UKS

252 46 13
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Terima kasih sebelumnya.



Happy reading

(cast cek deskripsi cerita)

...

...

   





"Apa kalian cukup dekat ?"

Sebuah pertanyaan diajukan Na Robin, saat Maiden sedang berada di toilet pada jam istirahat ini.

Robin teman sekelas Maiden, tapi sepertinya, ia tidak terlalu suka dengan Maiden. Entah karna alasan apa.

(Robin Na)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Robin Na)



Setiap perkataan atau pertanyaannya, mengandung unsur kebencian dan meremehkan disana.

Mungkin tidak pernah benar-benar mengatakan perang atau sejenisnya. Tapi Maiden yang lugu tentu mengerti sorot mata itu.

Maiden enggan menjawab. Ia mencuci tangannya cepat-cepat saat Robin terlihat asik dengan urusannya dengan resleting celananya.

Tak berapa lama Axel masuk.

Maiden merasa ia akan selamat dari kata-kata sinis Robin.
Terutama sahabatnya yang hari ini menjadi mantan teman sebangkunya itu, tentu akan berada pada pihaknya.

"Dia bahkan terang-terangan mengusirku. Cihh." Ucap Axel mengambil alih tempat BAK disebelah Robin.

"Pantas saja di bus tadi kamu terkesan membelanya." Ujar Axel.

Maiden akan meralat pemikirannya jika Axel akan membelanya.

Bahkan pria dengan senyum yang manis itu terang-terangan menyudutkannya.
Lebih parahnya di depan Robin.

"Aku tidak kenal dia. Bahkan aku juga terkejut kenapa dia bisa mengenalku."

Maiden menumpukan kedua tangannya di tepi wastafel dengan melihat pantulan punggung Axel dan Robin dari cermin besar di depannya.

Robin langsung keluar dari toilet setelah melempar senyum meremehkannya yang sinis dan menyebalkan.

Maiden ingin segera menyelesaikan urusannya dengan pria itu, hanya saja ia tidak memiliki cukup waktu demi meladeni kehidupan sosial remaja yang aneh dan tidak masuk akal.

Ia belum mau mengurusnya.

Axel menyusul tak lama kemudian. Ia berdiri di sebelah Maiden untuk mencuci tangannya. Sambil sesekali memiringkan wajahnya ke kanan dan ke kiri untuk mengagumi ciptaan sempurna Tuhan pada pahatan wajahnya.

"Kalau kau tidak mengenalnya, lalu yang jadi pertanyaannya. Dari mana dia tau tentangmu ?"

Maiden mengedikkan bahunya.

[FF] ICARUS •MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang