Tiba waktunya makan malam, Felix dan Robert sudah berada di meja makan, akan tetapi mereka masih menunggu seseorang turun untuk makan malam bersama.
Felix merasa ada sesuatu yang sedikit berbeda akan susunan meja makannya saat ini, sehingga tanpa sadar dia bertanya kepada Robert.
"Kenapa table settingnya ada tiga Papa? Apakah ada tamu yang akan makan malam bersama dengan kita?"
"Ia sayang, sepupu Papa akan makan malam bersama dengan kita sekarang."
"Apakah dia masih dalam perjalanan kemari?" Tanya Felix kembali.
"Tidak, dia sudah tiba disini tadi siang, sebentar lagi dia akan turun."
"Mengapa Felix tidak tahu kalau paman sudah datang?"
"Karena kamu sedang tidur siang ketika Sepupu Papa datang sayang, sehingga Papa tidak tega untuk membangunkan kamu."
Ketika mereka sedang asik berbincang, terdengar suara langkah kaki dari lantai atas menuruni tangga menuju ruang makan.
'TAP.. TAP.. TAP.. TAP..'
Melihat seorang pria berjalan menuju meja makan dengan senyum hangat membawa papper bag berukuran besar, Robert kemudian berkata :
"Akhirnya kamu datang juga, aku dan Felix sudah lama menunggu, duduklah!"
Setelah pria tampan itu duduk di kursi yang telah disediakan, kemudian Robert berucap kembali untuk memperkenalkannya kepada Felix, karena ini kali pertama mereka bertemu.
"Perkenalkan ini Sepupu Papa, namanya Sebastian Gamelberto Leofric"
"Hallo sayang, senang berkenalan dengan mu, panggil saja aku Paman Ian." Ucap pria dengan perawakan tinggi tegap, mata berwarna hijau, hidung mancung, dengan senyuman yang sangat menawan yang tak kalah tampan dengan Robert.
"Hi Paman Ian, Perkenalkan Namaku Felix." Ucapnya malu-malu.
"Ini hadiah kecil dari Paman untukmu Sayang, semoga kamu suka." Ucapnya memberikan papper bag besar yang tadi Sebastian bawa bersamanya.
"Terima Kasih Paman."
"Sama-sama sayang."balasnya sembari mengusak pucuk rambut Felix dengan gemas.
Setelah perkenalan singkat antar keduanya dan melihat waktu makan malam yang semakin larut, Robert pun segera memimpin berdo'a untuk memulai acara makan malam.
"Sayang, apakah kamu ingin makan sup atau udang parmesan terlebih dahulu?"
"Felix ingin memakan sup terlebih dahulu Papa."
"Baiklah sebentar, biar Papa tuangkan supnya terlebih dahulu."
Sebastian tersenyum penuh haru setelah melihat tingkah laku Robert yang sangat memanjakan Felix di meja makan.
............
Acara makan malam pun berjalan dengan lancar. Felix sudah berada di kamarnya bersiap untuk tidur. Sekarang keduanya tengah bersantai di ruang belajar Robert.
"Khusus tahun ini pameran dunia akan mengadakan lelang besar-besaran dari seluruh penjuru dunia. Kamu yakin tidak ingin ikut?" Tanya Sebastian.
"Bukankah sebentar lagi ulang tahun Felix? Apakah kamu sudah memikirkan hadiah untuknya?"
"Sudah ada beberapa, tapi aku masih memikirkan hadiah seperti apa yang pas untuk Felix."
"Bagaimana kalau kamu ikut denganku ke Pameran Dunia, siapa tahu kamu menemukan sesuatu yang cocok untuk dijadikan hadiah ulang tahun Felix." Ucapnya menggunakan jurus terakhir untuk mengajak Robert menghadiri pameran dunia bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felix The Boy'
RomanceArtificial Family (The Embodiment of a Boy Brings Happiness)