Pensil

169 38 10
                                    

jangan lupa vote, comment dan share
sebagai wujud apresiasi buat Author..

Terima kasih sebelumnya
(Cast ada di deskripsi cerita )


Happy Reading.

..

..

..

Maiden memperhatikan layar ponselnya. Ia membaca sebuah pesan dari Axel dari ruang groupchat mereka, yang mengatakan jika hari ini dia tidak sekolah,

karna ia sakit.

Maiden sedikit berkerut kening.

Axel bukan tipikal orang yang mudah rusak dengan perubahan suhu atau sebagainya. Secara garis besar, ia kategori orang yang jarang sakit. Apalagi kemarin tidak ada tanda-tanda jika laki-laki itu akan sakit.

Kenapa dia berbohong ? Batin Maiden.

Zhetio duduk disebelah Maiden tiba-tiba karna Reygan tidak ada dikursinya. Lelaki itu pergi tak berapa lama setelah Jaehyun-saem masuk.  Sama seperti sebelumnya.

Yang lagi-lagi, memancing beberapa desas-desus diantara para murid yang semakin menyuarakan hubungan rahasia antara Reygan dan Jaehyun-saem.

Maiden bahkan tidak mempedulikan itu, karna sebelum keluar tadi, Reygan meraih sekotak rokok dan pemantiknya di dalam loker meja.

Laki-laki itu tentu keluar untuk merokok lagi.

Maiden hanya memperhatikan. Ia ingin sekali menahan pria itu dan menarik alih rokok dari balik tangannya.

Tapi ia merasa tidak memiliki hak untuk terlalu mengaturnya. Bahkan ia merutuki kenapa ia begitu bodoh mengambil rokok dari Reygan pagi tadi.

Ia bisa mengatakan :

"Jangan merokok di sekolah."

Atau

Mungkin mengatakan hal sejenis.

Maiden menghembuskan nafas berat ketika mendengar pertanyaan Zhetio.



"Apa kalian berpacaran ?"



Pandangan Maiden jatuh dengan begitu dalam kepada Zhetio. Menyampaikan ketidaksukaan. Seharusmya Jezz tidak membawa biang seperti laki-laki cerewet dan berisik itu ke dalam circle pertemanan mereka.

Lagi pula aneh juga, kenapa Jezz yang pendiam itu bisa mendapat teman semenyebalkan dan tidak ingin diam seperti Zhetio.

"Enyahlah." Maiden mendorong Zhetio menjauh.

Sedangkan laki-laki itu terkekeh kecil.
"Baiklah jika kau tidak mau mengaku. Aku akan mencari tahunya sendiri."

Suasana hatinya tidak membaik disekolah. Semuanya semakin buruk. Ia gusar lalu permisi pada Jaehyun-saem untuk ke toilet.

Dan ketika perjalanannya ke toilet itulah ia melihat hal yang cukup mengejutkan untuknya. Dari lantai dua itu, Maiden bisa melihat kearah bagian dari halaman samping tempat tadi pagi ia memergoki Reygan sedang merokok.

Reygan. Lelaki itu berada disana.

Mungkin ia tidak akan terkejut jika hanya melihatnya itu merokok. Karna mungkin saja tempat itu memang tempat langganannya untuk mengepulkan sigaretnya.

Tapi Reygan yang ia lihat kali ini berbeda.

Dengan rokok yang mengepul di apitan kedua jarinya. Reygan memeluk lututnya dan terisak dengan kacau.



[FF] ICARUS •MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang