Lagi, kegelisahan kembali datang menghantui di setiap hari-hari yang sunyi. Menunggu sudah bukan menjadi hal yang baru, melainkan sudah menjadi hal yang sudah biasa membelenggu. Menunggu waktu yang semakin hari semakin membisu, menunggu temu yang terus menerus beranak rindu. Rindu yang terus kukobarkan, walaupun kita tak banyak kekuatan untuk saling menghangatkan Meskipun raga tak kunjung bersua, cinta dalam hati begitu hebatnya melanda, terkurung di ruang yang hampa. Bersama bintang, bisikan terus bergema di atas angkasa, menceritakan bagaimana kita bisa ada. Kodrat Yang Maha Kuasa begitu sempurna. Ia menciptakan jagat raya dengan penuh suka cita untuk di rasa. Entah mengapa, ketika hujan datang, kenangan di masa itu begitu hebatnya melanda. Entahlah, apakah itu rindu atau luka, yang jelas itu nyata adanya. Namun, kuharap yang terjadi setelahnya bukanlah pelangi, tetapi matahari. Pelangi memang indah dan penuh warna, namun ia datang hanya untuk sesaat, tak bertahan lama, lalu pergi meninggalkan. Sedangkan matahari, ia datang sebagai sumber bagi kehidupan. Kuharap, semesta mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hening Malam
RomanceKata Mengejar Makna, dan Aku Menuliskannya Mengumpulkan kata yang tercecer diantara kisah. Semoga menginspirasi, walau hanya sekelebat saja. Selamat membaca :