part2

105 21 0
                                    

Saat ini beberapa gadis sedang berada di pusat perbelanjaan yang baru dibuka di Jakarta, dengan gaya yang cool mereka tiba di tempat tujuan mereka toko sepatu, karena mereka datang hanya membawa dua sepatu sedangkan mereka akan menetap 6 bulan di Jakarta.

"Kak bagus black or white?" tanya Citra kepada Ara.

"Kamu nyamannya yang mana ?" tanya Ara balik.

"Dua-duanya bagus aku suka," ucap Citra membuat Ara mengangguk.

Hingga mata Ara kini tidak sengaja menatap sebuah sepatu dan dia pun langsung menghampiri untuk mengambilnya karena tertarik, namun sayangnya letak sepatu terlalu tinggi hingga tangan seorang cowok kini mengambil lalu memberikannya membuat Ara tersenyum senang.

"Terimaka - sih." ucap Ara diakhiri lirihan.
Kini mata mereka tidak sengaja saling beradu bertatapan membuat jantung keduanya berdetak tidak beraturan dan rasa rindu semakin kuat, hingga lelaki itu langsung memutuskan pergi tanpa sepatah kata pun berhasil membuat Ara bungkam memperhatikannya yang kini telah tidak terlihat lagi.

"Hey, kenapa jadi diam sih?" tanya Alyssa yang melihat Ara dengan aneh.

"Sudah selesai, ayo kita pulang," ajak Ara  dingin.

Ajakan pulang tiba-tiba membuat yang lainnya menatap Ara dengan bingung, padahal baru saja mereka tiba di Mall ini lalu sekarang harus pulang lagi.

"Ada yang ga beres sama Ara," celetuk Citra.

"Ya sudah ayo kak pulang," ajak Mufida.

Akhirnya mereka pun pulang, namun fikiran Ara masih menetap dimana dia bertemu kembali dengan lelaki tersebut setelah 3 tahun mereka menghilang.

Tapi kini dia merasa lelaki itu telah berbeda tidak lagi sama ketika menatap Ara, matanya seakan penuh kebencian dan amarah tidak seperti dulu menatap Ara dengan lembut dan penuh cinta, hal itu membuat Ara menahan tangisnya.

Andai bisa jujur dia sangat merindukan lelaki itu tapi dia bisa apa, dia tau kesalahannya telah membuat lelaki itu terluka terlalu dalam meninggalkan lelaki itu disaat semua masalah menghampiri seakan Ara telah lari dari masalah, dia ingin memperbaiki semuanya kembali ke awal dimana mereka masih bersama dengan penuh kehangatan tapi dia takut jika kini lelaki itu telah berpunya.

Dan kini mereka telah tiba ditempat tujuan mereka dengan cepat Ara pun keluar dari mobil lalu langsung berjalan memasuki apartemennya, setelah meletakkan sepatunya dia rak khusus sepatu mereka kini kakinya berlari menuju kamar dan tidak lupa menutupnya, hal itu tidak terlepas dari padangan para sahabatnya yang menatap Ara dengan bingung.

Namun Alyssa peka dia langsung menuju ke kamar Ara dengan perlahan lalu menutupnya, dia memasuki ruangan itu dan menghampiri Ara yang saat ini tengah terisak, dengan perlahan Alyssa mengelus rambut Ara jujur sebenarnya dia tau apa yang terjadi pada Ara karena dia melihatnya secara langsung.

"Aku tau apa yang kamu rasakan Ra," ucap Alyssa membuat Ara langsung menghapus Air matanya.

"Aku ketemu dia lagi, aku ketemu dia yang sampai saat ini belum sepenuhnya aku lupakan," lirih Ara dengan senyum tipis.

"Menangislah tidak selamanya tangisan itu sebuah kelemahan, tapi tangisan juga bisa menjadi ungkapan yang tidak bisa dikatakan," ujar Alyssa.

Berhasil membuat Ara menunduk dengan tangis yang kembali hadir di pelupuk matanya yang sejak tadi dia tahan, hingga sebuah tangan dihadapannya memberikan tisu, hingga Ara langsung menoleh padanya dengan cepat Ara pun nerima tisu yang telah diberi.

"Terimakasih sabun Citra," ucap Ara sedikit terkekeh meski matanya masih basah.

"Rese lo mah," ucap Citra membuat mereka bertiga tertawa.

"Sebenarnya dari awal aku telah melihat jika disitu ada dia bersama seorang gadis yang tidak dikenal," ucap Alyssa membuat Ara mengangguk.

"Apakah gadis itu kekasihnya," lirih Ara membuat Alyssa dan Citra serempak mengangkat bahunya.

"Aku tidak tau, tapi bisa jadi kan kekasihnya tapi jangan berfikir negatif," ujar Citra.

Perkataan Citra membuat Ara menatapnya horror dan pada akhirnya mereka pun berpelukan agar semakin kuat kedepannya, tanpa mereka sadari ini baru permulaan dan akan banyak yang akan terus mereka hadapi.

"Jika kita bertemu kembali, aku berjanji akan berjuang dan mengubah rasa bencimu meski itu sulit," ucap Ara dalam hatinya.

**

Sedangkan ditempat yang berbeda kini seorang lelaki tengah berada di mobil bersama seorang gadis.

"Kenapa dia harus kembali," bentak lelaki tersebut yang tak lain Fenly dengan memukul stir mobil.

"Sudah Fen, ayo pulang mereka bisa hawatir kalau lo begini," ucap gadis yang tak lain Cindy.

Kini Fenly sedang dekat dengan Cindy sejak pembuatan MV single 8, hal itu membuat Fenly menatap manik mata Cindy dengan lekat.

"Cindy apa kamu juga akan melakukan hal yang sama kepadaku dengan meninggalkanku juga ?" tanya Fenly tiba-tiba membuat Cindy menatapnya dengan dalam.

"Aku tidak akan meninggalkanmu sedikit pun," jawab Cindy membuat Fenly langsung memeluknya.

"Terimakasih," lirih Fenly membuat Cindy tersenyum.

"Ku harap kita tidak pernah bertemu lagi karena aku sangat membencimu," ucap Fenly dalam hati.

Akhirnya Fenly pun membawa mobilnya untuk mengantar Cindy pulang setelah Cindy tiba dia pun langsung pulang kerumahnya.



… selamat Membaca …

UN1TY|| Wing'S For Idol'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang