part82

162 40 1
                                    

Kini Ara bersama tiga sahabatnya serta abangnya telah pergi sejak subuh tanpa sepetahuan siapapun, dan kini mereka dalam pesawat menuju Korea, hingga Ara pun memutar sebuah lagu tanpa sadar tangis mereka pun pecah. 

"Dek abang percaya mereka akan menyesal melakukannya." ucap Aksa membuat Ara tersenyum tipis. 

"Aku yang masih mencintaimu, Dikala kasihmu terasa jauh, Jika untuk sementara, Walau hanya seketika, Ku sunting diriku memujukmu...." bait yang diawali oleh Aksa membuat para gadis fokus pada pikiran mereka masing-masing.

"Aku yang masih mencintaimu, Terlalu merindu bila kau jauh, Kita tak mungkin bersama, Walau apapun caranya, Sukar untuk diriku rasa ini...." sambung Citra dengan menahan sesak yang rasanya ingin keluar namun tertahan.

"Bagaimana harus ku pertahankan, Cinta yang hampir kelam, Dari pelukan hatimu...." sambung Alyssa yang kini tengah terisak ketika tau dirinya dibohongi.

"Seterdaya untuk ku membuktikan, Keihklasan yang tahu
Mencintaimu...." sambung Mufida yang mengingat kenangannya.

"Bagaimana harus ku pertahankan
Rasa yang hampir hilang
Dari genggaman hatimu...." sambung Aksa yang kini memeriksa berkasnya.
"Mungkin hanya sampai di sini saja
Walau jiwaku terbuku mencintaimu
Hoo-uooh...."nsambung Ara yang kini menghapus semua kenangannya bersama Fenly.

"Haa-ah, ha-aah, haa-uoh...." sambung mufida dengan suara merdunya.

"Bagaimana harus ku pertahankan
Cinta yang hampir kelam, Dari pelukan hatimu...." sambung Aksa yang masih betah melihat berkasnya.

"Seterdaya aku membuktikan...." sambung Ara dengan merdunya.

" (seterdaya ho-uoh)...." sambung Aksa dengan mengacak rambut Ara.

"Keihklasan yang terbuku,Mencintaimu, Bagaimana harusku pertahankan...." sambung Alyssa yang kini matanya telah bengkak.

" (bagaimana ha-ah)...." sambung Aksa dengan senyum.

"Rasa yang hampir kelam, Dari genggaman hatimu, Mungkin hanya sampai di sini saja...." sambung Mufida yang kini suaranya telah serak.

" (sampai di sini saja)...." Sambung Aska dengan senyum manisnya.

"Walau jiwaku terbuku
Mencintaimu...." sambung Citra dengan merdu.

"Aku yang masih mencintaimu...." sambung mereka dengan kompak.

Ara Flasback On

Saat ini aku ingin bertemu Fenly untuk memberikannya makanan karena aku tau dia sedang sakit, dan ini juga belum malam karena jam masih menunjukkan 15:45, namun sebelum aku menggedor pintu aku mendengar perdebatan di antara mereka yang membuat ku penasaran.
"Jangan sampai mereka mengetahui semuanya, itu akan menjadi bumerang buat kalian." ucap Farhan membuat para member tersenyum tipis.

"Tapi mau bagaimana lagi? Selama ini kita telah berhasil membohonginya, kita selama ini menjadikan mereka hanya sebagai kekasih pengganti." ucap Fiki membuat ku menutup mulut begitu terkejut jadi selama ini aku telah terbohongi ah bukan cuma aku tapi teman-temanku.

"Karena sebentar lagi kekasih asli kita akan kembali, jangan lupakan Fen jika lo juga sama dengan Christie kalian ada hubungan tapi malah melakukan drama demi melindungi Christie." celetuk Shandy membuatku hampir jatuh hingga Mila berdiri dibelakangku membantuku agar ingat jika aku tengah bersembunyi.

"Gue tau kak, lo terkejut karena tidak menyangka jika semua ini terjadi dan gue paham lo terkejut mendengarnya kan." bisik Mila membuatku mengangguk.

"Ini buat mu." ucapku sambil menyerahkan makanan yang ada ditanganku ke Mila, hingga pintu pun terbuka membuatku segera bersembunyi.

"Eh bang Fenly ini buatmu, kak Ara lagi sibuk jadi tidak bisa memberikannya padamu." alibi Mila membuat Fenly menerimanya dengan senyum.

"Ya sudah ayo masuk." ajak Fenly setelah mereka berdua masuk aku pun keluar lalu memesasuki taksi yang ku pesan sejak sembunyi, disepanjang jangan air mataku tidak ingin berhenti.

"Dimana neng?" tanya supir taksi membuatku tersenyum dan meminta berhenti ketika aku mengetahui tempat tujuanku, setelah berhenti aku pun memasuki perusahaan dengan senyum manis perjalanan menuju ruangan Aksa.

"Adek kenapa kesini?" tanya Aksa yang baru keluar rapat.

"Bawa Ara pergi bang." ucapku yang sial kini airmataku belum mau berhenti.

"Kemana?" tanya Aksa lalu membawaku duduk di sopa, dan menenangkan ku terimakasih bang kamu rumahku ketika aku terpuruk.

"Ara akan meneruskan perusahaanmu bang, bantu Ara pergi dari sini," ucapku yang kini turun lagi membuat Aksa memelukku hingga aku tenang.

"Kamu kenapa dek bilang abang?" tanya Aksa membuatku tersenyum manis.

"Aku tidak menyangka jika mereka sama dua tahun ini membohongiku bang, mereka menjadikan kami sebagai kekasih pengganti." ucapku hingga Aksa pun tiba malam itu.

Ara Flasback off

"Mereka tidak akan tau kalian dimana, karena setelah tiba maka kartu kalian tidak akan bisa dihubungi lagi serta hapus semua akun yang kalian miliki." ucap Aksa membuat Ara mengangguk.

"Lalu kami ngapain di Korea?" tanya Citra dengan bingung.

"Kalian jadi apa memangnya?" tanya balik Aksa membuat mereka serempak menoleh ke arah Aksa.

"Mau jadi sekretaris Ara," ucap Citra dan dibalas anggukan Aksa.

"Aku mau jadi model." ucap Alyssa dibalas anggukan oleh Aksa kembali.

"Aku mau jadi sekretaris kak Ara." ucap Mufida dengan polos.

"Heh aku dulu!" bentak Citra membuat Aksa tertawa.

"Citra sekretaris 1, Mufida sekretaris 2 biar adil," ucap Aksa menengahi.

"Hore!" seru mereka berdua membuat Aksa menyuruh mereka untuk diam karena takut menganggu penumpang lain, dan kini mereka telah tiba di Korea untuk mewujudkan tugasnya dan melupakan kenangan bersama orang yang masih mereka cintai.

"Tumben Ra, kenapa diam saja?" tanya Alyssa membuat Ara tersenyum tipis.

Ara POV On

Saat ini aku ingin menangis meratapi kisah cinta ku yang seperti senja meski indah namun sementara, aku ingin marah kepada diriku kenapa bisa terperangkap drama palsu mereka, semua kini menumpuk membuat ku tidak bisa keluar dari kubangan kesedihan.

"Andai waktu itu kamu tidak larang abang untuk menghajar mereka, mungkin mereka sudah masuk rumah sakit bahkan lebih parah kuburan," ucap Aksa membuat yang lain tertawa namun tidak denganku, rasanya begitu sesak hingga tidak ku tau yang ku injak ini bumi nyata atau cuma semu.

"Abang suka begitu." ucapku menimpali agar rasanya sedikit berkurang.

Fenly andaikan saja kamu tau kenapa rasanya ini tidak mungkin terjadi tapi ini telah menjadi nyata jika kami cuma jadi parasit dihidup kalian saja kan, aku harap kelak kamu bahagia bersama dia kekasih aslimu aku tidak membencimu tapi untuk memaafkan kalian butuh waktu, maafkan aku Fenly aku pamit untuk selamanya dari hidup kalian memang dari awal kami tidak pernah ada.

"Ayo turun Ra, jangan melamun kita telah tiba," ucap Aksa membuatku tersenyum, abangku yang cuek bisa begitu bawel untuk menghibur adiknya.

"Ayo Ra kita keluar," ajak Alyssa membuat ku mengangguk.

Selamat jalan kenangan masalalu, selamat datang kehidupan baru meski sulit aku yakin jika kami bisa menghadapinya, kini ku hiasi senyum terindah sebagai membuka kisah baru.

Ara POV Off

....
Tbc
Selamat membaca

UN1TY|| Wing'S For Idol'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang