Miracle

8.8K 162 0
                                    

"Kalau saja kau memiliki Emosional seperti manusia, dengan senang hati aku akan menjadikanmu sebagai anak laki-lakiku, aku ingin sekali membuat sebuah keluarga yang menemaniku berbagi baik itu suka maupun duka. Namun sayangnya engkau tak memiliki emosional Felix."
 
Rasa sedih, kecewa, kegagalan dan rasa putus asa yang dirasakan oleh sang ahli alkimia tanpa disadari mampu membangkitkan setitik emosional kepada boneka manusia buatannya itu, walaupun sang boneka manusia buatan masih menatapnya dengan tatapan dingin tanpa emosi.
 
Lalu percobaan sang ahli alkimia untuk menjadikannya seorang manusia sungguhan yang memiliki emosional pun terus berlanjut.
Tanpa terasa malam yang terus berganti hingga badai lebat yang menutup seluruh kota seakan-akan mampu menenggelamkan seluruh dunia akhirnya berhenti, dan waktu nan panjang pun berlalu.
 
Menjelang tengah malam, saat seseorang di dalam kamar tersebut sedang tertidur lelap dengan nyamannya. Terdengar suara gagang pintu yang terbuka menghasilkan suara 'Ceklek!' yang cukup nyaring di tengah malam.

Sang manusia buatan menghampiri sang ahli alkimia yang sedang tertidur. Ia pun memandangi pria tampan yang sedang terbaring di sana. Merasakan kulitnya yang terasa hangat. Bagi boneka manusia buatan hal itu terasa begitu aneh, karena dia belum memahami sepenuhnya apa itu kehidupan.
 
Untuk beberapa saat dia menatap sang ahli alkimia, lalu air matanya pun mulai menitik dari matanya. Dia tak paham mengapa, namun dia merasakan tetesan air mata yang menyusuri pipinya. Lalu ia berbisik perlahan pada sang ahli alkimia:
 
"Bangunlah."
 
"Bangunlah."
 
"Bangunlah... Papa..."
 
"Papa? Apa engkau sedang tidur?" Ia terus memanggil sang ahli alkimia berkali-kali.
 
Pada malam di awal musim semi percobaan sang ahli alkimia akhirnya BERHASIL!.
 
Mendengar suara berisik di dalam kamarnya diikuti dengan suara yang terus memanggil-manggilnya untuk bangun dari tidur, Robert pun terbangun dan sangat terkejut ia menemukan mimpi dan harapannya menjadi kenyataan.
 
"Akhirnya, kamu hidup anakku.." Terima kasih banyak Tuhan kau telah mengabulkan do'a dan usahaku akhirnya aku berhasil. Sembari menitikkan air mata memeluk tubuh Felix dengan erat merasa sangat bahagia.



Tbc.

Felix The Boy'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang