part78

159 40 0
                                    

Sedangkan di dorm Un1ty kini mereka begitu heboh ulah dari Fiki yang sejak tadi tidak bisa menurut.

"Yaaak Fiki!!" Teriak Farhan begitu kesal dengan Fiki yang sejak tadi sibuk bermain Twitter.

"Apa sih bang Han heboh banget dari tadi?" Tanya Fajri yang sibuk menyisir rambutnya yang basah akibat baru selesai mandi, karena member lain ingin menyusul Fenly ke tempat kekasih mereka untuk merayakan kemenangan mereka di Award 2021. 

"Fiki mandi dulu sana jangan berulah dan membuat bang Han kesal, mana sudah tua kasian umurnya tau," celetuk Shandy yang baru membuat beberapa member yang duduk di sopa tertawa.

"Iya iya ini mandi, yang lain juga ada yang belum mandi ga dimarahin dasar orang tua." Ujar Fiki yang telah kabur ke kamar mandi membuat para member geleng kepala.

"Gue mandi di atas aja." Celetuk Zweitson dengan membawa handuknya yang tadi pagi berjemur di belakang dorm.

"Kenapa kita punya bungsu modelan begini banget akhlaknya." Ujar Farhan yang kini langsung duduk di sopa dengan muka pasrah.

"Abang sweteer gue dimana!" Teriak Fiki dari lantai atas berhasil membuat Farhan mengelus dada.

"Ada di meja mu!" Teriak Gilang balik berhasil membuat yang lainnya menatap tajam dan dibalas cengiran Gilang, setelah memakan waktu setengah jam kini mereka pun mau menuju apartement.

"Ayo Fajri kita tarik tiga gas ngueng," perintah Fiki ketika melihat Fajri menaiki motornya disusul Zweitson yang naik dibelakangnya, sedangkan Farhan, Gilang, Ricky serta Shandy telah menaiki sebuah mobil.

"Fiki sini aja naik mobil bareng kita, biar mereka berdua." Ujar Ricky dengan lembut namun dibalas gelengan olehnya.

"Ayo naik sini." Ajak Fajri membuat senyum Fiki mengembang dan dia pun menaiki motor tersebut hingga mereka pun berlalu.

"Son maju kedepan dulu dong, gue mau turun ini ga bisa." Ujar Fiki yang mau turun namun sulit karena mereka tarik tiga.

"Astaga kalian tarik tiga, aman ga tu Son." Ucap Fenly yang kini terkejut yang dibalas cengiran Fiki.

"Ga aman gue malah malu gue sepanjang jalan teriak kek dihutan, ew." Cibir Zweitson membuat mereka tertawa hingga Citra pun keluar.

"Ada apa sih kalian heboh banget, Astaghfirullah Fiki! lo niat jadi apaan tarik tiga gitu." Celetuk Citra yang tidak habis pikir akan kelakuan kekasihnya.

"Lagi mau naik motor, seru tau sama duo GGS. " ucap Fiki yang kini telah turun membuat yang lain memandangnya bingung.

"Apa itu GGS, ganteng ganteng serigala?" Tanya Ricky dengan bingung membuat Fiki menggeleng.

"Salah, jawabannya yang benar adalah ganteng ganteng setres." Ucap Fiki dengan cengiran.

"Yaaak Fiki awas lo!" Teriak Zweitson yang baru turun membuat Fiki kabur membuat yang lainnya tertawa, dan mereka pun memasuki ruangannya.

"Ada apa sih tadi heboh banget?" Tanya Mufida yang baru turun dari lantai atas.

"Itu Fajri, Zweitson sama Fiki tarik tiga." jawab Citra dengan cengiran khasnya.

"Maklum bun, masa muda kurang memuaskan." celetuk Nindy membuat mereka tertawa kembali.

"Eh ini buat gue titik!" seru Fiki membuat Nindy, Citra dan Mufida menoleh ke sumber suara.

"Berulah lagi deh si Fiki," celetuk Citra membuat mereka bertiga tertawa.

"Bagi sedikit dong Fik, pelit banget lo jadi makhluk." rengek Zweitson membuat Fiki menggeleng.

"Gue kan suka ini Son, gue dalam masa pertumbuhan." ujar Fiki yang kini ingin memakannya membuat Ara memberikan kue yang sama ke Zweitson.

"Lo kira tamanan." celetuk Shandy membuat Fiki nyengir.

"Terimakasih, kakak ipar baik banget. Ga kek lo jahat banget Fik." cibir Zweitson membuar Ara tersenyum.

"Kamu bagaimana? "Tanya Fenly yang kini mengelus rambut Ara.

"Jangan khawatir kan aku, tadi juga kan udah makan 2 potong apa salahnya berbagi." jawab Ara membuat Fenly mengangguk.

"Terimakasih ya sudah membaginya ke Soni," ujar Fenly yang dibalas senyuman oleh Ara.

"Udah gue pesan 6 kotak lagi." ujar Gilang membuat mereka mengangguk.

"Pesan Pizza kek," celetuk Fajri yang memperhatikan kelakukan Fiki dan Zweitson yang tengah memakan kuenya.

"Eh iya maaf Ji lupa pesan Pizza." ujar Gilang dengan meringis membuat mereka menahan tawanya.

"Tenang aja, gue udah pesanin 6 kotak pizza buat kita." ucap Farhan membuat Fajri tersenyum bahagia.

"Terimakasih bang Han," ucap member Un1ty membuat Farhan tersenyum senang melihat mereka bahagia.

"Lo kangen sama Zahra ya Han?" tanya Nindy membuat Farhan mengangguk.

"Tapi semalam katanya pagi ini mau pulang." ucap Farhan dengan senyum bahagianya, hingga tiba-tiba berita di televisi pun muncul membuat Farhan terkejut.

"Dikabarkan ada pesawat jatuh dari Singapura ke Jakarta yang saat ini belum tau keberadaannya, namun korban masih terus di cari oleh timsar"

"Bilang gue ini ga mungkinkan, itu pesawat yang dinaiki oleh Zahra. Ayo bilang gue itu ga mungkin!" bentak Farhan membuat yang seketika panik.

"Ayo Shandy antar gue ke bandara," Ajak Nindy membuat Shandy mengangguk.

"Gue mau ikut." isak Farhan yang kini perasaannya tengah hancur.

"Yang pergi ke bandara biar Shandy, Nindy, Fenly, Farhan dan Alyssa selebihnya tinggal disini saja soalnya mustahil jika semua, kalian juga seorang boyband!" ucap Ricky dengan sangat tegas hingga mereka pun mengangguk dan berlalu pergi ke bandara.

"Ga mungkin Zahra akan baik-baik saja gue percaya Zahra baik-baik saja!" bentak Mufida yang kini tengah menangis membuat Fajri menenangkan pasangannya masing-masing.

Setelah tiba dibandara mereka pun pergi ke tempat adminstrasi dan mencari nama penumpang hingga mereka pun menemukan nama Zahra.

"Tidak, ini tidak mungkin Zahra ini bukan Zahra kekasihku.!" Ucap Farhan yang kini tengah terduduk di kursi tunggu.

"Jangan menangis Farhan, lo tau kami semua ga percaya tapi ini kenyataannya, jangan pernah lo lupakan yang datang pasti akan pergi begitu pun yang hidup pasti akan mati." Ujar Fenly menasehati Farhan membuat menarik kerah baju Fenly dengan perasaan yang hancur.

"Jangan pernah lo mengatakan dia meninggal, gue percaya dia akan selamat gue percaya dia masih hidup meski dimana pun dia berada!" bentak Farhan membuat Shandy melepaskannya.

"Jangan bertengkar kalian!" bentak Shandy membuat Farhan melepaskannya.

"Gue ga bilang dia meninggal bang, gue cuma bilang doakan dia jika memang lo cinta sejatinya dia pasti akan hadir didepan lo." ujar Fenly mengelus bahu Farhan membuat mata Farhan berkaca-kaca.

"Maafin gue tadi hampir emosi ke lo Fen," lirih Farhan membuat Fenly mengangguk dan langsung memeluk Farhan menenangkannya.

"Santai aja bang gue mengerti perasaan lo." ucap Fenly membuat Nindy menatap sedih.
(Batin Nindy : semoga lo beneran baik-baik saja Zahra, lo liat tanpa lo Farhan hancur karena lo penyemangatnya kembali lah segera Zahra, karena gue percaya lo masih hidup).

"Bagaimana kita kabari mereka, apa lagi Citra sama Mufida paling dekat sama Zahra pasti mereka berdua bakal sangat hancur mendengarnya." Isak Nindy membuat Shandy menenangkannya.

"Percayalah, Zahra akan kembali karena gue percaya dimana pun dia, dia akan kembali." bisik Shandy membuat Nindy mengangguk dan mereka pun pulang ke apartement.

...
Tbc
Selamat membaca jangan lupa vote

UN1TY|| Wing'S For Idol'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang