Bagian 16: Kemalangan si sulung

317 48 4
                                    

Mika menuruni tangga dengan langkah lesu dan wajah khas bangun tidur, dirinya baru saja bangun dari tidur siang.

Cukup mengherankan karna biasanya Mika sangat anti dengan tidur siang bahkan Satria pun di buat heran dengan Mika yang tak menyukai tidur siang.

Mika mengangkat sedikit kepalanya hendak melihat jam dinding yang ada di ruang tamu rumahnya.

15.45

Mika rasa dirinya menghabiskan waktu cukup lama untuk tidur siang, langkah Mika berbalik menuju dapur untuk mengisi perutnya yang kosong.

"Gue part time dulu ya, kalau udah bangun panasin aja lauknya gue uda masak. Gue pake mobil ya"

-Kamila

Mika mencopot stiky notes yang tertempel di kulkas lalu membuangnya di tempat sampah, jemarinya bergerak untuk membuka lemari di dapur tempat untuk menyimpan makanan yang sudah di masak.

Ada beberapa piring lauk pauk dan sayur di sana, namun bukannya memanaskan beberapa makanan untuk ia santap. Mika justru menutup kembali lemari itu dan berpindah ke lemari di sebelahnya tempat Mila menyimpan stok mie instan.

Mika mengambil satu bungkus mie instan dan mulai menyalakan kompor lalu menaruh panci yang sudah di isi air secukupnya di atas kompor.

Mika mengambil alat makannya dan menuangkan bumbu bumbu mie instan yang ada di dalam kemasan dan tak lupa memasukkan mie instan kedalam air yang sudah mendidih di panci lalu memecahkan satu butir telur di dalamnya.

Ting!

Mika meraih ponselnya yang berada di atas meja saat mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya, sembari mengaduk mie instan miliknya, Mika membalas pesan dari Satria yang masuk.

Satria Freak🙏🏻

Satria:
Dimana?

Mika:
Rumah

Satria:
Mila?

Mika:
Ga kenal Mila

Satria:
Masi berantem?
Kapan baikannya?

Mika:
Ga akan.

Satria:
Gue jemput
Ibu nyariin

Mika:
Gue baru mau makan
Masi lama

Satria:
Gue tungguin
Otw

Mika:
Ya

Mika menuangkan mie instannya yang telah matang di mangkuk lalu mengadukannya sebentar dan meniupnya terlebih dahulu sebelum menikmati nikmatnya mie instan di sore hari yang mendung ini.

Mika menyuapkan suapan terakhirnya lalu meletakkan mangkok kotornya di wastafel lalu menuju ruang tamu untuk menutup jendela yang terbuka sebab hujan mulai turun dengan deras.

Setelah semua tertutup Mika kembali ke dapur untuk menutup pintu yang terhubung dengan halaman belakang.

Sebelum tertutup rapat, Mika memandang tetesan air hujan di sertai sedikit gemuruh dengan tatapan cemas perasaannya tiba tiba tidak enak namun Mika memilih untuk tidak perduli dan segera naik ke kamarnya setelah menutup pintu dengan segelas teh hangat di tangannya.

Daily Life Of Twins [COMPLETE]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang