08

30 13 6
                                    

Btw ya, aku pasti bakal tamatin ini sebelum tahun baru deh ya kiw.











Taeyong serta Xiaojun berlari kencang ke tempat yang dimaksud oleh Yangyang.

Taeyong celingak-celinguk, kemudian menghampiri salah satu ruangan kosong yang pintunya sedikit terbuka.

Diikuti Xiaojun tentunya.

Ia mengintip sedikit, disana gelap sekali untuk menyalakan lampu nya ia berjalan pelan kearah dimana lampu bisa dinyalakan.

Aku lupa namanya apa, ayo kasih tau?

Klik!

Ia menatap kosong didepannya, sama hal nya dengan Xiaojun yang berada dibelakang tak jauh dari Taeyong.

Sebab... disana ada mayat dengan tangan kiri yang hilang, bahkan kaki kanan nya sudah lepas dari asalnya. Dia adalah...




























































Penasaran ya awokawok





















































Adiknya, Lucas.




































Ten berlari kencang dengan nafas yang terengah-engah, sejak tadi ada orang asing yang mengejarnya apalagi orang itu membawa kapak yang siap melukainya bahkan membunuhnya!

Ia berbelok menuju salah satu ruangan kosong untuk bersembunyi, entahlah namun ia rasa orang itu masih mengejarnya.

Klik!

Detik ketika lampu menyala ia menatap sekitarnya hingga detik kemudian ia terdiam kaku menatap apa yang dilihatnya.

Ia menutup mulutnya, mencoba untuk tidak berteriak bahkan menimbulkan suara. Sebab ada bayangan orang diluar, ia yakin orang itu adalah orang asing yang mengejarnya tadi.

Ia bahkan masih menatap takut didepannya, disana ada orang yang ia kenal. Terbaring tak bernyawa dengan tiga pisau yang menusuk ditubuhnya.

Ia berbalik mengintip sedikit, sudah sepi. Sepertinya orang itu sudah pergi, ia harus keluar dan memberitahu nya kepada mereka terutama keluarga korban itu.

Ia keluar, tak lupa menutup pintu dengan amat pelan dan berlari kearah lift lalu mengetuk lantai 5.
























"Woi!"

Ia menggedor-gedor pintu dengan nomor 522, apartemen Kun.

"Aduh yang sopan dong" Ucap Chenle ketika membuka pintunya itu.

"Renjun mana?" Tanya nya dengan raut wajah panik membuat Chenle menatapnya bingung.

"Ada apa cari kak Njun?" Tanya nya.

"Tinggal kasih tau aja ribet deh lo!" Katanya dengan wajah kesal dan panik yang tercampur, bayangin aja gimana?

"Ck, masuk." Ucapnya sedikit memberi space agar pemuda itu bisa masuk.

Ia berlari menghampiri Renjun, omong-omong dia juga sudah tau jika Renjun itu polisi jadi ia sangat mempercayai pemuda itu.

"Hendery jadi korban!" Teriaknya semua semua mata tertuju padanya.

Semua mata hanya tertuju padaku~

"Jangan bercanda."

"Gue serius gini lo bilang gue bercanda? Gue nemuin dia diruangan kosong dilantai 6, pas gue dikejar orang."

"Le, tutup pintu dan jangan bukain pintu untuk siapapun. Sebentar lagi bang Kun pasti balik."

Ia beralih menatap Sungchan yang terdiam "Gapapa, tetep disini sama mereka oke." ucapnya sambil melirik Chenle dan Jisung.
























"Next Jungwoo, dari lantai 7 nomor 701."

[✓] Killer | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang