Aku memilihmu

139 32 5
                                    

Jangan lupa vote, comment dan share

.

Happy reading.

Typo bertebaran. Maklumin

.

.

.

.

Denis mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Menggunakan setelan santai dengan kaos putih overside dan boxer hitam, ia melangkah memasukin kamar Dhika.

Karena jujur saja, ia mulai terganggu dengan suara-suara bising di kamar Dhika.

"Dhik,, bisakah kau tidak menimbulkan kegaduhan malam-malam ?! Kau harus ingat jika Maiden harus sekolah besok."

Dhika tidak menggubris kalimat kakak laki-lakinya itu. Ia tetap memainkan mouse nya meskipun kini mulutnya tertutup rapat.

Denis sudah hendak beranjak keluar dari kamar Dhika sebelum ia memberikan satu peringatan terakhir.

"Pastikan kau sudah menyelesaikan game-mu setelah aku memindahkan Eomma ke kamar. Jangan buat Maiden dan temannya bergadang hanya karena kau ajak bermain game."


"Aku bahkan tidak mengajak Maiden bermain game. Asal kau tau." Sahut Dhika saat Denis sudah menutup pintu kamarnya.



Denis berjalan memutar ke arah ruang keluarga dimana ibunya tergeletak tidur di sofa dengan televisi yang masih menyala.
Denis mengambil duduk disebelah Eomma ketika ia melihat sekelebat seseorang berjalan di depan rumah mereka.

Denis melirik pada jam dinding. Ia sedikit heran pada jam segini kenala masih ada orang yang berjalan sendirian ditengah malam.



Tapi Denis rasa sosok itu harusnya tau resikonya. Jadi ia memutuskan untuk segera memindahkan Eommanya ke kamar dan tidak memikirkan apapun dan langsung tidur.

Setelah mengangkat Eomma, saat Denis hendak kembali ke kamarnya, ia melempar pandang kearah kamar Maiden.



Lampunya masih menyala.

Dahi Denis berkerut.



"Apa yang dilakukannya sehingga belum tidur jam segini ?"

Tapi Denis tidak segera naik ke atas dan memarahi adiknya karena belum tidur. Ia masuk ke kamar Dhika lagi untuk memastikan teman Maiden yang mana yang menginap di kamar Maiden.


"Siapa yang menginap ?" Tanyanya.

"Apa maksudmu ?" Dhika menjawab dengan tidak mempedulikan Denis yang berjalan kearahnya.


"Maiden belum tidur jam segini. Siapa yang berada dikamarnya ?"

Dhika tetap menggerakkan mouse dan jari jarinya di keyboard dengan lincah.


"Dia sudah tidur sejak tadi sore. Ia mengeluh kepalanya pusing. Dan tidak ada yang menginap disini."
Lalu Dhika menunjuk pada handphone yang berada di dekatnya.


"Beberapa waktu lalu aku menyelinap masuk kekamarnya untuk mencuri handphone-nya agar bisa bermain game. Internet rumah sangat lambat karena ada gangguan, dan aku tau kau selalu mengisi internet Maiden berlebih. Jadi aku menggunakannya."



Alih alih hendak memarahi Dhika atas tindakannya. Mark terkesiap ketika ia menyadari sesuatu.

Bayangan siapa yang kulihat dikamar Maiden ?

Dan mata Denis seketika terbelalak ketika ia menyadari hal lain.





Ia segera berlari keluar dari kamar Dhika menuju lantai atas. Bunyi yang ditimbulkan oleh Denis membuat Dhika terkejut. Tapi ia masih tidak mempedulikannya.

[FF] ICARUS •MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang