part14

103 19 0
                                    

Sejak tadi hujan terus turun mengguyur kota mereka disertai suara petir membuat siapapun akan ketakutan, namun tidak dengan mereka yang kini sedang berkumpul di ruang keluarga.

“Tada! Ini cokelat panas,” seru Nindy.

Dan kini Ara serta Nindy menyerahkan semua cokelat panas ke mereka satu persatu baru setelah selesai Ara dan Nindy pun duduk disamping kekasih mereka, disaat sedang bercanda tawa tiba-tiba lampu mati membuat Ara semakin mendekatkan diri ke Fenly.

“Ara tunggu sebentar ya aku mau ambil lilin dulu,” ucap Fenly membuat Ara menggeleng.

“Aku takut,” cicit Ara.

“Sebentar sayang lilinnya dimeja laci meja, kalian hidupkan flash,” ujar Fenly menenangkan yang diangguki Ara.

Setelah Ara bisa tenang Fenly pun berlalu pergi untuk mengambil lilin, hingga muncullah sebuah notifikasi di ponsel Ara membuat matanya kini terbelalak sungguh terkejut ketika pesan berisi tentang.

“Ini saatnya permainan di mulai,” ucap Ara yang didengar oleh mereka semua.

“Aku susul Fenly dulu,” ucap Sandy dan Farhan yang kini berlalu.

“Aku periksa stop kontak dulu,” ucap Arkan yang kini ditemani Ricky.

Hingga sebuah teriakan membuat mereka terkejut karena tidak asing sama suara tersebut hingga dengan segera Ara berlari menghampiri sumber suara.

“Bang Sen bang Han kalian kenapa ?” tanya Ara bingung.

“Ada orang serba hitam pas mau dikejar eh kakiku kesandung tali.” ucap Sandy.

“Tali apa ini setauku tadi tidak ada tali,” ucap Ara bingung.

“Maka itu aneh jika ada tali yang buat kita tersandung,” ucap Farhan hingga suara berisik dari gudang membuat mereka bertiga menyusul sumber suara.

“Lepaskan gue,” bentak Fenly ketika seseorang berniat membawa Fenly pergi hingga dia pun dibius tepat Ara datang.

“Lepaskan Fenly,” teriak Ara.

Namun sayang sebelum mereka bertiga sampai orang tersebut langsung lari meninggalkan Fenly yang kini telah disuntik bius, dengan segera Ara menepuk perlahan wajah Fenly hingga kini lampu pun hidup, hingga muncullah ide dari Farhan untuk memapah Fenly menuju kamarnya.

Kini mereka berkumpul dikamar Zweitson dan juga Fenly setelah membaringkan Fenly mereka pun menunggu Fenly sadar agar bisa menjelaskan bagaimana dia bisa sampai ke gudang.

“Lampu yang ku lihat tidak mati tapi dimatikan,” ucap Arkan.

“Kayaknya yang melakukan ini bukan cuma satu orang tapi lebih,” ujar Ara.

“Karena mustahil jika satu dan secepat itu dia melakukannya dan anehnya kenapa yang di incar itu Fenly,” ucap Farhan.

Membuat yang lain mengangguk setuju karena mereka tau Fenly tidak suka mencari musuh dan Fenly orang yang sangat baik tapi kenapa dia yang kini malah di incar, hingga Fenly pun tersadar membuat Ara memberikannya air namun ditepis untung tidak jatuh.

“Vano jangan berulah ayo minum dulu,” ucap Ara membuat Vano pun meminumnya.

“Kalau ini Vano Fenly mana ?” tanya Ara.

“Kalian tidak becus jaga Fenly sementara waktu saya yang akan muncul,” ucap Vano dingin.

“Ayolah Vano aku ingin mengetahui suatu hal ini penting Fenly muncul Fen,” teriak Ara membuat Vano menatap Ara tajam membuat Ara cemberut.

“Kalian yang ngantuk terutama perempuan tidurlah biar Fenly para lelaki yang jaga ini sudah jam 23:00 malam,” ucap Arkan.

“Besok Fenly pasti akan menjelaskan pada kita,” ucap Farhan.

UN1TY|| Wing'S For Idol'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang