《5》

456 67 0
                                    

••••

Dinasti Hwang.

Suasana kerajaan Hwang terlihat ketat penjagaan di gerbang utama. Malam ini suatu kehormatan besar bagi keluarga Hwang menyambut seseorang yang berperan besar dalam kerja samanya.

Putra mahkota keluarga Hwang menuruni tangga dengan langkah tegasnya. Di depan sudah ada kedua orang tuanya mengenakan jubah maroon lengkap dengan mahkota berlian.

Ketiganya mendudukkan diri di sofa ruang tamu sembari menunggu seseorang yang ditunggu.

"Bagus." Ujar Hwang Honji sang Raja memecah keheningan dengan pandangan menatap putranya. Membuat Hyunjin mengernyit.

"Apa?"

"Kau. Kau bagus dalam melakukan segala hal. Ayah bangga denganmu."

Mendengar itu, Hyunjin terkekeh kecil. "Darimana saja kau. Sampai baru menyadari hal itu." 

"Ya, ayah akui kau lebih hebat dan lebih dewasa sekarang."

"Jangan memujiku pak tua."

"Ck kalau kau tidak cerdik mungkin akan kubunuh sekarang juga."

"Sudahlah kalian ini, kenapa selalu bertengkar?" Yonhe sang Ratu menengahi perdebatan antara ayah dan anak itu.

"Salahkan pak tua ini yang selalu menjadikan ku budak." Hyunjin menatap datar pada ayahnya.

Honji terkekeh melihat sikap anaknya yang sama seperti nya. Memang buah jatuh tak jauh dari pohon.

"Heii mengataiku? Mau ku potong lidahmu itu?"

"Aku tidak ped-"

"KAWAN! HONJIKU!"

Ucapan Hyunjin terpotong oleh Teriakan seorang pria di belakang nya. Posisi duduk Hyunjin memang membelakangi pintu.

Honji beranjak berdiri dengan senyum lebar diikuti Yonhe dan Hyunjin. Kedua pria paruh baya itu berpelukan erat sekali.

"Bagaimana kabarmu ha?" Melepas pelukan ia menepuk pundak Raja Hwang.

"Sangat baik, bagaimana denganmu...Byunso?"

"Ah aku sedang tidak baik. Kau tau? Alat yang biasa aku pakai rusak."

"Bagaimana bi-"

"Sebaiknya kita bicarakan sembari makan jamuan. Mari Byunso." Sela Yonhe. Keduanya mengangguk dan mereka berjalan ke meja makan.

Hyunjin melihat itu hanya memutar bola matanya. "Dasar bajingan tua. Hah aku malas sebenarnya berkumpul dengan orang-orang bau tanah." Ia menampilkan senyum miringnya dan melangkah gontai menyusul ke meja makan.

••••

"Hiks...lepaskan aku!" Teriak seorang lelaki cantik yang kini terkurung di sebuah kamar ruang bawah tanah.

Itu adalah Na Jaemin putra tunggal keluarga Na. Jaemin tidak tau jika saat itu ia tidak pergi ke taman sendiri mungkin ia masih berada di kerajaan.

Semua ini hasil kerja Hyunjin dan para anak buahnya. Hyunjin itu terlalu obsesi untuk memiliki Jaemin, hingga ia nekat menculik putra dari raja Na itu.

Jaemin meronta-ronta karena tubuhnya diikat erat di ranjang. Kakinya menendang tak tentu dan air mata selalu mengalir di wajah cantiknya. Jaemin hanya ingin pulang, ia takut dengan manusia berwujud monster itu.

Hyunjin sangat menyeramkam baginya. Sikapnya pemaksa, kasar dan tempramen membuat Jaemin tidak betah disini. Terkurung di ruang gelap dan hanya bisa berdoa semoga ada penyelamat datang.

Prince?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang