20. Berharga?

681 134 12
                                    

Bab 20: ʙᴇʀʜᴀʀɢᴀ?

Aeris teringat perkataan Idris kemarin, tentang pertunangannya dengan Pangeran Theo.

Pangeran Theo dan Iris yang merencanakan pembunuhanku, ini tidak bisa dibiarkan, batin Aeris.

Ia lalu segera menghampiri Jonathan.

Aku akan melepas ikatan ini. Jika aku menikah dengannya, bisa langsung mati aku, Aeris kembali berbicara di dalam hatinya.

Setelah sampai, Aeris segera mengetuk pintu ruangan Jonathan sebanyak tiga kali, lalu diam menunggu jawaban sang ayah.

"Masuk," perintah Jonathan dari dalam.

Dengan segera, Aeris mendorong pintu ruangan dan melihat ayahnya sedang sibuk mengurusi urusan kerajaan.

Jonathan mendongak, melihat siapa yang mengetuk pintunya. Ia terkejut kala melihat putri sulungnya yang berada di hadapannya.

"Ohh, Aeris, ada apa, Nak?" tanyanya.

"Apa Ayah sedang sibuk?" Aeris bertanya karena merasa ini bukan waktu yang tepat ketika melihat ayahnya yang sedang sibuk seperti itu.

Jonathan tersenyum lalu menggeleng. "Tidak, Ayah tidak sibuk."

"Duduk sini," lanjutnya.

Aeris menurutinya, ia langsung duduk di kursi yang tersedia di depan Jonathan.

"Ada apa?" Jonathan kembali bertanya.

"Ini tentang pertunanganku dengan Pangeran Theo, Ayah. Apa boleh aku memutus hubungan dengannya?"

Jonathan tampak terkejut mendengar pertanyaan Aeris. "Kenapa kau tiba-tiba ingin memutus hubungan dengannya?"

Aeris menghela napas lalu menjawab, "Aku hanya merasa tidak cocok."

"Kau yakin? Sebelum kau kehilangan ingatan, kau sangat tidak ingin memutus hubungan dengannya," ucap Jonathan.

Hei, Putri, apa kau gila? Kau tau bahwa Pangeran Theo jahat padamu tetapi kau tidak ingin melepaskannya? Wooww, batin Aeris.

"Aku yakin, Ayah, sangat yakin," jawab Aeris sungguh-sungguh.

Jonathan terlihat menganggukkan kepalanya. "Nanti akan Ayah beritahu pada Pangeran Theo bahwa kau akan memutus hubunganmu dengannya."

Aeris tersenyum senang. "Terima kasih, Ayah."

"Tidak perlu seperti itu, kau putri Ayah, jadi, akan Ayah lakukan apapun untukmu." Mendengar jawaban Jonathan membuat Aeris tambah tersenyum lebar.

•••

Jonathan terlihat sedang menunggu Soraya dan Idris untuk membicarakan tentang penyerangan Kerajaan Hanasta ke Kerajaan Daniswara.

Tak lama dari itu, Idris datang diikuti Soraya. Tanpa berlama-lama lagi, mereka langsung mendiskusikan hal tersebut.

"Sebelum memulai diskusi ini, ada hal yang ingin aku sampaikan pada kalian," ucap Jonathan.

Idris dan Soraya saling tatap, mereka bertanya-tanya apa hal yang ingin disampaikan oleh Jonathan.

"Aeris telah memutuskan hubungannya dengan Pangeran Theo." Perkataan Jonathan sukses membuat Idris dan Soraya terkejut.

"Tiba-tiba? Seingatku dulu Aeris sangat tidak ingin memutus hubungannya, lalu mengapa ia berubah pikiran?" bingung Soraya.

"Aeris hanya bilang padaku bahwa ia merasa tidak cocok dengan Pangeran Theo."

Edith: Survive in PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang