Menuju keindahan sesaat, senja yang bertahta sejenak. Tidak lebih lama dari ciuman dan kenangan abadi. Boleh boros muka, tapi jangan boros hati. Boleh boros rindu, tapi jangan boros luka. Berhematlah dengan cinta Berpalinglah pada kenangan, kau hanya temukan airmata tergenang. Tatap saja rindu yang didepanmu dan katakan 'I love you'. Menyapa pagi dan kamu, yang menjadi kenangan dalam sebingkai kecupan perpisahan .. Mendoakan rindu saat malam mulai berdebu. Agar esok pagi sirna menjelma cinta .. Kutitip doa pada hembusan angin. Bisikkan padanya, bahwa kenanganku tak beranjak pergi. Apa yang kudapat dari dirimu? Hanya sepotong kecil rindu yang bertumbuh tiap waktu Seribu jarak tubuh, sejengkal hati saling merengkuh. Kumatikan saja lampunya, agar cermin tak lagi melihatku. Tapi,... Dimana engkau? Bayanganmupun tak beranjak dari kegelapan Rindu berlinang airmata. Ia tak mau sepi selalu menjadi akhir kisahnya. Kau menyesatkanku di labirin kenangan. Entah dimana ujungnya, cinta atau rindu? Ini kamu atau kenangan? Kenapa melayang-layang di pikiran? Jangan menyapa rindu yang sedang sendu. Kenangan dan luka sedang beradu, siapa sepahit empedu. Dulu dan masa depan adalah saat ini yg sdg meraba kenangan dan memprediksi keabadiannya Kau yang di timur, andai senja bisa kugeser ke sana, agar bisa menikmati keindahanmu juga .. Kenangan merajut kisahnya sendiri. Rindu menyerupai perca yang terbuang disini. Aku? Seonggok sampah yang tertumpah. Ciumanmu itu abadi. Masih ada rasa yang tertinggal disini. Walau pelukmu bukan milikku lagi. Biarlah cinta menemukanmu, agar ia tak sendiri dalam keabadiannya. Akupun begitu .. "Kamu bodoh!" | "Tidak. Aku tidak bodoh! Aku hanya mencintaimu!" kesempurnaan cinta adalah saat kamu bisa menyayanginya dengan airmata dan membencinya dengan senyuman Selamat malam kenangan. Tidur dan istirahatlah. Agar esok pagi kau bisa bangunkan rindu dari tidurnya Tumpahkan saja kopi itu. Biarkan mengering. Suatu saat kan kukenang menjadi sebuah perjumpaan. Aku tetesan lilin diujung asbak.Pernah melihatmu dalam temaram apinya. Jangan menoleh lagi. Aku tak mampu membakarnya lagi. Dua exelso itu hanya terdiam. Kau yang memesannya. Membiarkan kopi menelan kepahitannya sendiri, itu maksudmu? Seperti sudah saatnya, melepasmu menjadi kenangan. Agar abadi dan menjadi luka tersembuhkan Diammu menjelma kenangan. Matamu adalah kisah. Dan kasihmu menjadi pelukan terabadikan. Ada pelangi pada sebuah pelukan perpisahan. Walau warnanya tak seindah ciuman pada saat perjumpaan. Hujan dan airmata. Kecupan dan pelukan. Bukan, itu hanya pelangi yang menampakkan dirinya setelah hujan.Ada tangis sebelum tawa, ada tawa sebelum tangis. Dan diantaranya adalah cinta. Mencintaimu dengan segala kenangan yang kau tinggalkan disini, walau kau tak bersamaku lagi. Kenangan adalah saat ini. Cintai aku dlm kenangan dan perpisahan, agar engkau lebih menghargai arti pertemuan dan kenyataan. Ada rindu yg kau ciptakan. Menjelma luka tak bernama. Sepi ini adalah kamu yang disana. Kadang, diam adalah kegalauan yang sempurna, dan bisikan adalah rindu yang merana Memungut rindu yang terselip diantara seonggok cinta dan kenangan yang tlah usang Aku memelukmu dalam kisah2 yang teruntai. Dan aku melepasmu seperti kenangan yang tercerai menjadi kepingan Gantilah ingatan tentang airmata menjadi senyuman, agar kenangan-kenangan usang lebih layak diingat dan diperjuangkan Merayakan cinta bersama luka tanpa nama, yang tak pernah malu menunjukkan wajahnya lewat rindu maupun kenangan Malam yang sama, cintanya juga. Hanya kenangan saja yang berbeda. Bukan kamu yang disini, tapi ciuman lama yang menyepi Seperti kuncup mawar yang jatuh ke tanah, sesat sesaat pada diam yang menjajah. Antara ketiadaan yang menjelma dalam penderitaan Ada diri menyendiri. Ada riuh membunuh diri. Entah mana yang berpihak pada kini Menangis dan berharap pada tawa, agar ia datang lagi. Riang yang menantang kelam menjadi malam berbintang Menjauh saja,...menjauh. Airmata ini telah berpeluh, penuh keluh, mengaduh Bungkam kegaduhan ini. Sesaat mengubah hati menjadi pisau belati, mengiris pedih yang telah mendidih. Tuhan sedih, aku sedih, ketiadaanpun Sampai hati ini meredam remah yang marah. Sampai nanti marah akan menjadi remah. Dan sampai kini marah pada ramah Aku menujumu dengan rindu. Memujamu dengan sendu. Mencintaimu dengan lukaku Selamat malam kisah2 yg sdg menceritakan dirinya sendiri melalui kenangan tentang perjumpaan Menantimu, hingga tiba pada waktu saat rindu lelah menunggu, dan cinta yang memelukku Berkawanlah dgn kesedihan agar kita tau betapa erat persahabatan kita dgn kebahagiaan Lebih baik mencintaimu dalam kenangan, daripada menyakitimu dalam kenyataan Biarlah dia yang mencintaimu. Aku akan mengenangmu saja, karena aku tak mampu merasakan rasa kehilangan itu Apapun yang terjadi, setiap malam mempunyai kenangannya.Bahkan saat kamu sendirian memeluk rindu yang dia tinggalkan untukmu Malam inipun. Malam kemarinpun. Saat inipun. Kenanganpun. Pun itu tanpa kamu Kesedihan adalah cara cinta menyayangimu dengan ketabahan Kamu seperti hujan, datang seketika, mendinginkan, dan kemudian hilang menjelma pelangi Pada malam aku bergumam, meramaikan sepi yang ditinggalkan kenangan. Kedamaian yang menyakitkan Kau ingin memanjakanku dengan kenangan, walau sebenarnya sama saja dengan kau membunuhku dengan perlahan Berdiam sejenak. Menghapus perlahan. Biarkan mereka berjalan, tanpa harus melambaikan tangan yang menghamba perpisahan Tak usah sembunyikan luka karena kenangan, Toh ia akan muncul nanti, saat rindu melumat waktu Biarlah kesedihanmu menjadi milikku. Dan itulah kebahagiaanku Kadang cinta mampu membiaskan kenyataan menjadi tempias-tempias kecil air hujan yang hilang bersama embunKebahagiaan, seperti cinta yang entah. Kadang nampak dan kita tak menyadarinya, dan saat menghilang kita mencarinya Saat yang melesat, diam yang bergumam. Ketiadaan mendandani dirinya dan nampak cantik malam ini Terkesiap, sepi meratap. Menjadi diam yang mencumbu dirinya sendiri. Menjadi gaduh yang memanipulasi peluh "Tak perlu melukai diri. Luka akan datang dengan indah pada waktunya. Dan sejatinya aku ada disitu." Kata Cinta .... Sesaat mengagumimu dalam keindahan, sedetik kemudian kau menjelma menjadi ketabahan dalam ciuman perpisahan Aku ingin menyapih kesedihan. Membiarkan ia mencari airmatanya sendiri, bukan mengambil dariku Rasakan saja, marahkan saja, sedihkan saja. Jangan dilawan. Toh suatu saat akan menjadi kenangan Kekasih itu puisi. Rasa bersembunyi di balik kata. Hingga kamus manapun tak mampu mengartikannya Dan kenangan mulai berbisik di ujung telinga : "Sampaikan salamku pada kesedihan yang menjemputmu." Kenangan menjadi abadi, karena ada saat ini yang menemani Menghapusmu dari ingatan, mengingatmu dalam kenangan, seperti senja biasa yang kehilangan warna lembayungnya
Cinta bukan kata, namun ruh pada napas dan nadi kita. Bagaimana kita mencinta? Tanyakan pada tarikan dan hembusan napas kita Bolehkah ku bersamamu sejenak saja dalam sebuah kenangan? Agar aku tak merasakan perpisahan Riuh dada saat kita membisu, terpisah jarak waktu. Cintalah yang memelihara jarak dan waktunya, menjadi rindu ini sayangku Melukaimu bukan inginku. Tapi saat ego menipu ia bisa mengubah rindu menjadi sendu Luka2 hatimu karena aku. Dan kau pergi menyembuhkannya, bukan kepadaku. Tak apalah, aku kalah Ada diam berbisik tentang cinta. Tak kudengar apa katanya, tapi bisa kurasa. Mungkin memang itulah cinta, diam namun terasa Sebutir pasir tertinggal di ujung cakrawala. Batas laut tak tertaut. Cinta sedang memaknai kesendiriannya
Tenanglah...tenang. Pada diam aku berkawan, bersama sunyi aku bernyanyi. Senyaplah...senyap... Luka semi jelang pagi. Siang sembuhkannya dengan mentari. Rembulan torehkan kuasanya lagi, saat malam terkoyak dendam
Ada airmata diantara bingar kebahagiaan. Ada senyum disela kesedihan. Kadang begitulah cinta mewujudkan dirinya
Mencintaimu. Melukaimu. Memaafkanmu. Merindukanmu. Melepasmu, malamku dan malammu Memelukmu dengan airmata tanpa berkata-kata, dan kaupun tahu saat itu cinta yang sedang bicara Kadang cinta hadir sekejap saja. Yang tersisa hanya rindu, luka, dan kenangan menggantung di pelupuk mata Engkau seperti puisi tanpa tanda baca, sepi. Takkan berarti tanpa ucap yang bernyanyi Hujan bukan kesedihan. Ia hanya menemani kesendirian yang entah sedang merasakan apa.... Jangan biarkan ruang kesedihan terisi. Mengosongkannya adalah hidup yang dimaksudkan Tuhan sejak kesedihan dicipta Pada luka, rindu, dan kenangan. Dari cinta yang menjadi awal segalanya
Aku hanyalah kepingan kisahmu yang tersudut oleh kenangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/97245757-288-k884061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hening Malam
Любовные романыKata Mengejar Makna, dan Aku Menuliskannya Mengumpulkan kata yang tercecer diantara kisah. Semoga menginspirasi, walau hanya sekelebat saja. Selamat membaca :