Chara menyerahkan surat Viscount White yang ditujukkan pada putrinya secara diam-diam sewaktu menarik keluar surat tersebut dari balik roknya.
"Ini Miss, surat ayah anda."
Bella mengangguk kaku. Ia tahu ayahnya akan mengirimkan surat padanya untuk meminta uang, dan ia tak ingin Cresente tahu hal ini jadi Bella menyuruh pelayan pribadinya berjaga dan mengambil surat sebelum pelayan lain menemukannya.
"Kau yakin tak ada yang tahu?"
"Tidak Miss," jawabnya pasti. "Tapi kenapa anda tak ingin bibi anda tahu?"
Bella membakar surat tersebut tanpa membaca karna ia udah hafal apa yang ayahnya inginkan. Bella memilih menyandarkan kepalanya dan menghembuskan nafas berat saat menatap pemandangan dari luar.
"Tak ada gunanya walaupun ia tahu. Ayah sudah memotong semua dukungannya. Menambahkan beban kepada orang lain adalah hal tak berguna saat aku sendiri saja tak bisa membantu apapun."
Chara menatap majikannya cemas dengan jari mengkerut. Padahal nona mudanya berasal dari keluarga bangsawan, tapi ia dihina sedemikian rupa karna wanita Edinburgh tersebut.
"Saya yakin semua akan baik-baik saja Miss," ujarnya serius.
Bella mengangguk dan mengusirnya dengan lambaian tangan. Ia tak bisa berpikir hari ini, ia harus beristirahat dan memikirkan rencana lain besok.
Tapi semua harapan yang Bella inginkan gagal karna di pagi harinya ia mendapati ayahnya berkunjung ke kediaman bibi Cresente.
Bella mengetahui kabar tersebut di pagi hari saat Chara membangunkannya dengan tergesa-gesa. "Miss! Miss!"
Bella bergerak ke samping untuk menghindari suara itu. "Miss! Bangun! Ada keadaan yang lebih penting!"
"Chara, kecuali Lucy melahirkan atau Lilianne menikah tak ada hal yang lebih penting," erangnya saat menutup telinga dengan kedua tangan.
"Ayah anda datang Miss!"
"Siapa?"
"Ayah anda! Viscount White!"
Bella membuka mata, menengok ke arah pelayan pribadinya yang terlihat pucat dengan nafas terengah-engah. Bella mengerjapkan bulu mata beberapa kali dan setelah sepuluh detik berlalu ia baru tersadar.
"Ayahku?!" Bella menjerit tak percaya. Setelah lelaki itu berkata ia tak akan lagi memberikan tunjangan pada adiknya, kini ia datang dengan tak tahu malu?!
"Cepat bersiap Miss!"
Tapi Bella hanya melempar selimut tanpa ada niat mengganti baju tidur. Sebaliknya ia malah turun dari ranjangnya dan berbegas ke bawah. "Dimana dia?"
"Di ruang depan Miss."
Bagus! Ayahnya tak boleh menemui bibi Cresente. "Dan bibiku?"
"Sedang menemuinya."
Usai jawaban itu terlontar leher Bella berputar begitu cepat ke belakang dengan mata membulat cemas. "Kau seharusnya membangunkanku sejak tadi Chara! Ayahku pasti akan mengambil uang bibi!"
Langkah Bella semakin cepat saat ia mengumpat. Sialan! Sialan! Kenapa ayahnya harus datang kemari? Kenapa ayahnya selalu menganggu bibi Cresente? Bella tiba di tangga terakhir untuk mendengarkan ucapan terakhir ayahnya.
"... menikahkan Bella dengan Marquis Halimburgh."
Apa? Apa Bella tak salah dengar? Marquis Halimburgh? Bukan hanya lelaki itu berusia 50 tahun, tapi ia juga memiliki sakit punggung dengan pandangan rabun jauh. Dan istri pertamanya meninggal, menyisakan dua anak perempuan yang seumuran dengan Bella! Ayahnya sudah gila!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss me Bella
Non-FictionBella White, wanita tercantik di London, terpaku menatap seorang pria yang baru saja masuk ke ruangan pesta tersebut. Tangannya yang terlindung sarung tangan meremas erat gaun peraknya. Bola mata yang bersinar cantik berubah pucat sementara bibirnya...