Day 23

5 0 0
                                    

Oke, "wa arsala 'alaihim thairan abaabiil", "dan dia kirimkan kepada mereka burung" -saya sedang mengartikan secara harfiah saat ini. "dia kirimkan kepada mereka burung ababil yang berkelompok-kelompok". sekarang sedikit pendapat historis tentang burung ini. Ketika abdul muthalib berbalik, ketika dia menjauh dan dia berdo'a kepada Allah, dan tiba-tiba dia melihat segerombolan burung yang datang dari arah yaman. ini menarik, karena pasukan itu juga datang dari yaman. dia berkata, "demi Allah, aku bersumpah, itu jenis burung yang sangat aneh. mereka bukan dari Najd dan bukan pula dari Tahamah. dan tiap-tiap burung membawa sebuah kerikil di paruhnya dan dua kerikil di cakarnya". jadi seperti itu deskripsi yang diberikan olehnya (Abdul Muthalib). berkata Abu Ubaidah tentang burung ababil, ababil itu terdiri dari berbagai macam jenis burung. dengan kata lain burung ini bukan hanya satu spesies, tapi ada banyak spesies. berkata pula nuhas. nuhas adalah seorang guru besar di bidang bahasa dalam sejarah kita terkait bahasa Al-Quran. Dan kenyataannya adalah bahwa kelompok ini adalah kelompok yang sangat besar. kelompok besar burung yang sangat luar biasa, dan bukan sejenis tapi berbagai jenis. saya jarang melihat burung di Texas, tapi tahukah kamu jika kau berjalan di antara New York dan Maryland. sesekali ada burung yang sedang bermigrasi, terutama di daerah Delaware. ada banyak sekali. dalam waktu setengah jam kau akan melihat, puluhan, ratusan, bahkan ribuan burung dalam gerombolan yang berturut-turut tanpa henti. dan berdasarkan catatan sejarah yang lain, mereka datang dari segala penjuru. dan kau bisa melihat langit menjadi gelap karenanya, subhanAllah. itu adalah hal yang luar biasa untuk dibayangkan. Oke, ayat selanjutnya adalah "tarmiihim bihijaarotim min sijjiil". Hal pertama yang harus di catat disini adalah Allah 'Azza wa Jalla mengirimkan mereka -sebagaimana disebutkan di ayat sebelumnya. dia kirimkan burung kepada mereka. dalam surat lain di surah ahzab, untuk melindungi orang beriman dalam perang ahzab, Allah kirimkan angin kepada orang kafir. Jadi Allah mengatakan, "wa arsala 'alaihim riihan wajunuudan lam tarauhaa". "Kami kirimkan kepada mereka angin dan pasukan yang tidak dapat kau lihat". jadi ada juga pasukan malaikat dan burung dalam kisah ini, dan angin. jadi Allah 'azza wa jalla berkata, "wa maa ya'lamu junuuda robbika illaa huwa". "tidak seorang pun tau pasukan Tuhanmu kecuali dia sendiri". tidak seorang pun tau seperti apa pasukan Allah kecuali Dia sendiri. jadi Allah 'Azza wa Jalla menggunakan apapun yang telah diciptakanNya. apapun dapat dipilihnya untuk menjadi pasukannya. bisa jadi angin, malaikat, bahkan burung dalam cerita ini. SubhanAllah. salah satu kosa kata yang menarik di ayat ini adalah kata pertama "tarmiihim" adalah bentuk 'present' (saat ini) dari kata "ramaa". Sekarang ini kejadian di masa lalu, kejadian ini terjadi di masa lalu. Tapi yang digunakan adalah kata "tarmiihim" yang merupakan bentuk saat ini (present). ketika bentuk 'present' atau bentuk 'mudhaari' digunakan untuk mengacu pada kejadian di masa lampau, tujuannya adalah memberitahu kita bahwa kejadian itu terjadi berulang-ulang. dengan kata lain, mereka tidak hanya melemparnya sekali, mereka terus melemparnya. kerikil-kerikil itu terus berjatuhan dan terus berjatuhan. Jadi jika kata "ramaat" yang digunakan, "ramathum bihijaarotim min sijjiil". Itu berarti hanya sekali dan selesai, mereka jatuh. tapi ini seolah-olah kerikil ini terus berjatuhan seperti hujan. Dan ini terekam hanya dalam kata "tarmiihim" dalam bentuk 'present'. kemudian kata "ramaa-yarmii" yang merupakan kata dasarnya, bukan hanya berarti melempar atau menghujani. makna pertama dari kata ini adalah untuk melempar sesuatu dari jarak tertentu. Jadi dengan menggunakan kata itu, kita tau bahwa burung itu berada pada tempat yang sangat tinggi, dimana mereka menjatuhkan kerikil tersebut. dan kau tau saat ini semakin tinggi benda semakin keras jatuhnya. akselerasi karena gravitasi. jadi kerikil kecil ini akan jatuh menimpa seperti peluru ketika mereka sampai di tanah. hal lainnya adalah "ramaa" juga berarti, atau "ramii" dalam Bahasa Arab juga berarti sesuatu yang dilempar, tapi bukan hanya asal lempar. Tapi dilempar kepada target tertentu, yang kau bidik dengan jelas. Dan dengan menggunakan kata ini, Allah 'Azza wa Jalla mengajarkan kita setiap kerikil ini seolah-olah Allah membidik setiap kriminal dan akan mengenai tepat dimana mereka harusnya terkena. jadi ini seperti peluru kendali yang Allah kirimkan dengan kata "tarmiihim". Allah kirim untuk mereka. dan berkaitan dengan bagaimana kerikil ini mengenai mereka, bahwa kerikil-kerikil ini mereka akan menembus tengkorak kita dan ini penting karena tengkorak adalah bagian tulang yang paling keras. Itu adalah tulang yang paling susah untuk dihancurkan. dan satu-satunya cara agar kau bisa menghancurkannya adalah dengan peluru atau semacamnya. Butuh sesuatu yang sangat keras untuk menghancurkannya. tapi kerikil ini akan menghantam tengkorak dan keluar dari belakang kepala. kerikil itu akan menembusnya. Dan seperti itulah bagaimana saksi sejarah menyebutkannya. sekarang kita masuk ke ayat terakhir, tapi ngomong-ngomong, kau harusnya menyadari bahwa ayat ini sangat-sangat grafis. penuh dengan gambaran yang kuat, jelas, dan tidak mengenakkan. Allah tidak hanya berkata bahwa Dia menghancurkannya, dia juga menjelaskan secara detail bagaimana dia menghancurkannya. kau tau kenapa ini penting? karena kata "kaifa" di awal surah ini. Allah tidak hanya berkata apa yang Dia lakukan kepada pasukan itu, tapi bagaimana Allah melakukannya. dan ketika kau bertanya bagaimana, jawabannya akan sangat detail. ketika kau berkata, "apa yang kau lakukan?" kau bisa berkata, "aku makan siang". tapi kalau kau bertanya, "bagaimana caramu makan siang siang?" maka kau akan memberikan detailnya, menjelaskannya, kau mengerti?Jadi bahasa grafis yang ada di surah ini sangat tepat karena kata "kaifa" bukan kata "maa dzaa" (apa yang dilakukan Tuhanmu?). Bukan seperti itu, tapi "bagaimana Tuhanmu melakukannya?", "bagaimana Tuhanmu menghancurkannya". Jadi jawabannya ada di dalam surah ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hening MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang