04

44 22 11
                                    

Pelakunya gampang banget loh ditebak, btw aku pengen kasih sedikit clue kiw.

Clue: C




"AARRGGGHHH!"

Teriakan itu mengalihkan perhatian Taeil dan Johnny, suaranya dari lantai 6 namun terdengar sampai lantai 8.

"Ayo keluar!" ajak Taeil membuat Johnny mengangguk.























Haechan yang mendengar teriakan sepupunya, langsung berlari khawatir kearah luar suaranya sih dari arah... lift?

"Kak?"

Sama terkejutnya dengan Winwin ia menarik sepupunya itu untuk menjauh.

"Kenapa? Ada apa?"

Tak kalah terkejut kumpulan orang yang mendengar teriakan Winwin, sebab didalam lift itu ada....



















































Mayat dari penghuni 810, Shotaro.


























Renjun menghela nafas kasar, omong-omong kini ia berada di depan mayat Shotaro yang sudah dipasang garis polisi.

Ia sudah menghubungi rekan nya untuk mengurus mayat Shotaro, ia berpikir biasanya para korban Akan kehilangan bagian tubuhnya tapi ini tidak, apakah pembunuhnya berbeda?

Sekarang ia paham bagaimana para pembunuh itu bekerja, ia berjalan kearah para penghuni.

"Sebaiknya kalian pergi ke apartemen masing masing, pastikan tidak sendiri dan kunci pintu."

Kelamaan kumpulan itu mulai bubar, ia menatap Sungchan yang masih menangis, kasian.

"Saya ingin bertanya sedikit bisa?"

Sungchan mengangguk kecil, membuat Renjun tersenyum dan menepuk pundaknya, berniat menguatkan pemuda itu.

"Sebelumnya dia bilang gak sama kamu mau kemana?" Sungchan menggeleng "Tapi, sebelum itu dia dapet telepon. Aku gak tau itu dari siapa tapi setelahnya dia langsung keluar."

Renjun mengangguk kemudian menulisnya dibuku kecil yang dibawanya.

Ia meninggalkan Sungchan membiarkan pemuda itu menenangkan dirinya sendiri, ia berjalan kearah Winwin dan Haechan.

"Gak usah takut kalo ini bukan salah kamu," ucap Renjun membuat ia mengangguk kecil.

Haechan melirik sedikit kearah Renjun, kemudian fokus kembali kearah handphone nya, hayo Haechan ngapain?

Pemuda bernama Xiaojun itu mendekati rekannya "Kita perlu kumpulin penghuni dilantai ini?"

"Iya."





































Xiaojun menatap datar penghuni dilantai 6 itu, ini kapan selesainya coba? Buang buang waktu kerja dirinya dan rekannya saja.

Sebenarnya ada beberapa penghuni yang bukan dari Lantai 6 juga, katanya sih cuma mau liat.

Nguping berkedok pengen liat :D

Omong-omong Renjun Dan Xiaojun ini polisi loh, iya mereka dari Kantor Polisi Boom.

"Kayaknya pilihan lo salah deh." Renjun menoleh "Kayaknya emang iya deh."

"Gue makin yakin kalo semua ini ada hubungannya sama Jaemin!" sahut Ten yang masih kesal dengan pemuda itu "Pas tadi kan Jaemin nyolot omongannya Shotaro dan mungkin aja dia kesal kan?"

"Udahlah kak, jangan nuduh orang." sahut Doyoung seraya mendekap tangan didadanya.

"Kayaknya ada yang kurang gak sih?" sahut Xiaojun

"Kakak gue, Bang Yuta. Dia ada urusan pekerjaan katanya tadi dia juga abis telepon orang." sahut Haechan.

Menelpon orang?

"Telepon siapa?" tanya Renjun membuat Haechan mengangkat pundaknya tinggi tinggi "Gak tau lah kak." jawab Haechan.

"Mungkin gak sih, pembunuhnya masih disekitaran sini?" sahut pemuda dari Lantai 8 itu.

"Mungkin iya, mungkin juga gak."

Pintu terbuka menunjukan pemuda tampan, pasti dong.

"WINWIN KENAPA?" teriaknya membuat Chenle yang didekat pintu tersentak, kenapa sih dia dikagetin terus?

Taeyong memperhatikan pemuda yang baru datang itu dari atas sampai bawah, namun katanya berhenti ketika melihat saku jaketnya, eh?








































































Itu pisau? Bahkan ada darah yang terlihat masih baru!

[✓] Killer | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang