Episode 5

279 38 1
                                    

Seorang pria kekar dengan beberapa luka goresan diwajah tengah menghentikan serangan dari gerombolan kelompok misterius.

Tak disangka salah satu anggota kelompok misterius tersebut membuka pintu mobil dan menarik kasar tangan wanita muda yang ada didalamnya.

"Kyaa... tolong aku paman!" teriak wanita itu dengan ketakutan,

"Lepaskan nona muda, dasar kalian anjing perusahaan Axxim brengsek!"

Pria kekar sekejap membanting salah satu orang yang ingin menyekapnya dan berlari kencang kearah dimana nona mudanya hampir dibawa menggunakan sepeda motor.

Belum sampai sepeda motor dinyalakan datang pemuda dengan cepat memukul orang tersebut, dia menarik nona muda tadi dan menggendongnya bak tuan putri.

Pemuda tidak lain adalah Rian dengan perasaan agak jijik sebab tidak biasa sok pahlawan, Rian meletakan wanita itu dekat mobil.

"Sial kita gagal, bagaimana ini boss apa kita pasrah menyerang mereka?"

"Bodoh!, kalau gakbisa ya kabur!"

Sisa ketiga kelompok pria misterius tersebut segera melarikan diri, Rian cukup beruntung karena tidak perlu bertindak lebih jauh sekali lagi.

{Ding!, Misi diselesaikan}

{Menghitung jumlah Karma}

{Life Points : 1.000 Lp +}

"Kenapa karmanya cukup tinggi?"

{Dia orang penting tuan!}

Wajah Rian menjadi cukup sulit diartikan akan tetapi sesaat kemudian dia baru paham mengenai perkataan sistem tersebut.

"Dia anak dari orang berpengaruh?"

{Dia anak dari pemilik perusahaan terbesar ketiga di Indonesia tuan}

Waktu seakan berhenti Rian membeku seketika, kedua orang itu ingin berterimakasih karena berkat bantuan Rian kejadian penculikan tersebut berhasil digagalkan.

Belum sempat mereka memanggil Rian, dia tersadar dari lamunan setelah mempertimbangkan beberapa aspek, kemudian kabur menjauh.

Satu hal yang dipikirkan oleh Rian hingga terbeku lama adalah :

Membantu → Perkenalan → Ada Rasa → Hubungan Lebih → Hutang Budi

Kadang beberapa orang akan merasakan suatu perasaan spesial apalagi telah berhasil diselamatkan.

Tapi apa yang dia pikirkan adalah salah, justru perempuan itu malah merasa Rian adalah anak yang mengalami sindrom kelas 8.

Dan masalah ini akan menyebabkan hidup Rian akan lebih rumit, mulai dari perusahaan Axxim yang notabene adalah hotel bintang 5 terkenal.

Kembali ke posisi Rian !

Rian berhasil sampai didepan gedung besar yang besarnya hampir menyamai gedung mall negara.

Dia sungguh terkejut dan sesaat ketika dia melangkahkan kakinya masuk beberapa orang menyambut dengan sangat sopan serta rapi.

"Selamat datang tuan muda!"

Ucap mereka serentak dan kedua ayah dan anak mantan pemilik apartemen telah menunggu Rian.

Duh... aku jadi grogi, bisakah kau buka kota pemula sekarang?, mungkin didalamnya ada yang dapat membantuku dalam keadaan ini

{Membuka kota acak}

{Keberuntungan menyertai...}

{BusinessMan (Max)}

Atmosphere ruangan berubah, yang mulanya canggung tiba-tiba terasa seperti boss besar ada didepan mereka, takut, dan segan mengalir langsung ke seluruh tubuh mereka.

"Oh apakah anda tuan Rian?"

"Iya apakah permintaanku sudah anda siapkan hari ini tuan...?"

"Oh sudah tuan muda, anda bisa panggil saya dengan nama Bahkri!"

Rian tidak merasakan tegang atau perasaan negatif, ia justru tenang dan berjalan kearah yang ditentukan.

Karyawan juga kembali ketempat awal mereka, dan menyisahkan lobi apartemen yang digabungkan dengan hotel menjadi kosong sebab hari itu mereka tengah menutup semua aktivitas demi menyambut Rian.

Beberapa lantai telah mereka lewati dari total 10 lantai, dan Rian merasakan sejuk dibagian punggung setelah berlari kencang tadi.

"Hei tuan Rian apakah anda selesai olahraga tadi atau berlari kesini?"

Anak dari mantan pemilik Golden Rich bertanya karena penasaran, dan Rian menjawab dengan sangat jujur.

"Keduanya kulakukan kok"

"Eh anda tidak punya mobil?"

"Untuk sekarang tidak!"

"Apa maksudnya dia akan beli?" batin pemuda itu merasa keheranan.

Lift berhenti dan ketiga orang tersebut sampai dilantai 10, disana sangat ramai karena memang terdapat sebuah perayaan yang tengah diselenggarakan salah satu orang penting tinggal dilantai itu.

Sebenarnya lantai itu hanya terdapat 10 kamar dan diantaranya hanya beberapa orang terkaya yang tinggal.

Rian merasa lelah dan tidak ingin membuat perhatian segera bertanya dimana kamar tempat dia tinggal.

"Dimana kamar khusus milikku?"

"Oh biar saya an...."

"Tidak usah biar aku sendiri, lihat mereka menunggu anda sekarang!"

Rian menunjuk kepada beberapa tamu undangan yang memanggilnya, dan segera pergi kekamar khusus meninggalkan ayah dan anak itu.

Mereka sekejap terkepung oleh sejumlah orang yang basa-basi hanya untuk memudahkan jalan kerja sama karena mengira pemilik apartemen Golden Rich masihlah ditangan pak Bahkri itu sendiri.

Beberapa saat kemudian pintu lift kembali terbuka dan perempuan serta pengawal yang diselamatkan Rian datang keperayaan tersebut.

•> Bersambung


Gain's Abilities Because NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang