Tepat pukul 6.30 Mentari sedang menuju ke sekolah nya bersama dengan Raihan. Tak lama akhirnya Mentari sampai di depan sekolah nya dan segera turun dari mobil.
"Mentari masuk dulu ya kak" ujar Mentari
"Iya, yang pinter belajar nya!!" ucap Raihan. Mentari mengangguk dan tersenyum kepada Raihan. Ia pun segera pergi menuju ke dalam kelas nya. Namun sesampai nya di depan kelas ia melihat seorang lelaki dan perempuan yang tengah duduk di bangku panjang yang berada di depan kelas Mentari, ya mereka adalah dua insan yang sedang jatuh cinta, Devan dan Tisha. Mentari menghampiri mereka.
"Iya iya, yang udah jadian" ledek Mentari tiba-tiba. Devan dan Tisha tersenyum.
"Cari pacar dong Tar, biar kita bisa double date" kata Tisha sambil tertawa.
"Hahaha, iya bener tuh" sambung Devan. Mentari tersenyum miring.
"Males.." ucap Mentari
"Dari pada lo jomblo mulu, hidup nya nggak berwarna" ujar Devan
Mentari tertawa mendengar ucapan Devan. "Tau ah, udah yaa gue mau masuk duluu, lanjutin aja yang lagi bucin alias budak cinta hahaha"
Mentari pun memasuki kelas nya dan duduk di kursi nya, ia meletakkan dagu di tangan nya. Tak lama akhirnya guru datang dan pelajaran di mulai.
~~~~
"Saya akhiri pelajaran hari ini, sampai bertemu pada jadwal berikutnya" kata guru itu. Lantas semua murid bangun dari duduk nya dan berjalan keluar dari kelas mereka, begitu juga dengan Mentari. Ia mengejar Devan yang sudah dulu keluar dari kelas.
"Devan" panggil Mentari. Devan pun menghentikan langkah nya.
"Kenapa Tar?"
"Nanti pulang sekolah lo mau ngga anterin gue ke toko buku? ada buku yang mau gue beli" jelas Mentari.
"Aduh sorry ya, tapi gue udah ada janji sama Tisha, maaf banget ya Tar"
"Oh gitu ya, oke kalo gitu nanti gue sendiri aja" ujar Mentari sambil tersenyum palsu.
"Maaf ya Tar, gue duluan ya?" kata Devan. Mentari hanya mengangguk dan melihat Devan yang mulai berjalan menjauh dari nya, Mentari pun kembali berjalan menuju ke arah kantin dan duduk di kursi yang kosong.
"Bu es teh nya satu yaa" ujar Mentari
"Iya neng"
Tak lama dua sosok perempuan datang dan bergabung dengan Mentari, tentu saja itu Misha dan Rainey. Rainey dan Misha menatap sahabat nya yang sedang melamun, Rainey melambaikan tangan di depan mata Mentari, untuk menyadarkan lamunan nya.
"Mentari, woii" teriak Rainey yang berhasil membuat Mentari tersadar dari lamunan nya.
"E-eh kalian udah lama?" tanya Mentari kebingungan.
Misha tertawa. "Lo mikirin apa sih? sampe ngga sadar gitu?"
"Iya, lo kalo punya masalah cerita aja sama kita" sambung Rainey.
"Ini pesanan nya neng" ujar Ibu kantin yang datang membawa pesanan mereka.
"Makasih buu" ujar mereka bertiga. Ibu itu hanya mengangguk dan tersenyum. Mentari menyeruput es teh miliknya.
"Lo nggak makan Tar?" tanya Misha
Mentari menggeleng. "Gue lagi males makan, jadi pesen minum doang. Bener ya kalo sahabat udah punya pacar, jadi kayak menjauh dari kita"
"Gue maksud lo?" tanya Misha
"No, bukan lo.. tapi si Devan" jawab Mentari
"Mungkin cuma perasaan lo aja kali Tar" ucap Rainey sambil memakan bakso miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Beach
Teen Fiction"Tunggu kalian saling kenal?" "Iya, ini sahabat gue yang sering gue ceritain ke lo" Ghava, merupakan 'cowok aneh' yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kehidupannya. Mentari bertemu dengan Ghava ketika ia sedang berlibur ke Pink Beach. Namun siapa s...