11

23 9 0
                                    

Renjun menghela nafas frustasi, kemaren cukup banyak korban dan sekarang 3 orang sudah menjadi korban juga.

Baru-baru ini, Ten mengabari jika Doyoung juga sudah menjadi korban, ia menemukan mayatnya dikamar pemuda itu.

Aneh sekali, kenapa pembunuh itu sangat lincah sih? Bisa masuk ke apartemen orang tanpa diketahui.

Pasti pembunuh itu mempunyai kekuasaan di apartemen ini, iya kan?

"Kita kumpulin mereka lagi."



















































"Kok lo malah nuduh gue sih!"

"Gimana gak? Petunjuk ini menuju ke lo!" Jawab Ten lancang seraya memperlihatkan kertas kecil yang disana tertulis Inisial J.

"Yang Insial J itu bukan cuma gue, kenapa lo nuduh gue!" Kata Jaemin kesal, dia kan gak tau apa apa. Iya kan?

"Alah, gausah ngelak deh lo!"

Orang disana hanya menonton pertengkaran yang terjadi diantara keduanya, males banget kalo ikut-ikutan.

"Gimana kalo pembunuh itu ternyata bukan ber-inisial J?" Sahut Yangyang membuat semuanya menatapnya.

"Mungkin aja kan? Dia tulis J supaya yang ber-inisial J dituduh?" Katanya membuat Renjun berpikir sejenak, mencoba mencerna perkataan anak itu.

"Nah! Tuh liat dia aja pinter!" Kata Jaemin disertai senyum mengejek pada Ten, sesekali Jaemin juga menatap pemuda yang berada didekat Renjun.

Pinter banget sih, aktingnya. Kata Jaemin.

"Kenapa mayat adek gue ditemuin di apartemen Sungchan?" Tanya Xiaojun tiba-tiba.

"Nah! Iya juga ya, lo juga tadi ngilangnya lama bener." Kata Chenle membuat Sungchan berkeringat dingin.

"Pas ke Apartemen lo, lo gak liat mayat adeknya kak Dejun?" Tanya Haechan, kali ini ia lagi libur bercandanya.

"Oh... itu gue sebenernya ngeliat, tapi gue gak mau dituduh." Katanya membuat Ten mengangguk, dia juga berpikir seperti itu ketika melihat mayat Hendery.

"Beneran kayak gitu? Apa sebelumnya lo gak liat pembunuh itu keluar dari Apartemen lo? Dan gimana bisa pembunuh itu masuk ke Apartemen lo?" Tanya Jaemin berurutan, dia juga masih kesel loh pas tau saudaranya menjadi korban.

Tau gitu, dia gak usah pergi untuk itu.

"Kok, malah pada pojokin Sungchan sih?" Tanya Renjun.

"Gak ada yang bisa dipercaya disini, Njun." Bisik Kun yang berada disamping Renjun.

"Kita pindah ajalah, gimana?" Kata Mark tiba-tiba membuat Jaehyun yang berada disampingnya menyikut lengan pemuda itu.

"Gak boleh lari dari masalah." Kata Taeyong yang berada tak jauh dari Mark.

"Tapi kan gue gak ada masalah sama pembunuh itu." Jawabnya lagi.

"Shut! Pembunuh itu malah ngincer lo ntar." Bisik Jaehyun membuat Mark merinding.


























Mereka semua kembali, berkumpulnya mereka tidak berguna ternyata.
































"KAK TEN!"

[✓] Killer | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang