" nah nah minum aja sesuka kalian Kino hari ini lgi baik sama kalian " ucap Kino yang meletakkan beberapa botol bir dan minuman mabuk lainnya
" Tumben??" Esson menatap Kino yang senyam senyum menatapnya
Dimas berdiri dan berjalan ke arah Kino lalu menempelkan tanganya di dahi Kino yang langsung membuat semua orang melihatnya
" Lu ngga sakit apa lgi ngga kesurupankan?" Dimas masih menempel tanganya di dahi Kino
" Engga lah orang Kino lagi baik baik gini di bilang kesurupan prik!" Kino beranjak berjalan dan duduk di samping Esson dengan muka yang masih senyum senyum manis
" Kino keknya udah sehat ngga kena kek dulu " Naya menatap Kino seperti mengintimidasi
" Emg gua kena apa?" Ucap Kino polos menatap Naya
" Otak lu tuh keknya harus di ganti sama SIM 2 " Naya melempar kacang yang ia makan ke arah Kino yang masih menatapnya dengan pandangan kosong
" Yeee gua baik gini di kira gila apa "
" Emg gila!!" Ucap Dimas, Naya,Esson serempak
" Udah udah ribut banget kek orang ngantri martabak aja " ucap Caca datang dari arah dapur dengan membawa sebuah cappuccino
" Sayang... Masa kmu nda denger aku sih " terlihat Artha membututi Caca dari arah dapur sambil merengek rengek
" Nih minum cappuccino aja dari tadi nyantel Mulu " Caca menyodorkan satu cangkir cappuccino ke mulut Artha cepat
" Ihh ini kan panas "
" Panas?? Ini dingin bego!"
" Panas sayang bagi aku "
" Bagi kmu tpi bagi saya dingin "
" Ihh sayang "
" Untuk dua sejoli yang sedang berdiri mohon untuk tidak uwu di sana kasian yang jomblo disini! " Ucap Kino cepat yang menyela percakapan Caca dan Artha
" Tau tuh marahin Artha aja jangan gua " balas Caca dan langsung duduk
" Apa? Mau marahin gua?" Artha melototi Kino dengan suara yang kuat
" Belum aja ngomong " ucap Kino yang langsung melanjutkan memakan kacangnya
" Tadi kita yang ribut sekarang tetangga sebelah sayang " Dimas memeluk Naya dengan mesra sambil mencium pipi Naya
" Harap di maklumi ya!, Base Disni ngga ada kasihannya smaa jomblo " kino menatap Dimas dengan kesal
" Yeee dasar nda laku uuu!" Naya menatap Kino sambil memasang muka mengejek
" Dih awas nanti ku pelet Dimas "
" Run sayang ada gey " Naya memeluk Dimas dan menaruk mukany di ceruk lehernya
" Ran run ran run nih kacang makan "
" Udah diem Napa sih ribet banget kek hidup lu " ucap Caca kesal menatap Kino
" Maap!"
" Hai semua " ucap seorang wanita yang baru saja datang dan melihat mereka
Mendengar suara tersebut semua yang ada disana langsung melihat ke arah wanita tersebut
" Lah? Kia lu knp kesini?" Artha terkejut yang ia lihat adalah anak temen dari mamanya
" Eheh Tante tadi nyuruh aku kesini jadi ya aku kesini deh " Kia tersenyum sambil menatap Artha
" Ini Caca istri aku " Artha memeluk pinggang Caca dengan lembut sambil berbicara ke Kia
" Hai Caca kenalin aku kia ya " Kia menyodorkan tangannya di depan Caca
" Hm ya " balas Caca sambil menyambut tangan kia
" Btw kemaren pas kalian wedding aku ngga datang maaf ya ca Ar soalnya Disana aku lagi sibuk sama kuliah "
" Iya ngga papa kia "
Caca melihat ke arah Naya dan di balas Naya dengan kedipan sontak Naya langsung mengajak Caca ke belakang
" Artha aku kebelakang dulu sama Naya " ucap Caca yang melengang pergi
Artha menatap punggung Caca dengan senyum lalu berdiri mengikuti Caca dan Naya dari belakang
***
Caca dan Artha berjalan memasuki rumah dengan di ikuti oleh kia yang membawa kopernya
" Maaf kia rumah kita sedikit berantakan,oh iya Ar tolong bawa kopernya ke kamar sebelah kita " ucap Caca yang langsung di angguki oleh Artha
" Kmu berdua tinggal Disni ya?, Maaf ya aku ganggu kalian " kia memegang lengan Caca dengan lembut
" Ngga papa kok lagian kita jugo enak klo rumah kita rame "
" Yaudah yuk ke atas aku tunjukin kamarnya " ajak Caca lalu di ikuti oleh kia dari belakang
" Itu kia kopernya udah ku taruk di kamar " ucap Artha yang melihat Caca dan kia di depan pintu
" Sekali lagi makasih ar ca "
" Iyaa "
" Klo gitu kita mau kekamar dulu ya " Artha merangkul pinggang Caca lalu berjalan memasuki kamarnya
Setelah sampai di kamar caca mendorong Artha dengan kuat lalu langsung lari memasuki kamar mandi
" Sayang kok di tinggal?" Artha yang menatap dirinya terbaring di atas ranjang
" Aku bisa mandi sendiri "
" Tpi kan aku mau mandi sama kmu "
Setelah membalas ucapan Caca, Artha menatap lekat ke arah pintu kamar mandi berharap Caca mengizinkan dirinya agar masuk
" 10 detik klo ngga masuk ku tutup lagi "
Dengan cepat Artha berlari memasuki kamar mandi, melihat Caca mengizinkanya untuk mandi bersama
" Lewat 1 detik " ucap Caca yang menatap Artha membuka bajunya
" Owh sorry,tapi nanti jangan minta ampun sama saya " Artha berjalan ke arah Caca yang membalikkan badannya agar membokongi dirinya
" Ini?? Ini mau ngapain?" Caca melihat kebelakang menatap Artha yang ingin melepaskan bokernya
" Oh my good Artha jangan Ngadi'nya aku lagi hamil loh " ucap Caca cepat membuat dirinya langsung di timpa Artha
" Biarin nanti pelan pelan kok " balas Artha yang berbicara di depan telinga Caca sambil mengelus elus pantat Caca
***
" Kira' mereka lgi ngapain ya?, Kok lama banget di kamar " kia sendari tadi mondar mandir di dalam kamarnya karena menunggu Caca dan Artha yang tak kunjung keluar
" Ah aku cek aja deh takutnya mereka ketiduran "
Kia berjalan memasuki kamar Artha dana Caca lalu berjalan melihat sekitar dan tak ada seorang pun berada di sana, melihat ke arah pintu kamar mandi kia pun berjalan perlahan ke arah tersebut
" Lgi mandi kalinya?" Kia menyenderkan telinganya di pintu
" Enak ngga?emhh "
Mendengar suara berat Artha,kia memundurkan kepalanya dan langsung menutup mulutnya karena terkejut
" Shitt mereka tidak tahu apa klo aku ada di rumah ini " kia yang masih penasaran Kembali menyenderkan telinganya pada pintu
" Ngga bisa di biarin, Artha cuman punya aku ngga ada yang bisa milikin Artha selain aku titik " kia bergegas keluar kamar dengan cepat agar tidak terdengar oleh Artha dan Caca
" Ngga mungkin kan mereka ngelakuin itu pasti cuman mandi doang kan iya kan?" Kia menampar pipinya berkali kali
Malam...
Jangan lupa vote 🤩🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHA
Romance" Aku hisep ya" tanya Artha pada Caca Caca mengangguk pelan sambil membungkam mulutnya " Jangan di tutup mulutnya " Artha menarik tangan Caca yang ia tutupi di mulutnya " Biar makin panas teriak aja nama aku " ucap Artha sambil memilin pentil pay...