Bagian 15: Orang asing atau bukan?

300 45 0
                                    

"Bahu seorang kakak itu harus kuat Kamila, walau kamu dan Mika ga jauh beda umurnya tapi kamu tetap seorang kakak"

"Bunda tau kamu takut, tapi cara kamu salah Kamila karna mengorbankan adik kamu untuk melindungi diri sendiri"

"Belajar untuk mengontrol ego kamu ya, bunda ga mau kalian terus terusan perang dingin sampai untuk berada di satu meja makan saja kalian ga mau kalau ayah ga maksa"

"Bunda sama ayah sedih nak ngeliat kalian berdua seperti ini, kami ngerasa gagal sebagai orang tua" ucap bunda sembari meletakkan sisir yang sedari tadi ia gunakan untuk menyisir rambut panjang Mila sembari memberikan nasehat yang membuat Mila terdiam kaku.

"Manisnya putri bunda" puji bunda sembari melihat wajah sang putri dari pantulan cermin.

"Kamu dan Mika itu anak bunda dan bunda selalu sayang kalian berdua, sudahi perang dingin kalian ya jangan buat bunda dan ayah semakin sedih dan merasa bersalah"

Hari itu berakhir dengan Mila yang menangis, menyadari kesalahan yang telah ia perbuat pada saudara kembarnya.

Mila menatap langit dengan tatapan kosong, tiba tiba kepalanya di penuhi oleh ucapan bunda beberapa tahun lalu, saat Mila dan Mika terlibat perang dingin.

Helaan nafas keluar dari mulut Mila, tubuhnya sedikit menggigil karna terlalu lama berada di balkon, Mila berbalik dan masuk ke dalam kamar meletakkan segelas susu vanillanya di atas meja lalu kembali untuk menutup pintu balkon.

Tubuhnya lemas saat mendengar teriakan Mika dari kamarnya, ini sudah pukul 3 dini hari namun Mila belum bisa membuat dirinya istirahat sedangkan Mika sudah tidur dari pukul 10 malam.

Sudah di pastikan Mika tengah bermimpi buruk membuatnya berteriak ketakutan, dengan ragu Mila menggeser sedikit papan persegi yang menjadi pembatas antar kamarnya dengan kamar Mika kadang kadang ia buka jika takut tidur sendiri namun malas untuk pindah ke kamar Mika.

Tubuh Mila merosot saat melihat Mika menggores pergelangan tangannya dengan serpihan kaca yang entah ia dapat dari mana.

Mila lemas tak tau harus berbuat apa, katakanlah Mila bodoh karna hanya diam saat saudara kembarnya bisa saja mati saat ini juga.

"Bunda maaf bahu Mila ga bisa sekuat yang bunda harapkan"

"Mila gagal bunda"

Mika menutupi pergelangan tangannya dengan perban setelah memberi salep pada goresan di pergelangan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mika menutupi pergelangan tangannya dengan perban setelah memberi salep pada goresan di pergelangan tangannya.

Dirinya tak bisa ia kendalikan semalam, entah apa yang Mika pikirkan sampai sampai berbuat seperti ini lagi setelah beberapa tahun lalu.

Tiba tiba saja Mika menjadi teringat ucapan ayah dulu saat melihat Mika menyayat pergelangan tangannya sembari menangis.

"Jangan seperti itu Mika, tahan diri kamu semua ada jalannya dengan kamu seperti ini itu ga bakal membuat semuanya baik baik saja"

Daily Life Of Twins [COMPLETE]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang