baby Min

1.3K 111 7
                                    

Jungkook menatap netra sipit suaminya sendu.
Jemari lentiknya menarik lengan kekar Yoongi untuk ia genggam. Tapi malah di tepis oleh Yoongi. Ya, Jungkook tau dia yang salah. Namun dia juga butuh dukungan dari ayah di kandungannya. Dia yang salah sebab tidak mendengarkan suaminya. Dia yang salah sebab tidak bisa menjaga adik bayi. Dia yang salah. Jungkook menyesal. Tapi demi Tuhan, dia juga merasakan sakit kala mendengar adik bayi harus terpaksa di keluarkan dari perutnya akibat benturan yang ia alami.

"Mas Suga, maafin Koo" isaknya

Yoongi memalingkan wajah nya ke samping, mencoba meredam emosi yang belum reda.

"Gak usah minta maaf. Fokus aja buat operasi nanti"

Setelah itu Yoongi melepas genggaman mereka. Menulikan pendengaran sebab Jungkook meraung memanggil namanya.

Katakan lah Yoongi tega. Tapi jika tidak begitu, dia takut Jungkook yang sakit hati karena ucapannya.
Yoongi memilih menunggu di depan ruang operasi, kedua tangannya bergetar seiring di mulainya operasi.

Seharusnya masih 3 bulan lagi untuk bayi mungil di kandungan Jungkook lahir, karena sebuah insiden terpaksa harus di keluarkan sekarang.

"Bertahan lah Koo, kakak sayang kalian berdua" gumamnya

Kepalanya mendongak menatap langit-langit rumah sakit. Merasa tidak becus menjaga kedua malaikat nya.

"Nak, gimana keadaan Jungkook dan bayinya"

Kedua orang tua Jungkook datang tergesa di ikuti adiknya, Min Woozi.

"Masih di dalam Bun" jawab Yoongi. Dia membungkuk dalam, meminta maaf sebab tak bisa menjaga kedua nya dengan baik. "Saya minta maaf karena ini kesalahan saya yang tak bertanggung jawab--

"Tidak nak, ini bukan kesalahan kalian. Ini sudah takdir dari Tuhan. Mungkin anak kalian sudah tak sabar bertemu orang tua nya" jawab Ayah Jeon

Woozi mengangguk, dia mengusap bahu kakaknya guna memenangkan calon ayah yang tengah kalut itu.

"Sana masuk, temani Jungkook. Pasti di dalam dia ketakutan" ujar bunda

Yoongi mengiyakan. Dia segera masuk ke ruang operasi.
Melihat Jungkook-nya tengah berjuang demi sang buah hati, membuat hati kecilnya terenyuh. Jemarinya mengusap lelehan air mata pipi gembul itu. Jungkook-nya terlihat kesakitan, dan dia bodoh masih menyalahkan istrinya tanpa melihat perjuangannya.

"Maaf Koo, bertahan untuk bayi kita ya" gumam Yoongi menguatkan

Butuh waktu dua jam operasi nya selesai, tak ada suara tangisan bayi yang menggema. Bayi mungil di gendongan dokter butuh perawatan intensif, minimal selama dua Minggu. Dan selama itu tidak di ijinkan siapapun menyentuh nya, meski itu ibu yang melahirkan nya.

"Mas...

Yoongi tersenyum tipis. Mengecup dahi Jungkook lama. Mengucap banyak terima kasih karena telah melahirkan jagoan di tengah keluarga kecil mereka.

"Adik bayi sehat kan? Gak kenapa-napa ya mas" tanya Jungkook cemas

"Koo hebat. Adik bayi masih dalam perawatan tapi anak kita sehat dan tampan" jawab Yoongi bangga

Jungkook bernapas lega. Dia takut kalau anaknya tidak sesuai harapannya. "Udah di beri nama belum?" Jungkook bertanya sambil jemari mungilnya memainkan rambut suami nya

"Belum. Mas nunggu kamu dan adik bayi boleh di jenguk" gumam Yoongi

Hidungnya mendarat di leher Jungkook, mengendus dan menjilati candu nya itu. Sesekali menyesap perlahan meninggalkan bekas merah samar di sana.

"Eungh, Mash udah ah

"Satu lagi Koo

Jungkook mendorong wajah Yoongi. Menolak tegas, sebab mereka berada di rumah sakit. Malu kalo kepergok orang.

"Kebiasaan ih. Baru juga pulih loh aku nya mas" Jungkook mencebik sebal

Yoongi menanggapi dengan kekehan beratnya, "kamu candu" jawab Yoongi enteng

Sudah genap dua Minggu Yoongi menemani suami mungilnya di rumah sakit, otomatis Yoongi tak bekerja selama itu. Yoongi sentiasa menemani Jungkook-nya untuk pulih, sekaligus menunggu bayi nya boleh di pindahkan di ruang rawat yang sama seperti Jungkook.

"Permisi"

Seorang perawat memasuki ruangan Jungkook sembari menggendong bayi laki-laki mungil, perawat itu meletakkan bayi mungil di atas dada Jungkook

"Tolong di beri ASI dulu ya"

Jungkook menatap dada nya sendu. "Tapi saya gak punya asi, Koo kan laki-laki"

"Coba saja tuan, mungkin saja keluar asi di dada anda" jawab perawat nya ramah

Yoongi membantu istrinya membuka kancing baju rumah sakit agar terlepas. Terpampang lah bahu putih bak porselen, dada yang sedikit besar dan nipple pink yang menonjol. Yoongi menjilat bibir bawahnya sensual, namun dia segera menepis pikiran kotornya.

"Tolong suaminya bantu dulu ya sebelum asi nya masuk ke perut adik bayi" perawat itu kembali memberitahu

Yoongi dan Jungkook saling tatap. Pipi mereka bersemu merah, dengan gemetar Yoongi mendekat ke dada istrinya

Jemari nya menangkup dada yang pas di genggamannya, meremas nya perlahan. Lidahnya ia julurkan dan memutar nya di sekitar nipple sang istri.

"Coba di kasih asi nya dek, kayaknya udah bersih" ujar Yoongi

"Mas, tapi kok geli ya" gumam Jungkook

Yoongi menggeleng pelan. "Enakan mana dek, di kenyot mas atau adik bayi?" Niatnya Yoongi cuma bercanda woi, Jungkook nya aja yang terlalu serius

Pipi nya merona hebat.
"Enak kan sama mas" jawab serius Jungkook, "jadi boleh jatah?" Yoongi menyahut dengan tatapan nya yang mengerling nakal

"Gak bisa lah. Kan baru ngelahirin adik bayi" sinis Jungkook

Yoongi  gak serius kok, gila aja dia mau proses buat anak lagi.

"Keluarga kita mau ada acara syukuran untuk anak kita, semoga kamu cepat membaik hm?"

"Iya mas, adek gak sabar buat pamerin ke temen-temen adek yang masih jomblo" kikikan kecil keluar dari bilah bibir Jungkook

Kookoo||(YoonKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang