Day 21

17 0 0
                                    

Apa yang kamu rindukan pada malam itu, di taman duduk berdua. Bercerita Keluh kesah kau untaikan harapan-harapan manis, dalam hari yang kian keritis melody gitar dengan alunan syair . Terdengar jelas kau untaikan, kata kata penuh luka dengan wajah yang begitu pasrah, malam sudah begitu larut,wajahmu yang membuat ku terhanyut Bergejolak hati berdenyut dalam perasaan gundah terlihat wajah merenggut luka, hati yang terlanjur buta kau biarkan terus menderita. Bersabarlah Belum untuk saat ini, kuatlah. Cukup hanya ini untuk sekarang, berjuanglah untuk yang kau impikan. Berjuang, dan kuatlah. Bertahan, jangan meminta lebih di saat kau belum mampu mendapatkan lebih. Selama ini aku berkawan dengan patah hati. Mematahkan hati setiap di singgahi. Memantapkan hati bahwa setiap singgahan tak lebih dari sekedar menyakitkan. Hanya menawarkan bahagia sesaat, selebihnya asa dan kesakitan yang berkuasa. Hingga ego semakin tinggi dan membuka hati adalah sebuah kesalahan yang tak kan ku ulang.
Hingga singgahmu membutakanku. Memecah segala keraguan, menumbuhkan apa yang mereka katakan bahagia. Jika benar ini bahagia, sanggupkah kau pastikan hatiku tak kan patah kembali?. Ataukah bisa kau pastikan tak kan ada raungan kesakitan saat kau (mungkin) pergi dariku?.

Hening MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang