07

29 11 2
                                    

Curiga sama siapa aja nih?











Renjun melihat kasur yang dipenuhi oleh darah itu, hari ini ada korban dan ada beberapa yang diteror.

Dia menghela nafas, ia harus bagaimana? Ia gagal menyelamatkan jiwa penghuni disini, mau bagaimanapun dia tetep bagian dari pemilik apartemen ini.

"Lo mau nginep diapart gue dulu?" Tanya Renjun membuat Sungchan menatapnya.

"B-boleh?"

Renjun tersenyum serta mengangguk "Iya, ayo siapin beberapa baju dulu." Ucapnya diangguki semangat pemuda itu.

























































Sekarang kira beralih ke penghuni dari lantai 7 nomor 701.

"Bisa nurut aja gak sih?" Kata Taeyong sedikit ngegas pada Lucas.

"Pokoknya gue gak mau ngurung seminggu disini! Gila kali ya."

"Ini demi keselamatan kita, Lucas. Ada korban lagi dan banyak penghuni yang diteror!" Jawabnya membuat Lucas tambah kesal.

"Gue bukan anak kecil, bang. Gue bisa jaga diri!"

Begitu katanya, ia berjalan kearah kamarnya tak lupa juga untuk mengunci pintunya.

Taeyong menghela nafas.

"Biarin aja, yok keluar. Gue rada parno kalo ditinggal lo, bang."


































































Jaehyun menatap Mark bingung, tumben sekali pemuda itu terdiam sejak tadi. Tak ada candaan yang biasanya keluar bahkan tawa nya sekalipun.

Ia mendecak. "Lo kenapa sih? Ada masalah?"

Mark terdiam "Gimana kalo besok gue mati?" Tanya nya membuat Jaehyun refleks menampar bibir pemuda itu.

"Sakit, bang!"

Jaehyun cengengesan "Tenang aja, selama ada gue semuanya baik baik aja." Katanya sombong.

"Hemm, ayo keluar disini pengap banget."

Ajaknya namun tertahan oleh Jaehyun "Diem." Katanya sambil meletakan jari telunjuk dibibirnya.

Mark menatap bingung pria itu, ada apasih memangnya?

"Ada suara dari kamar gue.








































































































"Kak Jeno..." Lirihnya.

Renjun menatap kasian pemuda itu, pasti dia merasa kehilangan sekali saat ini.

"Orang yang udah jadi korban pasti bukan pembunuhnya, iyakan?" Tanya Taeyong membuat Xiaojun mengangguk "Mungkin."

"Berarti, Jeno terbukti bukan pembunuhnya."

Disinilah mereka, dilantai 5 nomor 521. Mengapa mereka disini? Itu sebab ada korban lagi.

"Jaemin kemana?" Tanya Kun.

"Pagi tadi dia bilang ada kerja kelompok sama temennya." Jawabnya.

"Le, ajak dia kerumah aja gih." Suruh Kun membuat Chenle mengangguk.

"Ayo, gak enak banget kan disini hawa nya buat anak kecil kayak kita."































Yangyang berlari kencang kearah selatan, lebih tepatnya kearah dimana kakaknya berada.

"Kak Dejun!"

Yang dipanggil menoleh, membuat Yangyang berlari mendekat kearahnya.

Dengan nafas yang terengah-engah, ia menatap sang kakak itu yang tampak menunggunya berbicara.

"Disana ada Korban!"

[✓] Killer | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang