23 MUNDUR

33.3K 704 11
                                    

Aku harap ini tidak besar!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku harap ini tidak besar!

Kia meremas hpnya saat setelah melihat balasan orang suruhannya

" Kakak lebih dulu mengetahuinya di banding aku"

***

" Terimakasih sudah membantuku " ucap Caca sambil berjalan

" Tidak masalah,oh iya aku Dico " Dico memberikan tangannya ke arah Caca

" Caca kak "

" Tidak usah panggil aku kakak aku teman Artha juga dulu tapi aku sudah berumahtangga " Dico melihat jam tangannya sekilas lalu melanjutkan berjalan

" Ah pantas tidak kelihatan " Caca tersenyum merasa malu

" Aku sudah memesankan taksi untuk mu naiklah" setelah berbicara Dico membuka pintu taksi lalu tersenyum ramah

" Sekali lagi terimakasih " teriak Caca saat mobil hendak melaju

" Kemana saja?" Kia menatap Caca dingin

" Dari rumah sakit kau tau tadi ada seseorang yang menculikku lalu menyuruh dokter untuk mengugurkan kandunganku, apa dia gila " kesal Caca yang berbicara di depan kia dan langsung berjalan menaiki tangga

" Mau gimanapun rencananya tetap kalah,huh... Di belakang Caca ada kak Dico jadi mana bisa aku melakukan sesuatu " kia memijat dahinya

" Sayang aku pulang...."

" Em Ar " kia berdiri menatap Artha yang baru saja memasuki rumah

" Caca di mana?" Artha melihat ke arah kia

" Di..di atas!"

" Owh oke " Artha berjalan menaiki tangga namun..

" Ar besok aku pulang ke Tokyo apa kamu mau antar aku ke bandara?" Kia berbicara cepat saat melihat Artha yang hendak menaiki tangga

" Kau mau pulang?" Ucap Artha yang langsung menatap kia

" I---iya "

" Oke besok aku akan antar kamu ke bandara "

" Emh..." Kia menatap Artha yang pergi meninggalkannya sendirian di bawah

" Haaah...bahkan dengan menyebut ingin pergi dia tidak memperdulikannya "

****

" Ar aku minta maaf jika ada salah saat berada di rumah mu..." Kia menatap Caca dan Artha bergantian sambil memegang koper

" Aku sudah memaafkanmu lain kali jaga ucapan aja "

" Iya makasih ya " kia memeluk Caca dengan erat

•••
9 bulan~

Selama menuju ke 9 bulan ini tidak ada kejadian apapun di antara mereka yang, mereka setiap hari selalu bahagia kerena membesarnya kehamilan Caca

" Ar "

" Hm?knp bumil?" Artha menatap Caca yang meletakkan kakinya di atas pahanya

" Pegel kaki aku tadi habis jalan dari kamar mandi " Caca menunjuk kakinya yang di lihat oleh Artha

" Yang dari sini ke kamar mandi emg beda kota?" Artha memijit kaki Caca

" Apasih kan aku hamil jadi mudah capek terus pegel " Mata Caca melotot ke arah Artha yang sedang memijitnya

" iya iya maaf "

" Sebelah lagi " Caca menukar kakinya yang tadinya kaki kanan Sekarang kaki kiri

" Em.. "

" Bapak Artha tolong pijit dong " pujuk Caca yang melihat wajah Artha yang masam

" Artha aish pijit ngga?"

" Iya jangan galak " Artha langsung melanjutkan pijitannya yang masih di lihat oleh Caca

" Dimas kek gini juga ngga ca?" Tanya Artha menatap Caca yang sambil bermain hp

" Iyalah kan Naya bunting juga "

" Tapi selama ini aku pijit Mulu ngga di kasih apa gitu "

" Ngga usah banyak bacot "

" Caca!!!!"

Mendengar suara teriak tersebut Caca dan Artha menatap pintu kamar dengan lekat lalu datang lah sepasang kekasih yang sedang cemberut

" Knp nay?" Caca menatap Naya yang memasang wajah cemberut di hadapan Caca

" Masa iya aku mau minta pijit kek kamu tapi malah ngga di dengar sama Dimas " mendeger perkataan Naya Dimas menatap Naya dengan lelah

" Pfftt.."

" Apa lu Ar,sama aja lu juga jadi babu " Dimas menatap tajam Artha

" Sana urus Naya masa iya ngga mau pijitin " ejek Artha yang masih memijit kaki Caca

" Hmm ya deh cape jadi tukang pijit terus ngga pernah di servis " Dimas memeluk pinggang Naya dan membawanya keluar kamar

" Servis' palak lu "

" Servis apa?" Caca menatap Dimas dan Naya bergantian

" Itu servis itu " Dimas mengedipkan matanya lalu berjalan keluar Kamar dengan cepat

" Boleh ngga ca?,Dimas aja minta servis sma Naya tapi aku engga " pujuk Artha yang langsung di lempar bantal oleh Caca

" Boleh ngga ca?,Dimas aja minta servis sma Naya tapi aku engga " pujuk Artha yang langsung di lempar bantal oleh Caca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote 🥰




ARTHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang