Bebas...Senyum ku tak berhenti mengembang, selama dua kehidupan ini aku tak pernah menyangka bahwa rasanya keluar rumah itu se- menyenangkan ini, dalam kediaman Duke Lacrux aku jarang keluar kamar dan selalu merasa bosan. Walaupun di kehidupanku yang dulu aku juga jarang keluar, aku tak pernah bosan karena adanya lempengan logam ajaib bernama handphone dan teknologi canggih lainnya.
Bibirku bergerak, menyenandungkan sebuah lagu, meski tak bisa dibilang merdu, namun aku cukup puas karena nyanyian ku enak didengar. Tanpa ku sadari aku sudah tiba di tempat tujuan, dipojok distrik Ivveneu, sebuah toko permata kecil yang terlihat tidak terawat, sangat kontras dengan toko lain yang didekorasi secantik mungkin.
Sekilas tempat itu terlihat tidak begitu istimewa, tapi, hanya toko itu yang menjual barang yang sangat berharga, salah satunya adalah ekstrak darah peri.
Aku ingat salah satu adegan ketika Derrick hampir mati karena racun yang dibubuhi di pisau yang digunakan pembunuh bayaran dan Ale yang bersusah payah mencari penawarnya, lalu, menemukan tempat ini dan bagian yang paling aku sukai adalah ketika Ale memenangkan 'permainan-keindahan'. Sebagai hadiah, sang pemilik memberikan ekstrak darah peri yang berkhasiat menyembuhkan segala luka dan penawar segala racun. Tapi bukan itu yang aku cari, melainkan sebuah batu sihir, kecubung memory.
Dentingan lonceng menyambut ku saat pintu itu terbuka, mendadak tubuhku tersentak, ribuan volt listrik menyetrum tubuhku hingga aku terduduk lemas dengan nafas tersengal. Perlahan warna rambut dan mataku berubah kembali ke warna asal, tempat ini dipasang sihir pelumpuh Manna.
"Wah-wah, aku tak menyangka ada pelanggan yang berkunjung hari ini," sebuah suara dengan nada menyebalkan yang seksi menyentuh pendengaranku, "dan sebuah kejutan aku bisa bertemu pemilik si-sabit-yang-terjatuh di toko kecil ini."
Kepalaku mendongak, menatap mata hitam pekat seperti lubang hitam yang menenggelamkan pikiran ku. Di dalam novel, dijelaskan sang pemilik adalah jelmaan naga gila keindahan yang hidup ribuan tahun, tapi kenapa tidak di deskripsikan jika makhluk menyebalkan ini sangat tampan?!
Mata hitam yang dalam dan rambut sekelam malam, dengan kulit putih dan bentuk wajah indah yang tak bisa deskripsikan, Lalu... APA APAAN DENGAN PAKAIAN YANG DIA KENAKAN ITU?! Hanya sebuah kemeja putih yang tidak dikancingkan, memamerkan lekukan otot yang sempurna.
Kepalaku menggeleng, mulai memunguti kesadaran yang masih berceceran.
"Pelayanan yang buruk," ketus ku, "apa apaan tadi? Kau ingin membunuhku, hah?!"
"Sihir lemah itu tak membunuh, hanya melumpuhkan, meski terasa sakit bagi manusia yang lemah," ejeknya sembari tertawa kecil.
"Huh, pantas saja sepi pembeli, kau sangat menyebalkan. Jika ada penghargaan untuk orang yang paling menyebalkan di dunia, aku yakin kau pemenang nya."
"ku anggap itu sebagai pujian."
Aku tegakkan tubuhku, berusaha bangkit walaupun kaki ku bergetar seperti puding, "Aku mencari kecubung memory," kataku tanpa basa-basi, "aku akan membayarnya berapa pun harga yang kau tawarkan."
"Tapi sayangnya aku tidak tertarik pada uangmu, lady," dengan seringai nya ia mendekatkan wajahnya tepat didepan wajahku, nada suaranya merendah, "aku ingin-"
"GABRIEL APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?!" Potong seorang gadis yang tiba-tiba muncul dari lingkaran sihir.
Sontak Gabriel, si pemilik toko yang menyebalkan, bergerak menjauh dariku. Wajahnya terlihat pucat, seperti maling yang tertangkap basah mencuri.
"Apa kau menggoda gadis itu dan dibawa kemari untuk dijadikan kelinci percobaan mu lagi? Harus berapa kali aku katakan?! Jangan-gunakan-manusia!"
"Yena, ini hanya salah paham," ucap Gabriel dengan lembut, sesekali melirik ku, meminta tolong, "sayang, nona ini pelanggan kita."
Pffftt....
Tawaku hampir tersembur, apa ini? Kemana ekspresi menyebalkan tadi? Sekarang aku seperti melihat adegan 'suami-takut-istri'.
Yena, gadis bermata hitam itu menatap ku penuh selidik, "benarkah?"
"Ya, aku mencari kecubung memory," jawabku.
"Ah... Begitu rupanya, maafkan perlakuan yang tidak menyenangkan tadi, tunggu sebentar saya ambilkan barangnya," matanya mendelik ke arah Gabriel, "kenakan bajumu dengan benar sebelum aku cincang tubuh mu."
Tubuh gadis itu menghilang diantara bingkai pintu, sedangkan pria di depanku mulai mengancingkan pakaian nya.
Tawaku tersembur, "aku tak menyangka si jelmaan naga takut dengan seorang wanita kecil."
"Bagaimana kau bisa tahu? Walaupun memiliki unsur Manna yang langka dan kuat, kau terlalu lemah untuk mengetahui aura ku."
Tawaku terhenti, "huh?"
Dasar bodoh! Bagaimana cara aku menjelaskan nya?!, Umpat ku dalam hati, ingin rasanya memukul bibir ku yang asal bicara ini.Tidak mungkin aku bilang kalo mereka hanya karakter, ia pasti menganggap ku gila.
"Euh... Itu... Aku... ," ucapku tergagap, "firasat saja, lagipula kau memiliki mata dan rambut hitam yang jarang dimiliki penduduk umumnya."
"Ouh ya tadi apa yang kau butuhkan dariku?" Tanyaku mengalihkan topik.
"Kau."
"Huh?"
"Dasar manusia bodoh, inilah yang tidak aku suka dari manusia," gerutu Gabriel, kemudian bergumam, "seharusnya izen ditempatkan didalam tubuh yang lebih baik lagi."
Keningku semakin kusut, "apa maksudnya? Bisakah kau berbicara dengan jelas?"
Gabriel membuka mulutnya, siap mengeluarkan informasi, namun suara yena menghentikan nya.
"Ini dia kecubung memory nya, khusus untuk pelanggan pertama kami akan memberikan dis- euh potongan harga," seru gadis yang bernama yena itu, membawa sebuah kota Kayu mungil, "hanya membayar setengah harganya."
"Hey itu terlalu murah," protes Gabriel, "susah payah aku mencari batu itu, tapi kau menjual nya dengan setengah harga? Benar-"
Yena tersenyum ke arah Gabriel, sedangkan aura membunuh nya menguar.
"Eung.. baiklah aku diam."
Kubuka kotak itu, mengambil seuntai kalung berliontin bintang dengan batu biru keabuan di tengahnya.
"Ini milik kami yang terbaik, dipahat langsung oleh nafas naga," jelas yena saat kuusap permukaan halus kecubung itu.
Aku mengangguk, "aku akan membelinya."
Setelah menyebutkan harga, kuberikan beberapa keping emas dan keluar dari toko dengan senyum puas. Sesuai dengan namanya, kecubung memory adalah batu sihir yang berguna untuk menyimpan memori seseorang, singkat nya benda ini seperti kamera perekam, item yang sempurna untuk merekam semua adegan novel yang akan ku lihat nantinya.
"Nona Emmalya!" Seru seorang yang membuat senyumku luntur. Dengan perasaan tak enak, tubuhku berbalik dan disuguhkan pemandangan Anne beserta pengawal yang terpogoh berlarian ke arahku.
Oh, shit!
-
-
-(Yena & Gabriel)
Heyyo gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja yaaa, walaupun gak sepanjang kemarin aku harap kalian tetep bisa puas:)
Jangan lupa vote+comennya
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Sister In Novel BL(REVISI)
FantasyEmmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yang membuat masa kecil protagonis, Aleandro, menjadi suram dan juga salah satu tokoh yang ditakdirkan mati ditangan Derrick, sang putra mahkot...