" Dari mana ca? Kok baru pulang? " Tanya Rissa melihat Caca menaiki tangga
" Loh bukannya mama yang ninggalin caca? " Balas Caca menatap mamanya binggung
" Ngga kok org mama masih nyari bajunya"
" Em si Artha minta temenin pergi tadi " Ucap Caca yang langsung memasuki kamarnya
Sesampainya di kamar caca mendapat telp dari Naya lalu mengangkatnya dengan kesal
" Gua mau tidur jangan ganggu lgi badmood! " Ucap Caca kesal
" Bentar doang ca! " Balas Caca dengan cepat
" Besok klo ada waktu senggang kita healing yok em si Angga sama Dimas Mau ikut juga, tpi ngga papa kan ca? " Tanya Naya dari sebrang telp
" Liat aja besok! " Balas Caca lalu mematikan telpnya
Caca menarik selimutnya dan hendak memejamkan mata namun dia teringat kejadian di mobil tadi membuat Caca malu dan kesal
" Baru kali ini gua di sentuh selama gua pacaran smaa Angga ngga pernah di giniin tpi Artha.. hah sudah lah! " Caca melirik jam dan memperlihatkan Sekarang jam 14 : 12
Baru ingin memejamkan mata lgi, hp Caca bergetar menandakan ada yang telp.
" Siapa lgi coba!! Ganggu aja " kesal Caca sambil mengambil hpnya di meja
" Artha??, Ngapain lgi ni bocah! " Caca menolak panggilan Artha lalu meletakkan hpnya di meja
Menatap kosong ke arah jendela " keperawanan gua hilang sudah!, Apa gua tutupin aja dari mama sama papa " Caca berjalan ke Jendela dengan pelan sambil menatap awan yang indah
" Ca! " Panggil Rissa dari luar kamar
" Caa...! " Panggilnya sekali lgi, karena tak kunjung di sahut Rissa membuka pintunya cemas lalu menatap Caca yang sedang melamun di jendela
" Caca dari tadi mama manggil kmu loh kok ngga di sahut? " Ucap Rissa yang menghampiri Caca di jendela kamar
" Maaf ma Caca ngga denger " balas Caca lalu berjalan ke arah ranjangnya
" Kmu ada masalah?, Klo ada masalah cerita sama mama ya ca jangan di tutup" Rissa berjongkok di depan Caca sambil mengelus pipi Caca dengan lembut
" Ngga ada masalah ma cuman Caca capek aja" ucap Caca lalu di peluk dengan Rissa
" Istirahat aja sayang mama ngga ganggu kok" Rissa menatap kedua bola mata Caca yang sayup lalu terkekeh pelan
Rissa membantu Caca berbaring di ranjangnya lalu menyelimuti Caca
Rissa berjalan keluar lalu menutup pintu kamar caca dengan pelan
Caca membuka matanya lalu menatap pintu yang di tutup mamanya
" Maafin Caca mah " ucap Caca lalu meraih hpnya di meja dan menelpon Naya
" Halo ca knp? " Tanya Naya dari sebrang telp
" Lu dimana? Bisa kerumah gua ngga bentar aja " ucap Caca lalu mematikan telpnya sepihak
Beberapa menit menunggu Naya akhirnya Naya datang dengan tergesa gesa
" Anjir lu ca tadi gua telp lu,lu malah mau tidur dan sekarang lu Nyuruh gua kerumah lu emg ada apaan? " ucap Naya lalu berjalan mendekati ranjang Caca
" Pijitin gua pliss paha gua kek sakit banget" ucap Caca sambil menunjuk pahanya
" Astaga ca cuman ini doang? " Kesal Naya lalu memegang paha yang di tunjuk Caca
" Sakit gini kenapa ca? Jarang jarang lu sakit di paha " tanya Naya sambil memijit paha Caca
" Udah diam aja lah, pijit aja di situ ya gua mau tidur" jawab Caca cepat lalu memejamkan matanya
" Anjir! Punya bestih gini amat ya malah gua jadi babunya" batin Naya kesal sambil memijat paha Caca
Sudah satu jam lebih tidur akhirnya bangun dan tidak merasakan pijitan Naya di pahanya Caca membuka matanya lalu melihat Naya yang tertidur di bawah kakinya
" Awokawok babu nih satu nurut juga " kekeh Caca lalu turuh dari ranjang
" Ashhh, perih banget punya gua " batin Caca lalu merasakan vaginanya perih
Caca berjalan ke kamar mandi dengan buru - buru untuk melihat vaginanya yang sakit
" Anjir lecet" kejut Caca lalu menatap dirinya di kaca
" Pantasan dari tadi kek susah banget jalan terus juga perih perih dikit ternyata lecet "
Caca membuka Bajunya lalu masuk ke bathroom untuk berendam sementara mungkin berendam membuat sakit di vaginanya hilang
Setelah beberapa menit berendam Caca membersihkan tubuhnya
Caca keluar lalu menatap Artha terkejut, sejak kapan bocah ini datang" Mau ngapain lu disini?" Ucap Caca lalu berjalan ke arah lemarinya
" Nunggu lu lama banget mandinya " ucap Artha menatap punggung Caca
" Keluar gua mau pakek baju !!" Suruh Caca yang tak di ikuti Artha
" Keluar Ar gua mau pakek baju!" Ucap Caca cepat
Artha berjalan mendekati Caca lalu memojokkan Caca di lemarinya sambil menatap Caca lembut
" Gua kan dah liat juga jadi ngga papa lu mau pakek baju depan gua" ucap Artha lalu merebut bh Caca
" Ini bh lu gede juga ya " Artha menatap bh Caca dengan seksama lalu Caca merebut paksa bhnya dari tangan Artha
" Keluar Ar gua mau pakek baju " ucap caca sekali lagi yang hanya di gelengkan oleh Artha
" Pakek baju depan gua aja kan bisa!" Ucap Artha lalu kembali duduk di tepi ranjang Caca sambil menatapnya dengan seksama
" Jangan aneh aneh dah Ar " tolak Caca
" Gua mau lagi ca " lontar Artha menatap Caca yang melotot
Matanya banyak tpi yang vote dikit :((
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA
Romance" Aku hisep ya" tanya Artha pada Caca Caca mengangguk pelan sambil membungkam mulutnya " Jangan di tutup mulutnya " Artha menarik tangan Caca yang ia tutupi di mulutnya " Biar makin panas teriak aja nama aku " ucap Artha sambil memilin pentil pay...