Love Potion [Sungjake]

O3

"KAK GYUUU." Jake mendobrak masuk ke kamar Beomgyu tanpa permisi.

"Astaga- dek kalo masuk tuh ketuk dulu ish, kebiasaan." Beomgyu yang sedang mengerjakan tugas di laptop nya terkejut dengan kedatangan adiknya yang tidak ber manner sama sekali itu.

"Hehe maaf." Jake nyengir.

"Mau ngapain? Kalo cuma mau ganggu gue mending lo pergi deh." Jake duduk di ranjang Beomgyu.

"Kak gue mau cerita." Beomgyu masih sibuk dengan pekerjaan nya.

"Waktu pas gue ke acara festival di kampus lo, gue liat salah satu stan yang menarik perhatian gue."

"Nah gue coba datengin terus yang jaga penampilan nya kaya peramal gitu. Usia nya seumuran sama Mama. Terus gue ditawarin Love potion itu sama dia, awalnya gue ragu tapi karena gue penasaran gue beli deh." Beomgyu membalikan tubuhnya ke arah Jake.

"Bentar lo bilang usia nya seumuran sama Mama?" Jake mengangguk.

"Kayanya gaada deh yang buka stan usianya seumuran segitu? Soalnya gue kan bagian panitia nya jadi gue cek semua data dan yang buka stan itu cuma mahasiswa doang."

"Hah lo serius kak? Jadi dia siapa dong?"

"Ya mana gue tau." Beomgyu mengendikkan bahu nya.

"Aaaa gue harus cari kemana ya?" Jake mengacak rambutnya.

"Oh ya jadi gimana tu ramuan berhasil gak?" Tanya Beomgyu.

"Berhasil sih tapi salah sasaran." Beomgyu terperanjat "Serius berhasil? Wow gue ga nyangka ternyata masih ada yang kaya gitu jaman sekarang."

"Tapi yang minum malah rival gue kak!"

"Berarti... rival lo jadi suka sama lo?" Jake mengangguk lemas.

"Lagian lo sih aneh-aneh pake coba yang gituan segala. Kalo beneran cinta itu lo harus nya buktiin dong sama dia, lo perjuangin."

"Iya ini salah gue, harus nya gue ga pergi ke kampus lo waktu itu."

"Yaudah sih udah kejadian juga mau gimana lagi." Jake bangkit dari posisi duduk nya menghampiri Beomgyu sambil menggenggam tangannya.

"Kak bantuin gue dong. Gue harus temuin orang itu, gue harus cari cara supaya efek ramuan nya ilang." Jake menatap Beomgyu dengan tatapan memelas.

"Gak ah."

"Ih kok lo jahat sih." Beomgyu memegang kedua bahu Jake.

"Lo udah dewasa, harus bisa belajar bertanggung jawab." Jake terdiam sebentar.

"Gue bantu doa aja ya semoga berhasil. Atau siapa tau nanti lo jadinya malah suka sama rival lo itu? Seru juga tuh." Bukannya memberi solusi, kakak nya ini malah menggoda nya.