nine

156 11 2
                                    

BRUK
BUG BUG
ZTASSS

"Cover cover"

"Tenang saja, fokus kedepan"

"Aku tetap terkena damage"

"Aku juga"

"Bisakah kau mengurus belakang dengan benar?"

"Diam, aku sedang berusaha"

"Healer, percepat lagi"

"Aku sudah berusaha secepatku"

"DIAM KALIAN" aku teriak pada mereka, kesal karena mereka terlalu banyak bicara.

Malam ini aku sedang dungeon bersama teamku yang akhir-akhir ini seringkali push bersamaku. Blood, Spade, Lara, Shiroe, Mica, Blade. Terdapat 1 pemain yang tidak ku ketahui ikut juga dalam team kami hari ini. Yaitu Hina dengan karakter wanita seorang mage/healer.

Aku teriak pada mereka ketika mereka sedang meributkan pertempuran sewaktu ingame. Itu termasuk hal yang tidak kusukai, berisik. Itulah sebabnya aku adalah player solo. Bukan team.

Aku dipaksa main bersama Shikamaru dan Neji. Padahal aku tidak ingin. Sialan memang.

"Hei Claude, kamu sedang pms ?" Tanya Shiroe ketika aku sudah tenang, tidak teriak.

"Terserah katamu" aku pergi jalan duluan, meninggalkan Shiroe yang memanggilku terus.

"Tidak usah mendengarkan Shiroe"

"Hn"

"Kamu pansos ?"

Lara berjalan ke arahku, mensejajarkan jalan nya denganku. Aku menoleh ke arahnya. Apa? Pansos?

"Pansos ?"

"Tidak sering bergabung bersama yang lain. Sering menyendiri"

"Bukankah itu ansos ?" aku menoleh ke arahnya "Anti sosial"

"Ah iya itu, maaf"

"Hn"

Dia kembali mundur, aku tertawa walau sebentar dan hampir tidak ada yang mengetahui nya. Lucu juga sikapnya.

"Ohiya, kamu siapa?" Blood menoleh ke arah Hina.

"Panggil saja aku Hina, aku teman dari Shiroe, Blade dan Lara" ucap Hina memperkenalkan diri.

"Baiklah Hina. Tolong bantuan nya!"

"Baik Blood"

"Hina, kamu tinggal dimana?"

"Aku dekat dengan mereka" menunjuk ke arah teman yang diakuinya dekat dengannya.

"Teman real ? Wah, kapan-kapan kita bisa bertemu"

"Tentu saja"

"Ajak yang lain juga ya, Hina"

"Baik"

"Yang terpenting, Lara harus ikut"

"Kenapa?"

Blood menggeleng, kemudian mendekat ke arahku. Berpura-pura tidak mengetahui aku mendengar percakapan mereka. Sial, padahal voice kalian bisa di dengar 1 room.

"Bagaimana jika kita berpencar agar lebih cepat menyelesaikan dungeon ini" aku berinisiatif menawarkan, berhenti berjalan dan berbalik ke arah mereka semua.

"Benar, aku lelah"

"Aku selama bersama Claude sih lama pun tak apa" Mica mendekat ke arahku, aku diam saja. Malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Its not about the game || SASUNARU ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang