Episode 8

242 35 0
                                    

Pria tersebut terdiam dengan mengerutkan keningnya, dia tidak menyangka jika lelaki yang biasanya terdiam ketika bertatap muka, tapi sekarang malah mengatainya.

"Kau bilang apa tadi ha?" lirihnya,

"Aku bilang kau akan mati!" jelas Rian mulai memasang kuda-kuda.

"Sebenarnya apa ma-" sepatah kata terpotong dengan cepat setelah, jab dikeluarkan oleh Rian mengarah ke wajah pria botak tadi tanpa ragu.

Tack... suara darah terjatuh kelantai dan pria tadi merasakan pusing, dia melihat wajah seluruh siswa terdiam serta Rian yang akan menyerangnya.

Rian menggunakan uppercut tanpa terlihat oleh beberapa siswa disana, karena memang gerakannya begitu cepat dan hanya terdengar suara.

Suara dari sebuah pukulan yang mengenai tembok sampai retak,

"U-Ugh apakah aku akan pingsan, tidak nanti Lee Hungyuk bisa marah!"

Batin pria botak namun fisiknya tidak memadai untuk mencoba tersadar, Rian menghela nafas lega, kelas menjadi begitu sepi tanpa ada sedikitpun siswa berbicara.

Srek.... pintu terbuka dan terlihat pria dengan seragam putih dengan jas yang lengkap, tidak berantakan.

"Hm... apakah ini kelas 11-B?"

"Iya dan siapa kau?" tanya Rian.

Pria tersebut menaikan kacamata yang dia pakai, lalu mendekat pelan Rian tidak mewaspadai sesuatu dan tak disangka pukulan cepat melaju.

"Tsk, tidak akan kena!" teriak Rian,

Dia mundur dengan tergesa-gesa, pria itu tersenyum dan melesat lagi, serangan beruntun terus diberikan.

Tanpa sedikit jeda, Rian langsung menatapi sebuah meja yang nampak terlihat goyang dan menendangnya.

Bruk... Brak...

Benar saja gagang meja itu hancur, dan Rian menggunakan salah satu kakinya untuk mengangkat meja itu.

Karena terlalu membaca sering membaca beberapa komik action, Rian melakukan gerakan Falcon Drop dari salah satu cerita yang dia baca dan menendang kepala belakangnya.

Brak... tendangan tepat kekepala,

{Ding!, membuat BookWish}

{Sebuah fitur penyimpanan kemampuan aktif tak-terbatas}

Pria berkacamata mata itu terjatuh dengan kepala yang begitu pusing, ia mencoba untuk tidak cepat pingsan.

"Kau pikir aku akan menunggumu untuk bangun, dan bertarung lagi?"

Rian mengambil kayu yang terlempar dari bekas gagang meja, dan mulai memukul wajah pria itu bertubi-tubi.

{Berhasil melumpuhkan 2 character}

{Progress 15% + telah naik}

Pria berkacamata telah tak sadarkan diri dan terdapat darah yang keluar dari mulut serta hidungnya, Rian tertegun melihat notifikasi sistem.

"Progres, apa maksudnya?"

{Progres anda keluar dunia ini}

"Hei kau tidak memberitahuku tentang ini, lalu jika belum selesai?" tanyanya,

{Yah tinggal saja didalam sini}

Rian menahan amarah, dan merasa jika sistem mulai kehilangan akal, tanpa bertanya lagi dia membuka sebuah BookWish yang didapat.

{Falcon Drop}

• Tehnik yang telah ditingkatkan dan berasal dari imajinasi pengguna
(Batas waktu cooldown 1 menit)

"Ada batas waktunya ternyata?!"

"Hei Seo Un, kau menghabisi dua bawahan ketua OSIS apakah tidak takut dengan grup mereka lagi?"

Seorang wanita bertanya kepada Rian menggunakan nada takut, tapi karena dari awal Rian tau jika ketua OSIS adalah penguasa sekolah ini.

Dia memiliki tinggi 171 dan badan yang begitu sempurna, ketua OSIS ini adalah anak dari seorang jenius yang telah dirawat oleh sekolahan.

Karena dari awal tidak ada namanya aman dan nyaman jika belajar tanpa sedikit gangguan anak lainnya, pria ini menjadi Tiran sekolah yang tidak disangka mengalahkan kakak kelas penguasa dari sekolah ini dulunya.

"Kalian hanya pengecut, mengapa kau tidak mengatakan hal ini tadi?"

Semua orang terdiam, dan Rian melangkah kakinya pergi keluar.

Sekarang tujuan Rian hanya satu untuk mengetahui bagaimana cara keluar dari novel ini, pertama dengan menjadikan alur baru demi membuat keinginan Yun Seo Un hidup damai.

Atau malah membuat dia menjadi aman dengan berhubungan dekat melalui villain novel ini, sampai membuat dia menjadi tokoh penting sampai-sampai tokoh utama meliriknya dan menjadi teman.

|Other Pov|

Pria yang wajahnya cukup terbilang pasaran karena memiliki muka putih tampan, hidung mancung, dan cukup elegan tengah duduk dimeja kelas.

"Hei kudengar Jang Myian, dan Li Heng sudah dipukuli oleh Seo Un"

Seseorang sedang berbisik-bisik melewati kelas pria tampan tersebut,

"Bagaimana kau tahu?" kata siswa 2,

"Aku kan sekelasnya dengannya, apalagi ketika pertandingan selesai aku langsung berlari keluar kelas!"

"Ha untuk apa kau lari keluar kelas?"

"Yah untuk menyebarkan berita ini"

Pembicaraan berhenti terdengar dan pria yang tidak lain ketua OSIS itu menggretakan giginya karena marah.

"Sialan, kenapa selalu ada cecenguk yang selalu buat masalah untukku!"

Dia berdiri dan meninggalkan kelas, pria yang ada dibelakang dengan perawakan sama persis seperti ketua OSIS hanya saja memiliki warna kulit sedikit coklat serta rambut belakang panjang, mengikutinya keluar kelas.

•> Bersambung

Gain's Abilities Because NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang