'TAP' 'TAP' 'TAP' Samar-samar Felix mendengar suara derap langkah kaki yang semakin mendekat dari arah lorong dapur.
'TEP'
'SREK' 'SREK' melihat siluet yang semakin mendekat menampilkan Robert yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk seperti baru saja menyelesaikan mandinya, karena terlihat dari tubuh tegap yang terbalut dengan bathrobe, rambutnya yang masih sangat basah hingga tetesan airnya jatuh mengalir mengikuti setiap lekuk tubuh tegapnya, langkah kaki Robert berjalan mendekati Felix.
Tanpa menunggu reaksi dari Felix ketika sampai di hadapannya, Robert menggendong tubuh kecil Felix menuju lantai 3 ruang ganti untuk berganti pakaian.
Robert menggendong Felix dengan lembut, mendekap tubuh kecil Felix pada dada bidang yang hanya dilapisi bathrobe untuk membuat Felix nyaman dalam gendongannya. Telapak tangan yang besar digunakan untuk menahan pantat bulat berisi Felix. Secara tidak sadar tangan besar Robert bersentuhan langsung dengan lembutnya kulit belakang Felix.
Seiring dengan gerakan yang disebabkan karena menaiki tangga, dada Robert dan Felix mau tidak mau terus saling bergesek kan secara tidak sengaja merangsang puting keduanya sehingga menciptakan rasa gatal dan geli pada keduanya. Membuat Felix semakin masuk ke dalam pelukan Robert.
Akhirnya setelah penantian panjang yang menyiksa Robert menahan nafsunya sembari menaiki tiga lantai tangga. Robert meletakkan Felix dengan lembut pada kursi malas di tengah ruangan.
Ruang ganti di rumah Robert sanggatlah luas dan mewah. Ketika kamu masuk pertama kali terlihat adalah lampu Crystal Chandelier yang tergantung apik di tengah ruangan memberikan efek pencahayaan yang lembut nan elegan pada ruangan. Di bawah cahaya lampu terdapat sebuah kursi malas yang sangat empuk dengan desain mewah sangat berguna ketika sedang mencoba beberapa pasang sepatu dipadukan dengan karpet panjang berwarna lembut memberikan suasana hangat.
Daya tarik utama adalah jendela lebar hingga lantai dengan pemandangan luar biasa. Lemari besar dengan ukiran elegan, koleksi pakaian yang indah dan teratur, sepatu yang disusun dengan benar, hingga aksesoris yang memiliki tempatnya tersendiri tidak tercampur dengan pakaian, setiap rak diterangi dengan lampu yang diletakkan di belakang lemari untuk menarik perhatian serta menunjukkan apa saja yang ada di dalam lemari tersebut. Cermin besar yang berfungsi untuk mempermudah memeriksa apakah pakaian sudah rapi dan akan memperbaikinya apabila ada yang salah.
"Tunggu Papa sebentar sayang, Papa ingin ganti baju terlebih dahulu, karena tidak nyaman untuk bertelanjang di pagi hari." Robert mendudukkan Felix di kursi malas yang empuk.
Robert merasa tubuhnya sangat lengket setelah memasak dan membersihkan dapur tadi, jadi Robert mandi kembali untuk menyegarkan badanya di kamar mandi dekat dapur sehingga tidak mengenakan baju karena tidak ada baju ganti di kamar mandi, hanya mengenakan bathrobe yang sekedar bisa menghalangi tanpa bisa menutup tubuh telanjangnya yang sangat seksi dengan tetesan air.
Robert melepaskan bathrobe, berdiri telanjang di samping kursi malas, berjalan menuju lemari pakaian sembari telanjang bulat tanpa memedulikan perasaan yang melihatnya.
Tidak punya waktu untuk memedulikan lingkungan sekitar, hingga tidak menyadari bahwa tubuhnya benar-benar telanjang sudah lama mengitari ruangan yang luas untuk mencari pakaian yang ingin dia kenakan hari ini untuk mengajak Felix keluar membeli pakaian dan kebutuhan yang diperlukan oleh Felix.
Kemeja sutra berwarna putih dipadu dengan veste berwarna light yellow bermotif flora Classic dengan celana panjang berwarna senada, ditambah dengan aksesoris seperti sarung tangan berwarna merah dengan ukiran emas, penambahan cravat berwarna merah senada serta pin emas di bagian kanan veste memberikan kesan elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felix The Boy'
RomanceArtificial Family (The Embodiment of a Boy Brings Happiness)