke arah genangan air menatap matanya yang kali ini berbinar.

Akara mendengar suara aneh dari tengah jalan dan ia melihat ke arah sumber suara dan...









.TBC.

Bersabarlah mengahadapi sesuatu karena pembalasan akan datang dan hati-hati lah dalam berbicara

It Hurts | JaeRose (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang