Part18

200 23 2
                                    

Kini mereka sedang memasukkan sebuah barang ke dalam mobil karena hari mereka akan pulang dan melakukan aktivitas kembali apa lagi member Un1ty yang sudah harus fokus kerja kembali disaat mereka semua sedang sibuk Rain kini menghampiri Ara membuat Fenly yang disebelah Ara mengenggam tangan gadisnya dengan protektif.

“Tenang Fen pacarmu tidak akan disakiti kok,” ledek Rain membuat Fenly menatap wanita itu dengan tajam.

“Tidak meyakinkan!” bentak Fenly membuat Ara dan Rain tertawa.

“Kekasihmu protektif sekali Ra,” ucap Rain manyun.

“Biasalah kurang asupan,” ucap Ara.

Membuat Rain tertawa sedangkan Fenly manyun dan menyenderkan kepalanya di bahu Ara membuat gadis itu langsung mencubiti pipi kekasihnya, ingin rasanya Ara mengurung Fenly sangking gemasnya tapi dia hanya seorang pacar bukan istri mau pun ibu.

“Aku ingin mengungkapkan jika selama ini aku lah yang telah memisahkan kalian bersama aku yang mengancammu waktu itu Ra maaf tapi kini aku akan menjauh dari kalian karena Fenly pantas bersama kekasih yang baik dan setia kepadamu,” ucap Rain membuat Ara tersenyum.

“Cinta itu bikin buta jika kamu tidak pandai mengendalikannya aku tidak menyalahkanmu tapi malah berterimakasih denganmu,” ucap Ara membuat Rain bingung.

“Sayang kok berterima kasih sama gadis tidak ada hati seperti dia sih?” tanya Fenly kesal membuat Ara tertawa.

“Terimakasih karena mu aku sadar jika hubungan kami terlalu kuat untuk disia-siakan dan sulit untuk di lepaskan,” ujar Ara membuat Rain tersenyum.

“Kalian mau sampai kapan disana?” teriak Farhan yang hampir terpeleset.

Membuat mereka bertiga tertawa akan tingkah abang tertua dari Un1ty tersebut dan kini mereka langsung memasuki mobil untuk kembali berlalu menuju Jakarta, namun tidak dengan Rain dan Xena memilih berhenti mengusik hubungan mereka kembali karena tepat sore ini Rain akan kembali ke London dan menerima perjodohan dari orang tuanya.

“Aku berharap sih kisah kita segera selesai,” ucap Ara.

“Selamat kalian telah menyelesaikan misi yang meneror Ara selama ini, Rain yang kabur diacara pesta pertunangannya dan telah kalian berhasil menyadarkannya  sore ini dia akan bertunangan sama pilihan orang tuanya,” ucap Naya.

“Siapa dulu Onestar's gitu loh,” ucap Citra dengan bangga.

Kini tangannya melambai-lambai dengan wajah yang membuat siapapun akan jengkel padanya.

“Setelah semua ini selesai apakah kalian akan kembali ke Korea untuk selamanya?” tanya Naya.

Berhasil membuat para gadis kini terdiam karena mereka tau tugas mereka disini hanya untuk mencari tau siapa dibalik dalang yang setiap saat neror Ara membuat gadis itu selalu ketakutan dan cemas berlebihan hingga membutuhkan psikolog.

“Aku tidak tau kak,” lirih Ara.

Andai Un1ty tau tentang semua ini apakah hubungan mereka akan kembali seperti dulu atau mereka malah akan semakin dekat, kini onestar's sedang betah pada pemikiran mereka hal itu membuat Naya terdiam kaku merasa sangat bersalah karena tidak seharusnya dia bertanya hal yang sangat sensitif.

“Maaf tidak bermaskud——”

“Kita tidak tahu apakah akan kembali atau tidak jika memang itu yang terbaik kita bisa apa,” ucap Alyssa membuat Naya mengangguk.

“Sekarang kita lupakan masalah itu dulu, Cit saudaramu kenapa tiba-tiba mau datang?” tanya Ael bingung.

“Nah aku juga tidak tau,” ucap Citra membuat yang lain mengangguk paham.

“Tenang saja kalau dia berani macam-macam ada kita,” ucap Aulia membuat Ara menatapnya kesal.

“Tau-taunya malah aku yang didepan kalian dibelakang,” cibir Ara membuat mereka tertawa.

Waktu itu ada seseorang yang membully Aulia membuat Mufida menolak Ara ke depan sedangkan mereka malah dibelakang Ara berakhir Ara menjadi korban aduan ke guru hal itu membuat Ara terus mengingatnya.

“Maaflah kak kan kami kecil semua,” ucap Mufida nyengir.

“Kecil gundulmu kalian sudah besar bambank,” teriak Alyssa membuat Fenly menghentikan mobilnya mendadak.

“Kenapa bang ?” tanya Ara yang duduk di sampingnya.

“Sa teriakan kamu bisa kecilin dikit sungguh telingaku bisa tuli,” ucap Arkan membuat mereka tertawa.

“Nah kan enak tidak tu,” ucap Aulia.

“I— iya bang Arkan maaf,” ucap Alyssa yang kini menahan rasa malunya.

Untung Arkan kekasih Aulia jika tidak sudah dia bunuh dan dagingnya dilempar ke kandang macan namun jika dia melakukan itu niscaya Aulia yang akan menjadikannya sop manusia, sedangkan Arkan kini melanjutkan perjalanannya karena dia yang mengendarai mobil untuk para gadis.

“Bang Arkan kalau galak 11 12 sama Fenly nyeremin,” ucap Mufida.

Membuat mereka kembali tertawa sedangkan Arkan fokus kembali mengendarai mobil, pernah Mufida berteriak heboh setelah menang dalam game namun Fenly yang kebetulan sedang lewat memarahinya membuat dirinya takut untuk berdekatan dengan kekasih dari sahabatnya itu.

“Ra mereka sudah sampai?” tanya Naya karena mereka sebentar lagi memasuki Jakarta sedangkan para lelaki sejak tadi sudah berangkat.

“Kata Fenly sudah mau sampai Ricky bawa mobil kayak dikejar setan laju banget,” ucap Ara membuat mereka mengangguk paham.

“Siap-siap ya aku mau bawa balap,” ucap Arkan.

Kini sudah melajukan mobilnya membuat siapapun menutup mata sungguh Arkan saat ini seperti mengantarkan nyawa mereka, tidak butuh dua jam mereka pun telah tiba diapartemen membuat para gadis itu memberenggut kesal karena hampir membuat jantung mereka meloncat dari tempatnya.

“Bang Arkan tanggung jawab jantung ku nyesek,” ucap Mufida membuat Ara menjitaknya.

“Diamlah ayo masuk, bang Arkan sama kak Naya mau singgah?” tanya Ara.

“Langsung pulang saja kalau gitu bye-bye,” ucap Arkan yang hanya dibalas senyuman Ara.

Setelah kepergian mereka berdua saat ini para gadis langsung masuk ke dalam rumah, hingga seorang gadis dengan tas dipunggungnya kini memencet apartemen mereka membuat Alyssa membukanya.

“Kak Citra ada?” tanya gadis berambut sebahu tersebut.

“Ada kamu siapanya ya?” tanya Alyssa dengan tatapan bingung.










AYO SIAPANYA ITU???

Tbc
Selamat membaca....

UN1TY|| Wing'S For Idol'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang